Showing posts with label R2C 2017. Show all posts
Showing posts with label R2C 2017. Show all posts

Wednesday, 16 August 2017

Perpustakaan Ajaib Bibbi Bokken-Jostein Gaarder & Klaus Hagerup

51csSSGDd5L._SY400_Perpustakaan Ajaib Bibbi Boken oleh Jostein Gaarder dan Klaus Hagerup

Mulai dibaca:18 Juni 2017
Selesai dibaca: 26 Juni 2017

Judul: Perpustakaan Ajaib Bibbi Boken (The Magic Library)
Penulis: Jostein Gaarder dan Klaus Hagerup
Penerbit: Mizan Media Utama
Bahasa: Indonesia
Penerjemah: Ridwana Saleh
Penyunting: Andityas Prabantoro
Tahun terbit: Maret 2016 (Cetakan kedua, edisi ketiga)
Tebal buku: 284 halaman
Format: Paperback
ISBN: 978-979-433-924-4
Harga: Rp.41.650 (Mizanstore)

Rating:3/5

Berit yang baik,

Senang sekali kita bisa bertemu waktu musim panas lalu. Menyenangkan sekali. Besok sudah mulai sekolah dan aku tak yakin akan gembira. Banyak sekali anak nakal. Tapi terserahlah, toh tahun depan aku tamat dan Nils Boyum Torgersen ini akan pindah ke sekolah menengah. (hal. 9)

Nils dan Berit merupakan dua sepupu yang tinggal di Norwegia. Untuk berkomunikasi mereka saling berkirim surat yang mereka tulis di sebuah buku, sehingga mereka tidak akan lupa apa yang telah mereka katakan sebelumnya, mereka tidak akan mengalami kesulitan mengumpulkan lembaran-lembaran surat, karena surat mereka ditulis dalam satu buku. Ada satu topik yang kerap diangkat dalam korespondensi mereka, yaitu tentang seorang wanita aneh bernama Bibbi Bokken yang selalu muncul di dekat mereka berdua. Melalui pengamatan mereka berdua, Bibbi Boken ternyata juga berkirim surat dengan seseorang mengenai buku yang belum ada. Dan Bibbi juga sepertinya mempelajari hal aneh tentang buku, ia ditemukan sedang mengamati tentang desimal aneh bernama Djuih.

Dewey, Nils. Itulah orang yang entah kapan mengembangkan sistem yang amat rumit, yang menjadi acuan dalam penataan bidang-bidang keilmuan di perpustakaan. (hal. 66)

Penelusuran mereka tentang Bibbi lebih jauh membawa mereka ke rumah Bibbi yang aneh, rumah perempuan yang tergila-gila dengan buku itu rupanya tidak memiliki rak buku sama sekali! Bahkan setumpuk buku saja tidak ada! Bibbi benar-benar wanita yang aneh. Dan masalah mereka mereka rupanya bukan hanya Bibbi Bokken, seorang laki-laki yang juga tak kalah anehnya tiba-tiba juga kerap muncul di manapun mereka berada. Laki-laki tersebut yang mereka sebut sebagai Smiley secara terang-terangan ingin memiliki buku surat mereka.

Tapi, kamu benar bahwa saat membaca, segala sesuatu bermain-main di kepala kita, karena sekarang aku merasa seolah melihat tali selempang biru mengilap milik Christopher Robin. Mungkin di salah satu bagian dalam otak kita tersimpan segala macam warna. Begitu pula dengan wewangian dan rasa. (hal. 46)

Buku-surat mereka memang bagus dan berisi petualangan memata-matai yang menegangkan, sih, tapi untuk apa si Smiley menginginkan buku-surat mereka? Orang-orang aneh penyuka buku ini memang mengherankan sekali.

DSC_0032-blog

Saturday, 29 July 2017

Cinder-Marissa Meyer

14332181Cinder oleh Marissa Meyer

Mulai dibaca: 18 Mei 2017
Selesai dibaca: 28 Mei 2017

Judul: Cinder
Penulis: Marissa Meyer
Penerbit: Spring
Bahasa: Indonesia
Penerjemah: Yudith Listiandri
Penyunting: Selsa Chintya
Tahun terbit: Januari 2016 (cetakan pertama)
Tebal buku:384 halaman
Format: Paperback
ISBN: 978-602-715-054-6
Harga: Rp. 79.000 (Penerbit Spring)

Rating: 2/5

Sekrup yang terpasang di pergelangan kaki Cinder telah berkarat. Tanda silang yang terukir di sekrup itu sudah aus, meninggalkan sebuah lingkaran yang cacat. (hal. 7)

Bumi terserang wabah aneh. Wabah demam biru yang menjangkiti umat manusia sangat mudah menyebar dan pengidapnya dapat menemui ajal dalam jangka waktu yang sangat cepat. Sampai saat ini belum ditemukan obat untuk mencegah dan menyembuhkan penyakit itu. Penyakit tersebut bahkan telah merenggut nyawa Kaisar New Beijing, membuat Pangeran Kai naik takhta lebih cepat. Wabah yang telah meluas tersebut rupanya dimanfaatkan oleh penduduk Bulan untuk segera menguasai bumi. Pernikahan Ratu Bulan dan Pangeran Kai sudah diatur jauh sebelumnya, tapi sebenarnya hal tersebut hanyalah akal-akalan Ratu untuk menguasai bumi. Ditambah dengan wabah yang merebak, semakin memuluskan tujuan utama Ratu Bulan yang sudah kebal terhadap penyakit tersebut. Sementara itu, Cinder, gadis cyborg yang bekerja sebagai mekanik juga menyaksikan sendiri akibat dari wabah demam biru yang diidap oleh adik tirinya.

Cinder menggigil. Dia mengusap-usap lengannya, memeriksa apakah ada titik noda. Dia tidak melihat satu pun, tapi dia menatap sarung tangan kanannya dengan curiga, tidak ingin melepasnya, tidak ingin memeriksa. (hal. 55)

Dan karena Cinder yang saat itu merupakan yang pertama mengetahui bahwa adiknya tertular, dicurigai bahwa ia yang telah menyebarkan wabah tersebut. Kecurigaan tersebut akhirnya menghilang karena Cinder telah terbukti tidak mengidap penyakit tersebut, malahan ia dapat dikatakan kebal terhadap wabah demam biru. Fenomena aneh yang terdapat dalam diri Cinder dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan suatu ramuan yang dapat mengobati bahkan mencegah demam biru yang menjangkiti penduduk di bumi. Tapi, mengapa hanya Cinder saja yang kebal terhadap wabah tersebut? Mungkinkah Cinder sebenarnya merupakan salah satu penduduk bulan yang kebal terhadap penyakit tersebut? Dan siapa yang menyangka bahwa Cinder dapat memperkeruh perseteruan antara Penduduk Bumi dengan Penduduk Bulan.

Cinder mengerutkan kening, mengabaikannya. Gadis itu sedang berpikir tentang Ratu di balkon, bagaimana optobioniknya telah memperingatkannya tentang sebuah kebohongan, bahkan ketika tidak ada yang mengatakan sesuatu. Entah bagaimana, otaknya mampu membedakan antara realitas dan ilusi, bahkan ketika matanya tidak bisa. (hal.236)

DSC_0029-blog


Tuesday, 25 July 2017

Dekut Burung Kukuk (The Cuckoo’s Calling)-Roberth Galbraith

51m4P63APoL._SY344_BO1,204,203,200_Dekut Burung Kukuk oleh Robert Galbraith

Mulai dibaca: 01 Maret 2017
Selesai dibaca: 17 Juni 2017

Judul: Dekut Burung Kukuk (The Cuckoo’s Calling)
Penulis: Robert Galbraith
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Bahasa: Indonesia
Penerjemah: Siska Yuanita
Tahun terbit: Februari 2014 (Cetakan ketiga)
Tebal buku: 520 halaman
Format: Paperback
ISBN: 978-602-030-062-7
Harga: Rp.84.150 (Gramedia.com)

Rating: 3/5

Gaung di jalanan terdengar seperti dengung lalat. Para fotografer berdiri berkerumun di balik garis batas yang dijaga polisi, kamera mereka yang berbelalai panjang siap siaga, napas mereka mengepul seperti uap. (hal. 11)

Seorang model bernama Lula Landry ditemukan tewas dibawah beranda apartemennya. Walaupun tampak seperti peristiwa bunuh diri, tetapi menurut keterangan saksi yang tinggal tepat di bawah apartemen Lula, ia mendengar Lula bertengkar dengan seseorang dan kemungkinan Lula didorong oleh orang tesebut. Persis ketika Cormoran Strike, seorang detektif partikelir, sedang berusaha menata ulang kehidupannya yang menjadi semrawut karena hubungannya dengan tunangannya baru saja berakhir, juga menata ulang keuangannya akibat jarangnya pekerjaan yang masuk ke kantornya, seorang laki-laki datang ke kantornya mengharapkan bantuannya. Lelaki bernama John Bristow ini ingin Cormoran Strike memecahkan kasus tewasnya adiknya yang ditemukan tewas di bawah beranda apartemennya. John tidak memercayai kasus tewasnya adiknya merupakan kasus bunuh diri karena adanya saksi yang menjelaskan adanya pertengkaran sebelum adiknya ditemukan tewas. Ya, John Bristow merupakan kakak tiri dari Lula Landry.

Lula Landry diadopsi oleh Sir Alec dan Lady Yvette Bristow pada umur empat tahun. Dia dibesarkan dengan nama Lula Bristow, tapi kemudian mengambil nama gadis ibunya ketika mulai berkarier sebagai model. (hal. 37)

Dan John ingin Cormoran mengungkapkan kebenaran dari peristiwa tewasnya Lula. Penyelidikan terhadap kasus tewasnya Lula tak hanya membawa Cormoran bertemu dengan orang-orang yang berhubungan dengan Lula maupun menyelami dunia mode lebih jauh, semakin dekat ia mengungkap kebenaran semakin dekat pula ia dengan bahaya yang mengancam nyawanya.

Dia merasa letih dan kesakitan; sadar betul akan rasa nyeri di tungkainya, sadar betul akan tubuhnya yang belum mandi, makanan berminyak yang terasa berat di dalam perutnya. (hal. 276)

DSC_0045-blog


Thursday, 20 July 2017

Just One Year-Gayle Forman

ID_GPU2016MTH03JOYSTS_CJust One Year oleh Gayle Forman

Mulai dibaca: 01 Juni 2017
Selesai dibaca: 08 Juni 2017

Judul: Just One Year
Penulis: Gayle Forman
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit: 2016
Bahasa: Indonesia
Penerjemah: Poppy D. Chusfani
Penyunting: Barokah Ruziati
Tebal buku: 328 halaman
Format: Paperback
ISBN: 978-602-030-734-3
Harga: Rp.55.250 (Gramedia.com)

Rating: 3/5

Mimpi ini selalu kualami: aku berada dalam pesawat, tinggi di atas awan. (hal. 11)

Willem terbangun di sebuah rumah sakit di Paris dengan beberapa jahitan di kepalanya. Ia bahkan tidak ingat bagaimana ia bisa mendapatkan luka di kepalanya tersebut. Ia bahkan tidak ingat mengapa ia sampai bisa berada di Paris. Pelan-pelan ia bisa mengingat bahwa ia sedang bersama dengan seseorang. Seorang gadis yang ia temui ketika ia menampilkan salah satu drama Shakespeare. Willem ingat bertemu kembali dengan gadis itu dan mengajaknya ke Paris di mana ia meninggalkan gadis itu di sebuah rumah. Dan kini ia tidak ingat sudah berapa lama ia meninggalkan gadis itu, gadis itu pun telah pergi.

Kami berduaberada di Paris. Aku merasakan tangan lembut gadis itu di sisi tubuhku, selagi dia kubonceng di sepeda. Aku merasakan tangannya yang tidak terlalu lembut pada sisi tubuhku, selagi kami berpelukan erat. Tadi malam. Di ruangan putih. (hal. 18)

Yang ia ingat hanyalah gadis tersebut berasal dari Amerika, ia bahkan tidak tahu nama gadis itu, Willem hanya memanggilnya ‘Lulu’ karena ia mirip dengan aktris kesukaannya. Ditinggalkan oleh seorang gadis yang baru ia kenal, yang langsung membuatnya tertarik tak hanya membuatnya menyesal, ia juga merasa bersalah. Willem harus menemukan gadis itu dan menjelaskan padanya ke mana ia pergi saat itu dan mengapa ia tak kembali. Tapi yang Willem miliki hanyalah bayangan wajah gadis tersebut yang mirip dengan aktris kesukaannya, dan bagaimana caranya ia menemukan ‘Lulu’-nya jika yang ia miliki hanyalah bayangan wajah ‘Lulu’ saja?

Kecelakaan—begitulah caraku menemukan Lulu. Kecelakaan—begitu pula caraku kehilangannya. (hal. 29)

Willem tidak menyerah tentu saja, hanya berbekal ucapan yang dikatakan ‘Lulu’, Willem menjelajah ke negara yang jauh dari rumahnya. Dan yang Willem tak sadari, ia tak hanya berusaha menemui ‘Lulu’, ia menemukan jati dirinya dan apa yang sesungguhnya ia cita-citakan.

DSC_0021-blog

Friday, 23 June 2017

The Wonderful Wizard of Oz-L. Frank Baum

101130LargeThe Wonderful Wizard of Oz oleh L. Frank Baum

Mulai dibaca: 04 April 2017
Selesai dibaca: 04 April 2017

Judul: The Wonderful Wizard of Oz
Penulis: L. Frank Baum
Penerbit: Trans Atlantic Press
Bahasa: Inggris
Tahun terbit: 2012
Tebal buku: 144 halaman
Format: Paperback
ISBN: 978-190-853-330-2
Harga: Rp.45.000 (Big Bad Wolf)

Rating: 4/5

Dorothy lived in the midst of the great Kansas prairies, with Uncle Henry, who was a farmer, and Aunt Em, who was the farmer’s wife. (hal. 13)

Dorothy tinggal di daerah Kansas bersama Paman Henry dan Bibi Em yang bekerja sebagai petani. Suatu hari, ketika sedang bermain bersama anjingnya, sebuah angin puting beliung menerjang rumah mereka. Mereka cepat-cepat bersembunyi sambil merasakan bila keadaan sudah cukup aman. Tapi angin puting beliung malah menerbangkan rumah mereka dan memutar-mutarnya. Ketika sudah merasa tidak lagi berputar dan rumah mereka kembali mendarat, Dorothy pun keluar untuk memeriksa keadaan. Tapi ia tidak dapat menemukan Paman Henry dan Bibi Em, Dorothy bahkan tidak yakin ia berada di mana sekarang. Mungkinkah angin puting beliung tadi membawanya ke tempat lain, karena ketika ia keluar dari rumahnya ia tidak melihat pemandangan seperti yang biasa ia lihat di Kansas.

“You are welcome, most noble Sorceress, to the land of the Munchkins.” (hal. 18)

Rupanya Dorothy berada di negeri yang ajaib, Negeri Oz. Negeri Oz ditinggali oleh dua penyihir jahat dan dua penyihir baik, salah satu penyihir yang baik dan penguasa negeri itu adalah Oz yang hidup di Kota Emerald. Walaupun dipenuhi dengan hal-hal menakjubkan, Dorothy tetap ingin kembali ke Kansas, ke rumah Paman Henry dan Bibi Em. Maka pergilah ia ke Kota Emerald dengan harapan Oz dapat membantunya untuk pulang.

“Where is this city?” asked Dorothy.
“It is exactly in the center of the country, and is ruled by Oz, the Great Wizard I told you of.”
(hal.22)

Dalam perjalanannya menuju Kota Emerald, Dorothy rupanya bertemu dengan makhluk-makhluk aneh yang juga memiliki permintaan, ada orang-orangan sawah yang ingin mendapatkan otak, manusia kaleng yang menginginkan perasaan, dan seekor singa yang mengharapkan keberanian. Maka, berangkatlah keempatnya menuju Kota Emerald tempat tinggal penyihir hebat penguasa negeri, Oz.

DSC_0019-blog

Saturday, 20 May 2017

Girls in the Dark-Akiyoshi Rikako

web cover gitd_29d08c0a35dd06dcede7fa50fe1cefd1Girls in the Dark oleh Akiyoshi Rikako

Mulai dibaca: 17 Mei 2017
Selesai dibaca: 18 Mei 2017

Judul buku: Girls in the Dark
Penulis: Akiyoshi Rikako
Penerbit: Haru
Penerjemah: Andry Setiawan
Penyunting: Nona Aubree
Tahun terbit: Juli 2016 (Cetakan kedelapan)
Tebal buku: 282 halaman
Format: Paperback
ISBN:978-602-774-231-4
Harga:Rp.56.000

Rating: 4/5

Saudari sekalian, terima kasih sudah bersedia datang malam ini meskipun badai sedang menerjang.
Pertemuan ini adalah pertemuan rutin Klub Sastra semester pertama yang terakhir. Izinkan saya, Sumikawa Sayuri, selaku Ketua Klub Sastra memberikan salam pembuka.
(hal. 6)

Seorang gadis ditemukan tewas sambil menggenggam bunga lily, seakan berusaha menyampaikan sebuah pesan saat meregang nyawa. Gadis tersebut adalah Shiraishi Itsumi, putri dari pengelola tempat ia bersekolah dan merupakan Ketua Klub Sastra. Ayah Itsumi terkenal karena mengelola berbagai macam fasilitas layanan publik seperti rumah sakit, mall, juga sekolah, maka tak mengherankan jika Itsumi juga populer di sekolah, apalagi Itsumi merupakan gadis yang memiliki paras cantik. Perjuangannya mendirikan Klub Sastra juga tak lepas dari bantuan ayahnya, sebenarnya klub tersebut sudah ada dari dulu tapi lama-kelamaan ditutup karena anggotanya semakin berkurang. Bersama dengan sahabatnya, Sayuri, Itsumi membangun kembali Klub Sastra dengan tempat berkumpulnya adalah di sebuah biara yang disulap sehingga menjadi tempat dengan nuansa gothic yang mewah. Yang membuat klub tersebut terlihat seperti klub eksekutif adalah anggotanya yang tidak dapat sembarangan mendaftar, anggota-anggota Klub Sastra adalah orang-orang yang diundang secara langsung oleh Ketua Klub, Shiraishi Itsumi sendiri.

Kini, setelah Itsumi ditemukan tewas, anggota-anggota Klub Sastra berkumpul kembali dalam pertemuan rutin yang bertemakan yami-nabe di mana masing-masing anggota mengumpulkan sebuah bahan untuk dimakan dalam kegelapan, tanpa ada anggota lainnya yang tahu bahan apakah yang dibawa oleh anggota yang lainnya. Dalam pertemuan tersebut, para anggota juga diwajibkan untuk membuat naskah dan membacakannya di depan anggota lainnya. Naskah-naskah tersebut tentu saja tidak jauh-jauh dengan peristiwa yang menimpa Klub Sastra tersebut. Untuk mengenang kematian ketua mereka, satu persatu anggota Klub Sastra membacakan naskah masing-masing, yang ternyata juga merupakan analisa tiap anggota mengenai kematian Itsumi. Bunuh diri kah? Dibunuh kah? Naskah dibacakan dalam salon Klub Sastra saat badai mulai menerjang.

Iya. Cerita pendek.
Meskipun dibilang
yami-nabe, tapi acara ini adalah acara Klub Sastra kita yang paling penting. Setiap tahun, masing-masing anggota harus menulis sebuah cerita pendek. Kemudian, sambil menikmati yami-nabe, kita akan mendengar anggota itu membacahkan naskahnya. (hal. 15)

DSC_0030-blog

Friday, 19 May 2017

P.S. I Still Love You-Jenny Han

book-2015-09-09-cover-psis-tumbP.S. I Still Love You oleh Jenny Han

Mulai dibaca: 12 Mei 2017
Selesai dibaca: 13 Mei 2017

Judul: P.S. I Still Love You
Penulis: Jenny Han
Penerbit: Spring
Penerjemah: Airien Kusumawardhani
Penyunting: Selsa Chintya
Tahun terbit: September 2015 (Cetakan pertama)
Tebal buku: 350 halaman
Format:
Paperback
ISBN: 978-602-715-053-9
Harga: Rp.77.000

Rating: 4/5

Dear Peter,
Aku kangen. Baru lima hari, tapi aku kangen padamu sepertisudahlima tahun berlalu. Mungkin karena aku tidak tahu apakah ini adalah akhirnya, apa kau dan aku tidak akan pernah saling bicara lagi.
(hal. 5)

Hubungan Lara Jean dengan Peter semakin erat. Awalnya mereka hanya bersandiwara, tapi tanpa disangka oleh keduanya mereka ternyata semakin saling menyukai satu sama lain. Dan sekarang ketika mereka benar-benar telah resmi berpacaran, ada saja orang yang mencari gara-gara.

Di bagian teratas timeline Anonybitch, ada video seorang cowok dan seorang cewek sedang berciuman di pemandian air panas. Anonybitch sangat terkenal dengan video-video pemandian air panasnya. (hal. 51)

Di media sosial tersebar video ketika Lara Jean dan Peter sedang berduaan di pemandian air panas saat liburan sekolah, membuat Lara Jean tampak seperti cewek nakal murahan lainnya.

Cewek itu aku. Aku dan Peter, di pemandian air panas waktu karyawisata sekolah ke tempat ski. (hal. 52)

Lara Jean mengira bahwa Genevieve, mantan pacar Peter, lah yang menyebarkan video tersebut. Bagaimana pun juga Gen masih berusaha mendapatkan Peter kembali. Dan Peter sepertinya tidak bisa melepaskan Gen begitu saja, sepertinya ada suatu hal yang membuat Peter selalu ada untuk Gen.

Walaupun begitu Peter menunjukkan bahwa ia sangat menyukai Lara Jean, dan ia adalah cewek nomor satu bagi Peter.

[Jangan menangis, Lara Jean. Kumohon jangan menangis. Aku janji aku akan mengurus semuanya. Aku akan menemukan siapa pun yang mengelola Anonybitch untuk menghapus video itu.] (hal. 60)

Lara Jean juga sangat menyukai Peter, ia bahkan tidak mengira bahwa ia benar-benar menyukai Peter, dan ia tidak mau kehilangan Peter, apalagi karena Gen. Dan saat hubungan keduanya menjadi semakin dekat dan manis, tiba-tiba saja Lara Jean mendapatkan sebuah surat. Dulu ia menulis surat untuk cowok-cowok yang ia sukai, dan surat tersebut ia simpan di sebuah kotak, namun entah bagaimana surat tersebut terkirim ke cowok-cowok tersebut. Dan sekarang Lara Jean mendapatkan balasan dari salah satu surat tersebut dari John Ambrose McClaren.

Kurasa yang membuatku penasaran adalah kenapa, setelah sekian lama, kau memutuskan untuk mengirim surat itu padaku. Jadi kalau kau mau meneleponku, atau mengirim E-mail, atau menulis surat padaku, silakan saja.
Salam, John
(hal. 169)

Lara Jean tak menyangkan akan mendapatkan surat balasan yang menyenangkan, terlebih saat hubungannya dengan Peter juga menjadi semakin dekat.

Aku yakin John tdak mengingatnya seperti itu. Aku ragu dia ingat sedikit pun. Menerima surat ini darinya, setelah sekian lama, rasanya seolah John bangkit dari kematian. (hal. 169)

DSC_0103-ed

Alasan utama mengapa saya tidak langsung melanjutkan membaca buku ini segera setelah saya menyelesaikan buku pertamanya adalah, saya punya sedikit keyakinan bahwa cerita di buku ini juga nggak akan kalah menyenangkannya seperti buku sebelumnya, dan saya yakin kalau buku ini pun juga pasti akan membuat saya jatuh hati seperti saya jatuh hati pada buku sebelumnya, setelah buku ini sebenarnya akan ada buku lanjutan lagi dan sampai sekarang masih proses penerjemahan dan saya nggak tahu sampai kapan saya harus menunggu untuk bisa membaca buku ketiga tersebut. Berhubung versi aslinya lumayan menguras kantong, jadi saya rasa saya akan bersabar menunggu versi terjemahan aja. Nah, seumpama saya langsung meneruskan membaca buku ini begitu saya selesai membaca buku sebelumnya, bisa-bisa saya dibikin nggak sabar banget akibat harus menanti buku ketiganya, jadi saya sedikit menunda membaca buku ini berharap buku ketiganya terbit nggak terlalu lama setelah saya menyelesaikan buku ini. Aamiin.

Rasanya kehidupan Lara Jean nggak bisa lepas dari keterlibatan dua orang cowok. Kalau di buku sebelumnya cowok-cowok yang terlibat dalam cerita Lara Jean adalah Peter dan Josh, di buku kedua ini cowok yang terlibat adalah Peter dan John Ambrose McClaren. John sebenarnya juga merupakan teman Peter saat masih SMP, dan berbeda dengan Peter yang menampakkan imej sebagai cowok keren dan sedikit tengil, John merupakan cowok dengan karakter yang memiliki jiwa kepemimpinan dan senang berorganisasi. Berbeda dengan Peter yang narsis dan sangat menyukai popularitasnya, menurut saya John memiliki karakter yang sedikit pemalu dan kurang percaya diri. Kurang PD di sini artinya John kurang memercayai dirinya sendiri bahwa ia sebenarnya merupakan cowok yang tampan dan di luar sana ada beberapa cewek yang menyukainya.

Asal tahu saja, satu-satunya alasan cewek-cewek memperhatikanku adalah karena aku sahabat Peter. Itulah kenapa Sabrina Fox mengajakku untuk jadi teman kencannya ke acara dansa kelas 8! Dia bahkan berusaha duduk di samping Peter di restoran Red Lobster sebelum kami pergi ke sana. (hal. 188)

Menurut saya, karakter John ini unik, ia memiliki jiwa berorganisasi yang cukup kuat sehingga mampu mengantarkannya menjadi perwakilan PBB atau semacamnya tapi ia nggak percaya bahwa Lara Jean menyukainya.

Oke, di buku ini menurut saya Lara Jean sudah berkembang menjadi cewek yang sedikit berbeda dari buku sebelumnya. Kalau di buku sebelumnya tidak dijelaskan secara terperinci mengenai kehidupan pergaulannya, jadi saya cenderung menilai Lara Jean sebagai gadis yang cenderung introvert dan tidak terlalu senang bersosialisasi, di buku ini Lara Jean benar-benar berkembang menjadi gadis yang siap menghadapi dunia.

“Kelas membuat scrapbook.” Aku berimprovisasi. “Mereka punya banyak sekali foto, benda kenang-kenangan, dan berbagai benda koleksi. Kurasa ide yang bagus untuk mengumpulkan semuanya dalam satu buku supaya tidak ada yang hilang.” Tiba-tiba otakku melaju kencang. “Dan mungkin kami bisa mengadakan pameran kecil untuk memamerkan semua scrapbook. Orang bisa melihat-lihat semua buku itu dan mengetahui kisah kehidupan mereka. Aku bisa membuat kue bantal keju, lalu ada anggur putih...” (hal. 80)

Menurut saya, sih, tampaknya seperti itu. Saya rasa, Peter dan keluarganya ikut berperan penting terhadap perkembangan Lara Jean yang baik tersebut. Di sini saya melihat Lara Jean sebagai gadis yang mulai mencari pengalaman untuk perkembangan karirnya, menjadi gadis yang lebih pemberani, pokoknya di buku ini karakter Lara Jean terlihat sebagai gadis yang kuat. Dan, saya suka itu.

Dan saya rasa perubahan yang ada pada Lara Jean nggak lepas dari keterlibatan Peter Kavinsky. Ya ampun, di buku pertama Peter udah bikin saya gemes banget, dan di buku ini rasanya Peter jadi semakin menggemaskan!

Aku bergerak untuk memukul kepala Peter, tapi dia meraih pinggangku, kemudaian menarik dan memelukku. Dia membenamkan kepalanya di perutku seperti anak kecil. Suaranya tidak jelas saat mengatakan, “Maaf, semua ini terjadi karena aku.” (hal. 92)

Yang bikin ia menggemaskan menurut saya karena sisi romantisnya yang selalu ia tunjukkan saat berkomunikasi dengan Lara Jean. Dan melalui Peter yang ada di buku ini saya jadi seperti diperkenalkan dengan berbagai macam atau berbagai bentuk dari sifat romantis. Dan mungkin karena ia merupakan cowok yang humoris, makanya saya gemes banget sama Peter yang ada di buku ini. Di buku ini Peter seakan benar-benar jatuh hati sama Lara Jean, ia mengalami banyak gangguan tentunya, tapi saya seneng banget deh waktu membaca bahwa Peter memang memperlakukan Lara Jean seperti cewek nomer satunya.

“Katakan apa permohonanmu,” desak Peter. “Mintalah apa saja, dan aku akan mengabulkannya untukmu, Lara Jean. Kau hanya harusmemintanya.” (hal. 340)

Konflik utama dalam buku ini dan merupakan penyebab Lara Jean memiliki sedikit perasaan tidak aman mengenai hubungannya dengan Peter adalah Genevieve, mantan pacar Peter. Gen digambarkan sebagai cewek populer yang cantik yang selalu berusaha mendapatkan apa yang ia inginkan. Ketika Peter dan Lara Jean mulai terlihat bersama-sama, Gen dengan jelas berusaha mendapatkan Peter kembali dengan banyak cara termasuk membuat dirinya seolah-olah berada dalam masalah yang serius, dan orang yang paling mengerti hanya Peter. Dan anehnya, Peter pun selalu mengiyakan Gen ketika Gen memintanya untuk datang. Di buku ini Gen benar-benar digambarkan sebagai cewek yang nyebelin banget! Sebenarnya kalau dipiki-pikir, Lara Jean terlalu sering memikirkan Gen, ia terlalu mencemaskan Gen, ia terlalu takut kalau Peter akan kembali kepada Gen, sehingga menurut saya Lara Jean lebih fokus kepada Gen daripada ke hubungannya dengan Peter sendiri.

Tapi di buku ini nggak hanya menceritakan tentang kisah cinta Lara Jean dan Peter, ya, ada hal menarik lainnya juga dalam hidup Lara Jean. Seperti kehidupannya dengan ayah dan adiknya yang rasanya semakin mengerti satu sama lain. Hubungan kekeluargaan yang ada di buku ini lumayan membuat saya sedikit cemburu, yah, karena akhirnya Kitty, adik Lara Jean, yang akhirnya lebih bisa diajak bekerja sama dengan Lara Jean. Overall, buku ini memang romantis dan manis banget.

Peter menjawab dengan sengit, “Memangnya kenapa kalau kita melakukannya lagi? Kalau kita terlalu berhati-hati, hubungan kita tidak akan beerarti apa-apa. Ayo kita pacaran sungguhan, Lara Jean. Ayo kita curahkan segalanya. Tidak ada lagi kontrak. Tidak ada lagi jaring pengaman. Kau boleh menyakiti hatiku. Lakukan apa saja yang kau mau dengan hatiku.” (hal. 349)

Seharusnya saya memberi nilai lebih tinggi untuk buku ini daripada nilai untuk buku sebelumnya, because I totally fall so hard for Peter Kavinsky. I’m definitely on Team Peter now, definitely. Dan lagi-lagi saya nggak menemukan kata-kata yang menurut saya nggak pas, jadi menurut saya terjemahannya baik, editorialnya juga baik banget, saya nggak menemukan adanya kesalahan tik atau apapun, ya. Dan yang saya senangi lagi, akhirnya penerbit menyusun buku dengan baik karena saya lihat ada perubahan yang lebih baik mengenai tulisan di buku dengan batas atas, bawah, dan samping, terlihat lebih rapi dan sesuai menurut saya.

Lalu kemudian aku berada dalam dekapannya. Kami berpelukan dan berciuman, dan kami berdua gemetar, karena kami berdua tahu—malam ini adalah saat hubungan kami jadi nyata. (hal. 350)

To All the Boys I’ve Loved Before-Jenny Han

book-2015-03-26-tatb-thumbTo All the Boys I’ve Loved Before oleh Jenny Han

Mulai dibaca: 09 Februari 2017
Selesai dibaca: 23 Februari 2017

Judul: To All the Boys I’ve Loved Before
Penulis: Jenny Han
Penerbit: Spring
Penerjemah: Airien Kusumawardani
Penyunting: Selsa Chintya
Tahun terbit: September 2015 (Cetakan kedua)
Tebal buku: 384 halaman
Format: Paperback
ISBN: 978-602-715-051-5
Harga: Rp.64.000

Rating: 4/5

Surat-surat cinta. Dari semua benda yang kusimpan, kurasa bisa dikatakan bahwa surat-surat cintaku adalah simpananku yang paling berharga. (hal. 4)

Lara Jean menyimpan surat-surat cintanya di dalam kotak topi pemberian ibunya. Hanya saja, surat-surat tersebut bukan surat-surat dari cowok yang menyukainya. Justru sebaliknya, surat-surat tersebut ditulis oleh Lara Jean untuk cowok-cowok yang ia sukai. Dalam suratnya ia menceritakan berbagai hal tentang cowok-cowok tersebut, dan karena ia mencurahkan semuanya dalam surat-surat tersebut akan lebih baik bila surat-surat tersebut tidak sampai ke tangan cowok-cowok tersebut, kan? Atau siapa pun. Tapi, tidak. Entah bagaimana, surat-surat tersebut terkirim ke semua cowok-cowok yang ia sukai! Surat-surat tersebut terkirim ke cowok terkeren di sekolah, cowok yang ia temui di perkemahan, sampai mantan pacar kakaknya sendiri!

Kubuka mataku. Aku tidak sedang bermimpi dan ini nyata. Ini mimpi buruk. Peter Kavinsky menggenggam suratku di tangannya. Tulisan tanganku, amplopku, perasaanku. “Bagaimana—bagaimana kau bisa mendapatkan surat itu?” (hal. 77)

Dan sekarang Lara Jean harus menghadapi cowok-cowok tersebut, terutama padaJosh, mantan pacar kakaknya, tetangga depan rumahnya, dan kakak kelasnya di sekolah. Lara Jean harus menyangkal, ia harus meyakinkan Josh bahwa ia sudah tak menyukainya lagi. Dan cara terbaik yang terpikirkan adalah berpacaran dengan Peter Kavinsky, cowok terkeren di sekolah, mantan pacar cewek terpopuler di sekolah, dan salah satu cowok yang juga mendapat surat cinta Lara Jean.

Peter menaikkan alisnya. “Oh. Oke. Masuk akal. Jadi , bagaimana kita bisa pacaran?” (hal. 126)

Tapi berpura-pura berpacaran dengan cowok terkeren di sekolah tidak langsung membuat Lara Jean terhindar dari masalah. Dari cewek yang sama sekali tidak populer, sekarang ia berpacaran dengan cewek terkeren di sekolah. Ia mungkin terhindar dari Josh, tapi ia tak bisa menghindari mantan Peter yang terus mencari gara-gara dengannya.

“Tapi jangan khawatir. Karena sekarang kau adalah seorang gadis nakal, aku yakin akan ada banyak cowok yang ingin berkencan denganmu. Untuk kencan semalam.” (hal. 341)

DSC_0101-ed

Thursday, 11 May 2017

Tentang Kamu-Tere Liye

96912Tentang Kamu oleh Tere Liye

Mulai dibaca: 13 Maret 2017
Selesai dibaca: 03 April 2017

Judul: Tentang Kamu
Penulis: Tere Liye
Penyunting: Triana Rahmawati
Penerbit: Republika Penerbit
Tahun terbit: Oktober 2016 (Cetakan pertama)
Tebal buku: vi+526 halaman
Format: Paperback
ISBN: 978-602-082-234-1
Harga: Rp.71.100 (Bukupedia)

Rating: 4/5

Pukul 07.30, masih sangat pagi untuk jalanan di Belgrave Square, London. Tapi sepagi ini, taman kecil yang dipenuhi pepohonan besar dan dikelilingi oleh berbagai kantor keduataan besar itu ramai. (hal.1)

Zaman Zulkarnaen telah bekerja selama dua tahun sebagai karyawan di firma hukum Thompson & Co di London, Inggris. Firma tersebut berbeda dengan kebanyakan firma hukum lainnya. Karyawan di sana tidak sampai sepuluh orang. Hanya ada satu orang partner firma, yaitu Sir Thompson sendiri, putra pendiri Thompson & Co; lalu enam orang pengacara senior yang memiliki reputasi sebaik perusahaan mereka; dan Zaman Zulkarnaen karyawan baru lulusan Jurusan Hukum Universitas Oxford. Thompson & Co sendiri sudah dianggap sebagai ksatria hukum oleh banyak orang yang bergelut di bidang hukum, firma hukum tempat Zaman bekerja bisa dibilang tidak semegah dan seglamor ratusan firma hukum lainnya di Inggris,tapi Thompson & Co memiliki reputasi sebagai firma hukum paling dihormati oleh siapapun.

“Mereka adalah legenda hidup yang jarang diketahui. Mereka tidak semegah Latham & Watkins, atau seglamor Baker & McKenszie, penguasa firma hukum dunia, tapi nama Thompson & Co. selalu disebut dengan penuh kehormatan. Laksana manuskrip kuno daari belantara hukum yang kadangkala kejam. Kantor mereka seperti kuil suci, pengacara mereka adalah kesatrianya.” (hal. 5)

Salah satu pengacara senior Thompson & Co memutuskan untuk pensiun, mengakibatkan satu kursi kosong di posisi tersebut. Dan Zaman dalam kesempatan sekali dalam seumur hidup ditawari posisi tersebut langsung oleh Sir Thompson  sendiri. Dengan syarat tentunya.

Beberapa hari sebelumnya Thompson & Co menerima sebuah telepon dari sebuah panti jompo di Paris, Perancis. Salah seorang penghuni tersebut meninggal dunia dan sepertinya ia memberi mandat kepada pengurus panti untuk langsung menelepon firma hukum tersebut jika terjadi apa-apa padanya. Beberapa hari kemudian Thompson & Co menerima beberapa lembar dokumen atas nama klien mereka tersebut. Setelah menyelidiki lebih dalam mengenai klien misterius mereka, Thompson & Co menemukan fakta bahwa sang klien meninggalkan nilai warisan sebesar 1 miliar Poundsterling. Klien yang diketahui bernama Sri Ningsih, asal Indonesia tersebut tidak meninggalkan surat wasiat. Dan kepada Zaman lah tugas tersebut diberikan untuk memecahkan warisan Sri Ningsih atau lebih baik lagi, menemukan ahli warisnya.

“Kamu tidak salah mendengarnya, Zulkarnaen... Klien ini mewariskan aset berbentuk kepemilikan saham senilai satu miliar poundsterling. Dalam mata uang asal negaramu, itu setara 19 triliun rupiah, bukan?” (hal. 11)

DSC_0059blog

Friday, 5 May 2017

Holy Mother-Akiyoshi Rikako

34233502Holy Mother oleh Akiyoshi Rikako

Mulai dibaca: 02 Februari 2017
Selesai dibaca: 06 Februari 2017

Judul: Holy Mother
Penulis: Akiyoshi Rikako
Penerbit: Penerbit Haru
Penerjemah: Andry Setiawan
Penyunting: Arumdyah Tyasayu
Bahasa: Indonesia
Tahun terbit: Agustus 2016 (Cetakan pertama)
Tebal: 282 halaman
Format: Paperback
ISBN: 978-602-774-296-3
Harga: Rp.62.100 (Bukupedia)

Rating: 4/5

Dia terbangun.
Begitu melihat jam, waktu sudah menunjukkan pukul setengah sebelas lewat.
(hal. 3)

Kota kecil Aiide di Tokyo tiba-tiba digemparkan oleh berita mengerikan mengenai ditemukannya mayat bocah laki-laki di Sungai Aiide. Polisi yang menyelidiki kasus tersebut mengatakan bahwa sebelum ditemukan tewas, bocah laki-laki berusia lima tahun tersebut lebih dulu menghilang, ia terakhir terlihat di supermarket dekat rumahnya, berbelanja bersama ibunya. Ada kemungkinan bahwa sebelum dibunuh bocah tersebut diculik oleh pelakunya. Ketika mayatnya ditemukan, tubuhnya membiru dan tak ada bekas luka tusukan, pukulan ataupun luka bakar di manapun kecuali di satu tempat, luka hanya ditemukan di kemaluannya. Sekujur tubuhnya membiru, tapi alat kelaminnya merah karena terluka. Malahan, alat kelaminnya tidak ada, dipotong oleh pelaku menggunakan benda yang sangat tajam. Tapi, rupanya pelaku tak hanya membunuh bocah tersebut, polisi menemukan bahwa terdapat tanda kekerasan di anusnya, ada kemungkinan pelaku memerkosa korban setelah membunuhnya.

“Hmm, seperti uang sudah Anda sekalian lihat, kemaliannya dipotong. Alat pemotongnya saat ini sedang dalam analisis. Namun, melihat bekas lukanya bisa saya pastikan bahwa itu adalah benda yang sangat tajam, Kemudian, ada luka di duburnya yang bisa memastikan bahwa dia disiksa secara seksual oleh pelaku setelah dibunuh,(hal. 26)

Hal tersebut sangat menakutkan bagi semua orang tua yang memiliki anak-anak, tak terkecuali juga bagi Honami. Honami merupakan wanita yang tinggal bersama suaminya dan Kaoru, bocah perempuan yang manis berusia tiga tahun. Honami telah divonis bahwa ia memiliki semacam kelainan pada organ reproduksinya, hal itu menyebabkan ia susah untuk hamil, oleh karena itu ketika ia akhirnya melahirkan bayi perempuan ia berjanji dengan sepenuh hati bahwa ia akan menjaga anaknya tersebut dengan segenap jiwanya.

Bagi seorang ibu, anak adalah satu kesatuan, satu tubuh dann satu jiwa dengannya. (hal. 53)

DSC_0039

Monday, 1 May 2017

Perebutan Takhta (A Game of Thrones)-George R.R. Martin

9780007448036A Game of Thrones oleh George R.R. Martin

Mulai dibaca: 15 November 2016
Selesai dibaca: 11 Januari 2017

Judul: Perebutan Takhta (A Game of Thrones)
Penulis: George R.R. Martin
Penerbit: Fantasious
Penerjemah: Barokah Ruziati
Penyunting: Lulu Fitri Rahman dan Tim
Tahun terbit: Maret 2015
Tebal: 948 halaman
ISBN: 978-602-090-029-2
Harga: Rp.110.000 (Bukupedia)

Rating: 5/5

“Kita harus kembali,” Gared medesak saat hutan mulai gelap di sekeliling mereka. “Orang-orang wildling itu sudah mati.(Prolog hal. V)

Sejak menjatuhkan Aerys Targaryen sebagai penguasa tujuh kerajaan, Robert Baratheon mengambil alih takhta penguasa tujuh kerajaan di King’s Landing. Dan selayaknya raja yang selalu membutuhkan perdana menteri, Robert Baratheon pun membutuhkan seseorang yang mampu menjadi tangan kanannya, orang yang dapat ia percayai sepenuhnya, untuk membantunya memimpin dan sepenuhnya menguasai ketujuh kerajaan. Maka pilihannya jatuh kepada Eddard Stark, pemimpin Klan Stark dari Winterfell yang juga sahabatnya sejak kecil.

Dia tersenyum. “Lord Eddard Sark, aku akan mengangkatmu sebagai Tangan Kanan Raja.” (hal. 40)

Maka dengan terpaksa Lord Eddard mematuhi perintah rajanya, dengan enggan meninggalkan Winterfell untuk tinggal bersama raja di King’s Landing, meninggalkan keluarganya yang hangat untuk pergi ke kerajaan yang penuh dengan orang yang haus kekuasaan dan masih memainkan permainan perebutan takhta. Lord Eddard patut khawatir terhadap semua orang yang ada di sekeliling raja, karena tewasnya Lord Jon Arryn—tangan kanan raja sebelumnya—diduga karena dilakukan oleh pihak yang tidak menginginkan Lord Arryn. Terlebih lagi, raja Robert dikelilingi oleh anggota Klan Lannister, klan yang berkuasa di Casterly Rock yang walaupun terkenal sebagai klan terkaya tapi tetap haus kekuasaan, mereka sangat ingin menguasai semua kerajaan, dan dugaan pembunuhan terhadap Lord Arryn mengarah kepada keluarga Lannister.

“Lysa berkata Jon Arryn dibunuh.”
Jari-jari Ned mengencang di lengannya. “Oleh siapa?”
“Lannister,” Catelyn menyahut. “Sang ratu.”
(hal. 58)

Sementara itu, keturunan naga terakhir, dari Klan Targaryen, Viserys Targaryen dan adik perempuannya Daenerys Targaryen, terlunta-lunta karena King’s Landing telah jatuh ke tangan musuh keluarga mereka akhirnya menemukan persinggahan sementara untuk akhirnya meneruskan perjalanan hingga ke Vaes Dothrak untuk menikahkan Daenerys dengan pemimpin Bangsa Dothraki, Khal Drogo. Viserys membutuhkan pasukan yang cukup banyak untuk bisa merebut kembali King’s Landing dan memimpin kerajaan, dan Khal Drogo memiliki ribuan bahkan puluhan ribu penunggang kuda yang tangguh.

Dengan pergolakan konflik yang terjadi di sekeliling raja, dan Viserys yang menyusun strategi untuk merebut kembali King’s Landing, maka perebutan takhta King’s Landing memanas kembali.

“Aku tahu,” sergah kakaknya. “Kita pulang dengan bala tentara, adik manis. Persisnya dengan bala tentara Khal Drogo. Dan kalau untuk itu kau harus kawin dan tidur dengannya, itulah yang mesti kau lakukan.” Dia tersenyum pada Dany. (hal. 29)

DSC_0024-blog

Friday, 17 March 2017

Anak Semua Bangsa-Pramoedya Ananta Toer

anak_semua_bangsa-500x747Anak Semua Bangsa oleh Pramoedya Ananta Toer

Mulai dibaca: 01 November 2016
Selesai dibaca: 11 November 2016

Judul: Anak Semua Bangsa
Penulis: Pramoedya Ananta Toer
Editor: Astuti Ananta Toer
Penerbit: Lentera Dipantara
Tahun terbit: Juni 2015 (cetakan ke-14)
Tebal buku: 536 halaman
Format:
Paperback
ISBN: 978-979-973-124-1
Harga: Rp.112.200 (gramedia.com)

Rating: 5/5

Annelies telah berlayar. Kepergiannya laksana cangkokan muda direnggut dari batang induk. (hal. 1)

Setelah kematian Herrman Mellema, Nyai Ontosoroh hampir kehilangan seluruh aset kekayaannya termasuk rumah dan pabrik gula. Padahal sejak dulu Herrman Mellema sudah meninggalkan Nyai Ontosoroh untuk berjudi dan bermain di rumah bordil milik Ah Tjong, pabrik gula Wonokromo bisa menjadi sebesar dan sesukses pada masa itu adalah tak lain berkat kerja keras Nyai sendiri. Tak hanya aset rumah dan pabriknya, Nyai juga harus kehilangan Annelies.

“Orang-orang tua kami bilang: di langit ada sorga, di bumi ada Hanchou,dan kami menambahkan: di hati ada kepercayaan.(hal. 89)

Tanah, rumah, dan pabrik akan diwariskan kepada anak Herrman Mellema dari pernikahannya dengan Nyai Ontosoroh, yaitu Robert dan Annelies Mellema. Dan juga dari pernikahannya dengan Amelia Maurits-Mellema, istrinya yang tinggal di Belanda, anak mereka adalah Insinyur Maurits Mellema. Dan Annelies, menurut hukum Gubermen yang berlaku harus diserahkan kepada walinya di Belanda. Seakan tak cukup membuat Nyai Ontosoroh menderita dengan merampas harta benda dan kekayaan yang ia kembangkan dari nol, Gubermen juga merampas Annelies dari pelukannya, ibu kandungnya sendiri yang telah melahirkan, merawat, dan menyayanginya. Di tengah penderitaan dan kekalahannya, Nyai tetap menolak untuk diam. Selama ia masih bernafas dan koloni tidak mengakui keberadaannya, ia tetap melawan. Walaupun hanya lewat lisan.

“Kehidupan ini seimbang, Tuan. Barangsiapa hanya memandang pada keceriannya saja, dia orang gila. Barangsiapa memandang pada penderitaannya saja, dia sakit.” (hal. 265)

DSC_0090

Tuesday, 28 February 2017

Hening-Shusaku Endo

Silence_novelHening oleh Shusaku Endo

Mulai dibaca: 14 Februari 2017
Selesai dibaca: 26 Februari 2017

Judul: Hening
Judul asli: Chinmoku (Silence)
Penulis: Shusaku Endo
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Bahasa: Indonesia
Penerjemah: Tanti Lesmana
Tahun terbit: Januari 2017 (cetakan ketiga)
Tebal buku: 304 halaman
Format: Paperback
ISBN: 978-602-033-717-3
Harga: Rp. 57.800 (Gramedia.com)

Rating:4/5

Berita tersebut sampai kepada Gereja di Roma. Christovao Ferreira, yang dikirim ke Jepang oleh Serikat Yesus di Portugal, akhirnya menyerah dan menjadi murtad setelah mengalami hukuman penyiksaan di dalam “lubang” di Nagasaki. (hal. 25)

Setelah mendengar kabar bahwa gurunya yang dikirim ke Jepang untuk menyebarkan Kristen telah menjadi murtad, Pastor Sebastian Rodrigues bersama Pastor Garrpe ikut berangkat ke Jepang untuk mencari tahu kebenaran kabar tentang gurunya tersebut. Melalui kabar yang dibawa dari Jepang, semua orang dan penduduk yang menjadi Kristen dipaksa oleh pejabat setempat untuk mengingkari keyakinan mereka, kalau tidak mau mengingkarinya mereka akan disiksa dengan cara yang sangat tidak manusiawi. Di Jepang, Rodrigues dan Garrpe disambut dengan suka cita oleh para petani Kristen di Tomogi  yang sudah lama menunggu kedatangan seorang Pastor. Mereka diberi tempat persembunyian dan diberi sedikit makanan oleh para petani tersebut. Tapi, mereka juga menyaksikan sendiri perlakuan kejam para pejabat terhadap petani tersebut. Dua orang petani yang teguh mempertahankan keyakinan mereka diikat pada sebuah pancang yang didirikan di pinggir laut. Mereka dihantam terus menerus oleh ombak yang dahsyat selama berhari-hari. Tetapi mereka terus berdoa kepada Tuhan. Walaupun Tuhan membungkam mulutnya dan tak menyelamatkan mereka. Tapi petani tersebut tetap teguh pada keyakinan mereka, mereka terus berdoa hingga akhirnya mereka menuju ke surga Tuhan. Menyaksikan penderitaan petani tersebut, membuat Rodrigues kembali mempertanyakan eksistensi tuhannya. Kenapa Tuhan hanya diam saja, mengapa Ia bungkam melihat umatnya disiksa padahal mereka mempertahankan keyakinan mereka pada-Nya?

DSC_0095