Showing posts with label Gramedia. Show all posts
Showing posts with label Gramedia. Show all posts

Monday, 22 January 2018

Tikus dan Manusia (Of Mice and Men)-John Steinbeck

ID_GPU2017MTH01TDMMAM_CMulai dibaca: 2 Desember 2017
Selesai dibaca: 6 Desember 2017

Judul: Tikus dan Manusia (Of Mice and Men)
Penulis: John Steinbeck
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Penerjemah: Ariyantri E. Tarman
Tahun terbit: Februari 2017
Tebal halaman: 144 halaman
Format buku: Paperback
ISBN: 978-602-033-781-4
Harga: Rp42.000 (Gramedia.com)

Rating: 4/5

Beberapa kilometer arah selatan dari Soledad, Sungai Salinas mengalir merapat ke tepian sungau di sisi bukit dan merembah dalam dan hijau. (hal. 7)

George dan Lennie merupakan sahabat karib. George bertubuh kurus dan selalu ada dan melindungi ketika Lennie terlibat dalam suatu masalah, sedangkan Lennie bertubuh tambun dan memiliki keterbelakangan mental dan ia sering tidak tahu bahwa apa yang ia lakukan bisa membuatnya tercebur dalam suatu masalah. Mereka berdua bekerja di sebuah peternakan di utara sebelum Lennie—untuk yang kesekian kalinya—membuat ulah yang membuatnya berada dalam masalah besar.

“Kalau memikirkan saat-saat menyenangkan yang bisa kudapatkan tanpa kau, aku jadi gila. Aku tidak pernah merasa damai.” (hal. 21)

George yang sebenarnya tidak memiliki urusan apapun dengan Lennie maupun masalahnya mau tidak mau ikut terlibat karena ia selalu berusaha melindungi Lennie yang malang. Kali ini masalahnya adalah Lennie yang dituduh berbuat cabul pada putri pemilik peternakan. Lennie yang malang, ia hanya ingin menyentuh rok indah yang dikenakan oleh si gadis tersebut, tapi ia malah dituduh hendak melakukan perbuatan cabul. George dan Lennie tidak punya pilihan lain selain kabur dari orang-orang yang marah yang mengejar-ngejar mereka. Mereka pun terpaksa mencari pekerjaan di peternakan lain di Weed. George berharap bahwa ia maupun Lennie takkan terlibat dalam suatu masalah besar yang membuat mereka dikejar-kejar pemilik peternakan sehingga mereka harus mencari tempat kerja yang baru lagi, kali ini sebisa mungkin mereka harus bisa bekerja lebih lama di peternakan baru, sebisa mungkin mereka harus menjauhkan diri dari masalah. Ada cita-cita yang harus mereka wujudkan.

“Aku tidak mau saus tomat. Aku tidak akan makan saus tomat biarpun ada di sini di sebelahku.”
“Kalau ada saus tomat di sini, kau bisa makan sedikit.”
“Tapi aku tidak akan makan sedikit pun, George. Aku akan sisakan semua buatmu. Kau bisa taruh saus tomat banyak-banyak di kacangmu dan aku tidak akan sentuh itu sama sekali.”
(hal. 21)

IMG_20180120_121443 copy

Tuesday, 25 July 2017

Dekut Burung Kukuk (The Cuckoo’s Calling)-Roberth Galbraith

51m4P63APoL._SY344_BO1,204,203,200_Dekut Burung Kukuk oleh Robert Galbraith

Mulai dibaca: 01 Maret 2017
Selesai dibaca: 17 Juni 2017

Judul: Dekut Burung Kukuk (The Cuckoo’s Calling)
Penulis: Robert Galbraith
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Bahasa: Indonesia
Penerjemah: Siska Yuanita
Tahun terbit: Februari 2014 (Cetakan ketiga)
Tebal buku: 520 halaman
Format: Paperback
ISBN: 978-602-030-062-7
Harga: Rp.84.150 (Gramedia.com)

Rating: 3/5

Gaung di jalanan terdengar seperti dengung lalat. Para fotografer berdiri berkerumun di balik garis batas yang dijaga polisi, kamera mereka yang berbelalai panjang siap siaga, napas mereka mengepul seperti uap. (hal. 11)

Seorang model bernama Lula Landry ditemukan tewas dibawah beranda apartemennya. Walaupun tampak seperti peristiwa bunuh diri, tetapi menurut keterangan saksi yang tinggal tepat di bawah apartemen Lula, ia mendengar Lula bertengkar dengan seseorang dan kemungkinan Lula didorong oleh orang tesebut. Persis ketika Cormoran Strike, seorang detektif partikelir, sedang berusaha menata ulang kehidupannya yang menjadi semrawut karena hubungannya dengan tunangannya baru saja berakhir, juga menata ulang keuangannya akibat jarangnya pekerjaan yang masuk ke kantornya, seorang laki-laki datang ke kantornya mengharapkan bantuannya. Lelaki bernama John Bristow ini ingin Cormoran Strike memecahkan kasus tewasnya adiknya yang ditemukan tewas di bawah beranda apartemennya. John tidak memercayai kasus tewasnya adiknya merupakan kasus bunuh diri karena adanya saksi yang menjelaskan adanya pertengkaran sebelum adiknya ditemukan tewas. Ya, John Bristow merupakan kakak tiri dari Lula Landry.

Lula Landry diadopsi oleh Sir Alec dan Lady Yvette Bristow pada umur empat tahun. Dia dibesarkan dengan nama Lula Bristow, tapi kemudian mengambil nama gadis ibunya ketika mulai berkarier sebagai model. (hal. 37)

Dan John ingin Cormoran mengungkapkan kebenaran dari peristiwa tewasnya Lula. Penyelidikan terhadap kasus tewasnya Lula tak hanya membawa Cormoran bertemu dengan orang-orang yang berhubungan dengan Lula maupun menyelami dunia mode lebih jauh, semakin dekat ia mengungkap kebenaran semakin dekat pula ia dengan bahaya yang mengancam nyawanya.

Dia merasa letih dan kesakitan; sadar betul akan rasa nyeri di tungkainya, sadar betul akan tubuhnya yang belum mandi, makanan berminyak yang terasa berat di dalam perutnya. (hal. 276)

DSC_0045-blog


Thursday, 20 July 2017

Just One Year-Gayle Forman

ID_GPU2016MTH03JOYSTS_CJust One Year oleh Gayle Forman

Mulai dibaca: 01 Juni 2017
Selesai dibaca: 08 Juni 2017

Judul: Just One Year
Penulis: Gayle Forman
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit: 2016
Bahasa: Indonesia
Penerjemah: Poppy D. Chusfani
Penyunting: Barokah Ruziati
Tebal buku: 328 halaman
Format: Paperback
ISBN: 978-602-030-734-3
Harga: Rp.55.250 (Gramedia.com)

Rating: 3/5

Mimpi ini selalu kualami: aku berada dalam pesawat, tinggi di atas awan. (hal. 11)

Willem terbangun di sebuah rumah sakit di Paris dengan beberapa jahitan di kepalanya. Ia bahkan tidak ingat bagaimana ia bisa mendapatkan luka di kepalanya tersebut. Ia bahkan tidak ingat mengapa ia sampai bisa berada di Paris. Pelan-pelan ia bisa mengingat bahwa ia sedang bersama dengan seseorang. Seorang gadis yang ia temui ketika ia menampilkan salah satu drama Shakespeare. Willem ingat bertemu kembali dengan gadis itu dan mengajaknya ke Paris di mana ia meninggalkan gadis itu di sebuah rumah. Dan kini ia tidak ingat sudah berapa lama ia meninggalkan gadis itu, gadis itu pun telah pergi.

Kami berduaberada di Paris. Aku merasakan tangan lembut gadis itu di sisi tubuhku, selagi dia kubonceng di sepeda. Aku merasakan tangannya yang tidak terlalu lembut pada sisi tubuhku, selagi kami berpelukan erat. Tadi malam. Di ruangan putih. (hal. 18)

Yang ia ingat hanyalah gadis tersebut berasal dari Amerika, ia bahkan tidak tahu nama gadis itu, Willem hanya memanggilnya ‘Lulu’ karena ia mirip dengan aktris kesukaannya. Ditinggalkan oleh seorang gadis yang baru ia kenal, yang langsung membuatnya tertarik tak hanya membuatnya menyesal, ia juga merasa bersalah. Willem harus menemukan gadis itu dan menjelaskan padanya ke mana ia pergi saat itu dan mengapa ia tak kembali. Tapi yang Willem miliki hanyalah bayangan wajah gadis tersebut yang mirip dengan aktris kesukaannya, dan bagaimana caranya ia menemukan ‘Lulu’-nya jika yang ia miliki hanyalah bayangan wajah ‘Lulu’ saja?

Kecelakaan—begitulah caraku menemukan Lulu. Kecelakaan—begitu pula caraku kehilangannya. (hal. 29)

Willem tidak menyerah tentu saja, hanya berbekal ucapan yang dikatakan ‘Lulu’, Willem menjelajah ke negara yang jauh dari rumahnya. Dan yang Willem tak sadari, ia tak hanya berusaha menemui ‘Lulu’, ia menemukan jati dirinya dan apa yang sesungguhnya ia cita-citakan.

DSC_0021-blog

Tuesday, 28 February 2017

Hening-Shusaku Endo

Silence_novelHening oleh Shusaku Endo

Mulai dibaca: 14 Februari 2017
Selesai dibaca: 26 Februari 2017

Judul: Hening
Judul asli: Chinmoku (Silence)
Penulis: Shusaku Endo
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Bahasa: Indonesia
Penerjemah: Tanti Lesmana
Tahun terbit: Januari 2017 (cetakan ketiga)
Tebal buku: 304 halaman
Format: Paperback
ISBN: 978-602-033-717-3
Harga: Rp. 57.800 (Gramedia.com)

Rating:4/5

Berita tersebut sampai kepada Gereja di Roma. Christovao Ferreira, yang dikirim ke Jepang oleh Serikat Yesus di Portugal, akhirnya menyerah dan menjadi murtad setelah mengalami hukuman penyiksaan di dalam “lubang” di Nagasaki. (hal. 25)

Setelah mendengar kabar bahwa gurunya yang dikirim ke Jepang untuk menyebarkan Kristen telah menjadi murtad, Pastor Sebastian Rodrigues bersama Pastor Garrpe ikut berangkat ke Jepang untuk mencari tahu kebenaran kabar tentang gurunya tersebut. Melalui kabar yang dibawa dari Jepang, semua orang dan penduduk yang menjadi Kristen dipaksa oleh pejabat setempat untuk mengingkari keyakinan mereka, kalau tidak mau mengingkarinya mereka akan disiksa dengan cara yang sangat tidak manusiawi. Di Jepang, Rodrigues dan Garrpe disambut dengan suka cita oleh para petani Kristen di Tomogi  yang sudah lama menunggu kedatangan seorang Pastor. Mereka diberi tempat persembunyian dan diberi sedikit makanan oleh para petani tersebut. Tapi, mereka juga menyaksikan sendiri perlakuan kejam para pejabat terhadap petani tersebut. Dua orang petani yang teguh mempertahankan keyakinan mereka diikat pada sebuah pancang yang didirikan di pinggir laut. Mereka dihantam terus menerus oleh ombak yang dahsyat selama berhari-hari. Tetapi mereka terus berdoa kepada Tuhan. Walaupun Tuhan membungkam mulutnya dan tak menyelamatkan mereka. Tapi petani tersebut tetap teguh pada keyakinan mereka, mereka terus berdoa hingga akhirnya mereka menuju ke surga Tuhan. Menyaksikan penderitaan petani tersebut, membuat Rodrigues kembali mempertanyakan eksistensi tuhannya. Kenapa Tuhan hanya diam saja, mengapa Ia bungkam melihat umatnya disiksa padahal mereka mempertahankan keyakinan mereka pada-Nya?

DSC_0095

Tuesday, 21 February 2017

Kisah-Kisah dari Negeri Penuh Bahaya-J.R.R. Tolkien

Tolkien_-_Tales_from_the_Perilous_Realm_CoverartKisah-Kisah dari Negeri Penuh Bahaya oleh J.R.R. Tolkien

Mulai dibaca:10 September 2016
Selesai dibaca: 27 September 2016

Judul: Kisah-Kisah dari Negeri Penuh Bahaya
Judul asli: Tales from the Perilous Realm
Penulis: J.R.R. Tolkien
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Penerjemah: Poppy D. Chusfani
Tahun terbit: Agustus 2015
Bahasa: Indonesia
Format Paperback
ISBN: 978-602-031-697-0
Harga: Rp.83.300 (gramedia.com)

Rating: 4/5

Pada suatu masa ada anjing kecil bernama Rover. Dia sangat mungil, dan sangat muda, sama sekali tidak berpengalaman; (hal. 33)

Rover merupakan anjing kecil yang mungil, ia sangat senang bermain dengan bola kuningnya. Tapi suatu hari, seorang pria tua dengan pakaian compang-camping lewat di depannya, menggodanya dengan memasukkan bola kuning kesukaannya itu ke sakunya. Rover pun kesal, ia langsung saja menggigit dan merobek celana pria tua tersebut. Rover tidak tahu bahwa laki-laki itu adalah tukang tenung. Marah akibat digigit, pria tersebut langsung menyihir Rover si anjing kecil menjadi… anjing mainan yang berbentuk lebih kecil lagi.

“Idiot! Jadilah mainan!” (hal.34)

Rover yang malang, kini setelah ia disihir pria tersebut menghilang dan hanya pria itu yang bisa mengembalikan Rover seperti semula. Kalau tidak segera kembali ke ukurannya yang semula, ia bisa saja berakhir sebagai santapan kucing yang mengiranya sebagai seekor tikus. Petualangannya sebagai anjing mainan mungil yang mencari penyihir lain yang dapat mengembalikannya seperti semula pun dimulai. Ia menelusuri pantai, menyeberangi lautan, terbang hingga ke bulan, dan menyelam ke laut yang lebih dalam lagi untuk menemui setiap penyihir yang menguasai area tersebut dan menolongnya kembali ke ukuran semula. Tapi semua penyihir sama saja, mereka tak bisa membantu Rover karena sihir si tukang tenung yang digigit Rover jauh lebih kuat. Tak ada cara lain untuk Rover selain menemukan si tukang tenung yang telah menyihirnya menjadi mainan.

DSC_0091

Thursday, 12 January 2017

Critical Eleven oleh Ika Natassa

Mulai dibaca: 28 Desember 2016

Selesai dibaca: 29 Desember 2016

Judul: Critical Eleven

Penulis: Ika Natassa

Editor: Rosi L. Simamora

Desain Sampul: Ika Natassa

Penerbit: Gramedia Pustaka Utama

Tahun terbit: Februari 2016 (cetakan kesepuluh)

ISBN: 978-602-031-892-9

Tebal buku: 341 halaman

Format: Paperback

Harga: Rp. 79.000

Rating: 4/5

I’m one of those weird people who loves airports. There’s something liberating yet soothing about it. (hal. 5)

Sebagai seorang konsultan bisnis, bukan hal asing lagi bagi Tanya Baskoro untuk mengunjungi bandara, ia justru mencintai tempat yang tak pernah sepi tersebut. Kewajibannya untuk menemui kliennya di berbagai kota bahkan berbagai negara membuatnya harus melakukan perjalanan udara sesering pekerjaan memanggilnya. Ia menyukai bandara tapi tidak ketika ia sudah berada di dalam kabin pesawat dan beberapa ribu kilometer dari daratan. Tapi penerbangannya ke Australia untuk menonton salah satu Band terkenal di dunia, membuatnya sedikit menyukai terbang karena mempertemukannya dengan lelaki yang akan menjadi suaminya setahun setelah mereka bertemu, Aldebaran Risjad—Ale. Ale bekerja di pengeboran minyak lepas pantai, di mana ia harus menghabiskan setidaknya dua ratus hari dalam setahun di lepas pantai dan bukan di sebuah perkotaan. Selama lima tahun mereka menjalani kehidupan sebagai pasangan yang sama-sama super sibuk dan sama-sama rutin terbang demi pekerjaan, namun kehidupan pernikahan Tanya dan Ale masih sehangat ketika mereka berpacaran. Kehangatan keluarga kecil mereka semakin lengkap ketika Tanya memberitahu Ale bahwa mereka akan segera memiliki seorang anak. Anak laki-laki yang akan mereka namakan Aidan yang seharusnya menjadi jagoan kecil dan membuat keluarga mereka semakin hangat dan lengkap. Seharusnya. Sayangnya, Aidan dan keluarga kecil mereka yang akan lengkap hanya tinggal angan-angan. Di hari ketika Tanya melahirkan Aidan adalah hari ketika Tanya dan Ale harus mengantar Aidan ke Surga. Kemuraman Tanya terus berlanjut ketika Ale malah menyatakan bahwa karena Tanya sendirilah Aidan tidak berada di tengah mereka. Pernyataan yang sontak membuat Tanya merasa dihakimi sebagai seorang pembunuh. Pernyataan yang juga membuatnya lupa cara mencintai Ale seperti dulu, membuatnya lupa bagaimana manisnya perlakuan Ale padanya, dan membuatya mempertanyakan cinta diantara mereka.

DSC_01091

Sunday, 30 October 2016

Bahagia Itu…-Lisa Swerling dan Ralph Lazar

Bahagia Itu... 500 Hal yang Membuat Kita Bahagia oleh Lisa Swerling dan Ralph Lazar

 

Judul Asli: Happiness Is... 500 Things to be Happy about

Judul Terjemahan: Bahagia Itu... 500 Hal yang Membuat Kita Bahagia

Penulis: Lisa Swerling dan Ralph Lazar

Penerbit: Gramedia Pustaka Utama

Bahasa: Indonesia

Alih Bahasa: Ratu Fortunata

Tahun terbit: Agustus 2016

Tebal buku:

Format: Paperback

ISBN: 978-602-033-215-4

Harga: Rp. 85.000 (Gramedia)

 

Rating: 4/5

 

Kapan terakhir kali kita melakukan hal yang membuat kita benar-benar bahagia?

 

P_20161006_074722

 

Benar-benar membuat kita bahagia sampai kita lupa dengan tugas atau beban tanggungan kita, atau mungkin sampai membuat kita tertawa lepas sampai rasanya hati seperti bermekaran dan kita merasa bahwa hari ini adalah hari yang baik dan suasana hati kita menjadi ceria sepanjang hari. Mungkin beberapa dari kita akan menjawab saat kita benar-benar merasa seperti itu adalah ketika kita berlibur ke tempat tujuan paling hits tahun ini, dan ternyata hal tersebut kita lakukan lama sekali. Atau mungkin ketika kita bercanda dengan teman-teman sampai pipi dan perut kita rasanya kram, dan lagi-lagi hal tersebut kita lakukan beberapa minggu yang lalu. Di buku ini, penulis membagikan 500 hal yang bisa membuat kita bahagia.

 

P_20161006_074740

 

Saturday, 24 September 2016

Tidak Ada New York Hari Ini-M. Aan Mansyur

29801264Tidak Ada New York Hari Ini oleh M. Aan Mansyur

 

Mulai dibaca: 04 Agustus 2016

Selesai dibaca: Hari yang sama

 

Judul asli: Tidak Ada New York Hari Ini

Penulis: M. Aan Mansyur

Foto oleh: Mo Riza

Penerbit: Gramedia Pustaka Utama

Tahun terbit: Mei 2016

Tebal buku: 118 halaman

Bahasa: Indonesia

Format: Paperback

Harga: Rp.52.000 (Gramedia)

 

Rating: 3/5

 

Hari-hari membakar habis diriku.

Setiap kali aku ingin mengumpulkan

tumpukan abuku sendiri, jari-jariku

berubah jadi badai angin.

 

Dan aku mengerti mengapa cinta diciptakan (Cinta, hal. 6)

 

Sebelum memberikan ulasan mengenai buku kumpulan puisi ini, saya akan ceritakan beberapa fakta—yang nggak terlalu—menarik—sebenarnya—tentang buku ini. Jadi, di toko buku tempat saya bekerja, sebelum buku ini benar-benar mendarat dan terpampang di rak pajangan, saya bolak-balik dapat pesanan, baik yang pesan langsung dengan mendatangi Customer Service toko saya maupun yang pesan melalui telepon atau media komunikasi lainnya, untuk buku ini saja. Hingga akhirnya buku ini pun sukses mendarat dan terpampang di rak pajangan. Tetapi, lagi-lagi saya harus kebingungan karena ternyata toko saya hanya mendapat stok yang sangat sedikit untuk buku ini. Jangan ditanya lagi, deh, buku ini habis dalam berapa hari. Jangankan satu hari, dalam beberapa jam sejak teman-teman saya memajang buku ini, buku ini udah ludes di toko. Dan itu belum saya simpankan untuk yang memesan buku ini sebelumnya. Setelah buku ini terbit pun pesanan terus bertambah, nggak ada hentinya. Perlu waktu beberapa minggu rasanya sebelum toko saya akhirnya dapat stok yang diinginkan dan memenuhi pesanan-pesanan.

 

Apa kabar hari ini? Lihat, tanda tanya itu,

Jurang antara kebodohan dan keinginanku

memilikimu sekali lagi. (Batas, hal. 46)

 

Pertanyaan, kenapa, sih, buku ini sampai sebegitunya? Sebenarnya, apa yang membuat buku ini laris manis dan diminati banyak banget orang? Yang pertama, mungkin saja karena faktor penulis. Saya tahu penulis dari bukunya yang bejudul ‘Lelaki Terakhir yang Menangis di Bumi’ dan ‘Melihat Api Bekerja’, bahasanya yang lembut dan terkesan sendu memikat banyak hati terutama—mungkin—wanita, apalagi wanita yang sangat menyukai kata-kata yang manis.

 

Sepasang matamu, bencana raksasa di kejauhan.

Tidak berhenti membuat hidupku jadi

benda kecil yang memiliki hati. (Sepasang Matamu, hal. 62)

 

P_20160924_082911

 

Monday, 18 July 2016

Bekisar Merah-Ahmad Tohari

tumblr_njkf6eO9WG1sij3vyo1_400Bekisar Merah oleh Ahmad Tohari

Mulai dibaca: 25 Mei 2016

Selesai dibaca: 08 Juni 2016

Judul: Bekisar Merah

Penulis: Ahmad Tohari

Penerbit: Gramedia Pustaka Utama

Desain sampul: Lambok Hutabarat

Tebal buku: 356 hal.

Bahasa: Indonesia

Format: Paper Back

ISBN:978-979-226-632-0

 

Rating: 4/5

Bekisar adalah unggas elok, hasil kawin silang antara ayam hutan dan atam biasa yang sering menjadi hiasan rumah orang-orang kaya.

Lasi, gadis desa yang amat rupawan, hidup di Karangsoga di mana mayoritas penduduknya yang laki-laki bekerja sebagai penyadap nira, termasuk suaminya. Tiap hari suaminya memanjat belasan pohon kelapa yang amat tinggi, jauh dari tanah, menantang maut, hanya untuk menyadap nira yang nantinya setelah diolah akan dijual ke tengkulak dengan harga yang sangat murah.

Mbok Wiryaji bergerak perlahan dan duduk di sebelah Lasi. Dengan mata sayu dipandangnya anaknya yang tetap membisu. Dalam hati Mbok Wiryaji bangga akan anaknya; kulitnya bersih dengan rambut hitam lurus yang sangat lebat dan badannya lebih besar daripada anak-anak sebayanya. Tungkainya lurus dan berisi. Dan siapa saja akan percaya kelak Lasi akan tumbuh jadi gadis cantik. (hal.29)

Tetapi kehidupan pernikahan mereka akhirnya goyah setelah Lasi mengetahui bahwa suaminya telah menghamili gadis lain di desanya. Lasi kabur ke Jakarta dan bertemu dengan Bu Lanting yang merupakan seorang mucikari untuk para pejabat dan orang-orang penting. Bu Lanting pun membawa pulang Lasi, membelikan Lasi bermacam-macam benda menarik, merawat dan mendandaninya, memberinya makan yang terbaik sehingga Lasi ‘layak dijual’. Usaha Bu Lanting membuahkan hasil, Pak Handarbeni direktur sebuah perusahaan besar terpesona pada Lasi. Tak butuh waktu lama bagi Pak Han maupun Bu Lanting untuk merayu Lasi agar ia mau menikah dengan Pak Han. Pak Han sudah menyiapkan semuanya termasuk rumah megah untuk Lasi, ditambah lagi Lasi merasa berutang budi pada Bu Lanting karena telah merawatnya. Tapi, di tengah kemewahan yang Lasi dapatkan dari Pak Han, ia tak merasakan kebahagiaan sama sekali. Pernikahannya hanya main-main belaka, terbukti ketika Pak Han, tanpa persetujuannya, malah menceraikannya dan menyerahkannya pada Bambung, seseorang yang sangat berpengaruh di pemerintahan.

“Eh, kamu nggak ngerti juga? Dengar, Las. Aku juga sudah bicara dengan Mas Handarbeni. Dia sudah memutuskan melepaskan kamu dan membiarkan kamu jadi milik Pak Bambung.” (hal. 276)

Karena tak mau lagi merasakan pernikahan yang tidak serius, Lasi memutuskan untuk kabur dan menikah siri dengan cinta pertamanya, Kanjat, yang telah menjadi dosen. Tapi Lasi, masih belum memahami seberapa besar pengaruh Bambung dalam negeri ini, jangankan untuk membuat seseorang menjadi direktur sebuah perusahaan, menyeret Lasi dan menjatuhkan Kanjat tentulah hal yang mudah baginya.

P_20160630_105458

Saturday, 14 May 2016

Gone Girl-Gillian Flynn

Gone-Girl-by-Gillian-Flynn-gone-girl-37441442-1181-1810Gone Girl (Yang Hilang) oleh Gillian Flynn

Mulai dibaca: 08 April 2016

Selesai dibaca: 11 Mei 2016

Judul: Yang Hilang

Judul asli: Gone Girl

Penulis: Gillian Flynn

Bahasa: Indonesia

Penerbit: Gramedia Pustaka Utama

Tahun terbit: 2014

Penerjemah: Ariyantri Eddy Tarman

Editor: Reita Ariyanti

Desain sampul oleh: Eduard Iwan Mangopang

Tebal: 616 halaman

Format: Paperback

ISBN: 978-602-031-072-5

Harga: Rp. 112,000 (bukupedia)

Rating: 4/5

“Teman saling melihat kekurangan. Pasangan melihat bagian yang paling buruk. Kalau Amy menghukum teman beberapa bulannya dengan menjatuhkan dirinya di tangga, apa yang akan dia lakukan kepada pria yang cukup bodoh untuk menikahinya?” (hal. 432)

Setiap ulang tahun pernikahan mereka, pasangan Nick dan Amy Dunne selalu melakukan semacam perburuan harta karun, di mana di akhir pencarian mereka akan menemukan hadiah untuk mereka. Tapi di ulang tahun pernikahan mereka yang kelima, situasi sangat jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.

Aku berbelok ke ruang duduk dan berhenti tiba-tiba. Karpet berkilauan dengan pecahan kaca, meja kopi hancur berantakan. Meja di ujung kursi terguling, buku-buku tersebar di  lantai seperti tipuan sulap. Bahkan bangku antik yang berat terbalik, empat kaki pendeknya terkatung-katung di udara seperti binatang mati. Di tengah-tengah kekacauan itu ada gunting yang amat tajam. (hal. 42-43)

Perabot rumah Nick berubah, seperti ada yang mengatur ulang, dan seketika itu juga Nick menyadari bahwa ada yang tidak beres dengan rumahnya.

Istrinya, Amy Elliott Dunne tidak menjawab teriakannya, semua petunjuk yang ada mengarahkan bahwa istrinya telah hilang. Dan semua petunjuk yang ditinggalkan oleh ‘penculik’ Amy malah mengarah kepada Nick Dunne. Nick, dalam keadaan menganggur, miskin, hidup dengan mendompleng kekayaan istrinya, dan berselingkuh, mati-matian membela dirinya sendiri yang dipojokkan oleh banyak orang, media massa bahkan mengeksposnya sebagai dalang dibalik hilangnya Amy Elliott Dunne. Tapi dalam keadaan terpojok sekalipun, Nick juga berusaha menguak kasus hilangnya Amy yang menurutnya merupakan skenario untuk menghancurkan hidupnya.

Amy cerdas, melelahkan, sarkastis. Amy bisa membuatku marah, bisa menjelaskan dengan baik dan tajam, tetapi Go selalu membuatku tertawa. Bahaya jika kau menertawakan pasanganmu. (hal. 39)

Dan parahnya lagi, Nick mengira bahwa semua petunjuk dan skenario penculikan Amy, yang dilakukan untuk menghancurkan kehidupan Nick, semuanya dibuat oleh istrinya sendiri, Amy Elliott Dunne.P_20160514_095013

Sunday, 14 February 2016

Di Tanah Lada-Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie

27213435Di Tanah Lada oleh Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie

Mulai dibaca: 29 Desember 2015

Selesai dibaca: 31 Desember 2015

Judul: Di Tanah Lada

Penulis: Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie

Penyunting: Mirna Yulistianti

Penerbit: Gramedia Pustaka Utama

Tahun terbit: Agustus 2015

Tebal: 244 halaman

ISBN: 978-602-031-896-7

Format: Paperback

Bahasa: Indonesia

Harga: Rp. 49,300 (Gramedia)

Rating: 2/5

Bukan karena AC, tapi karena rasanya memang dingin. Bagian dalam rumah selalu gelap. (Kata Kakek Kia, terang itu menandakan panas. Jadi, ini ada hubungannya. Aku tidak meracau.) Seperti ada hantu yang menggentayangi seluruh bagian rumahku. (Kata orang, hantu membuat ruangan jadi dingin.) Hanya saja, di dalam sini, hantunya hidup. Hidup, berbadan besar, dan sangat menakutkan.

Nama hantunya Papa. (hal. 2)

Di ulang tahunnya yang ketiga, Kakek Kia memberi Salva sebuah kado yang agak berbeda, Kakek Kia memberi Salva sebuah kamus, itu sebabnya Salva pintar berbahasa Indonesia dan mengerti lebih banyak kata lebih cepat dari anak-anak lain seusianya. Meskipun ia pintar, tapi papanya tetap menganggapnya sebagai anak yang tak berguna. Namanya Salva, biasa dipanggil Ava, tapi papanya malah memanggilnya Saliva atau ludah. Ketika Kakek Kia meninggal, semua orang bersedih dan menundukkan kepala, semuanya kecuali Papa. Papa malah kegirangan dengan kematian Kakek Kia dan malah berteriak bahwa mereka akhirnya kaya. Setelah kematian Kakek Kia, Ava beserta Papa dan Mama pindah rumah, ke sebuah rumah susun dengan ruangan yang jelas jauh lebih kecil daripada rumah mereka sebelumnya dan tanpa tempat tidur ataupun kasur setidaknya untuk Ava, atau Mama. Dan akan selalu ada kasur atau kebutuhan lain untuk Papa. Tapi setidaknya Ava mendapatkan seorang teman, seorang teman yang sama menderita sepertinya karena memiliki Papa yang sama jahatnya dengan Papanya, namanya pun sama uniknya dengan namanya, hanya terdiri dari satu huruf, P. Bersama P, Ava mendapatkan sebuah pengalaman baru, mengembara ke tempat-tempat baru sampai jauh ke Tanah Lada.

P_20160111_132318

Sunday, 24 January 2016

The Lovely Bones-Alice Sebold

The_Lovely_Bones_book_coverThe Lovely Bones oleh Alice Sebold

Mulai dibaca: 01 Desember 2015

Selesai dibaca:20 Desember 2015

Judul: Tulang-tulang yang Cantik

Judul asli: The Lovely Bones

Penulis: Alice Sebold

Penerjemah: Gita Yuliani K.

Penyunting: Lanny Murtihardjana

Penerbit: Gramedia Pustaka Utama

Tahun terbit: Juli 2010

Tebal: 440 halaman

Format: Paperback

ISBN: 978-979-225-291-0

Harga: Rp. 30.000 (beli di pameran)

Rating: 2/5

Namaku Salmon, seperti nama ikan, dan nama depanku Susie. Umurku empat belas saat dibunuh pada tanggal 6 Desember 1973. (hal. 9)

Susie sedang berjalan pulang melalui jalan yang biasanya ia lalui, melalui ladang jagung. Ketika tepat berada di tengah ladang jagung ia bertemu dengan Tuan Harvey. Ia mengenal pria itu, pria itu merupakan salah satu tetangganya, tetapi pria itu memang sedikit aneh. Ketika berpapasan, Tuan Harvey mengajak Susie untuk melihat-lihat tempat yang baru-baru ini ia bangun, letaknya tak jauh dari ladang jagung yang Susie lewati, dan tempat itu merupakan sebuah ruang bawah tanah. Susie menyukai tempat itu, tempat yang dibangun oleh Tuan Harvey yang katanya dibangun memang untuk anak-anak yang ingin bermain rumah-rumahan. Tetapi ternyata ruang bawah tanah itu merupakan sebuah jebakan yang dibuat oleh Tuan Harvey, untuk memerangkap anak-anak perempuan seperti laba-laba yang memerangkap mangsanya melalui jaring yang ia buat. Itulah yang terjadi pada Susie di ruang bawah tanah di ladang jagung yang dibuat oleh Tuan Harvey. Tuan Harvey membunuh Susie. Sementara Susie pergi ke dunia yang lain, ke alam baka, ia melihat dan mengamati kehidupan di dunia setelah kepergiannya. Ia melihat orang-orang, termasuk keluarganya dan teman-temannya menjalani hidup mereka seperti biasa.

P_20160111_155003

Tuesday, 5 January 2016

Melihat Api Bekerja-M. Aan Mansyur

25325367Melihat Api Bekerja oleh M. Aan Mansyur

Mulai dibaca: 24 November 2015

Selesai dibaca: 30 November 2015

Judul: Melihat Api Bekerja

Penulis: M. Aan Mansyur

Ilustrator: Muhammad Taufiq (emte)

Penerbit: Gramedia Pustaka Utama

Tahun terbit: April 2015

Tebal: 155 halaman

Bahasa: Indonesia

Format: Paperback

ISBN:978-602-031-557-7

Harga: Rp. 42.400 (Pengenbuku)

Rating: 3/5

Saya jarang membaca buku kumpulan puisi. Sekalinya baca, baca buku kumpulan puisi modern. Sekalian mengikuti arus literasi di Indonesia. Saya pun juga kebingungan gimana harus menilai buku ini.

Kau keriangan yang tidak capai bergolak dalam darahku. Kau keseimbangan yang berhati-hati dan tak menginginkanku berhenti. Kau matahari yang memerahkan punggungku.

Kau rumah yang membuatku lupa pulang. Kau petang dan burung-burung yang mencari sarang. Kau senyum yang kusembunyikan dari kemarahan ibu. (Belajar Berenang)

Untitled

Thursday, 31 December 2015

Napas Mayat-Bagus Dwi Hananto

Napas Mayat oleh Bagus Dwi Hananto
Mulai dibaca: 10 November 2015
Selesai dibaca: 22 November 2015
Judul: Napas Mayat
Penulis: Bagus Dwi Hananto
Penyunting: Mirna Yulistianti
Desain sampul: Suprianto
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Bahasa: Indonesia
Tahun terbit: April 2015
Tebal: 186 halaman
ISBN:978-602-031-522-5
Format: Paperback
Harga: Rp. 40.800 (Gramedia)
Rating: 2/5
Awalnya, hidup terasa mudah baginya. Ayahnya kaya raya, ia adalah seorang remaja tampan, mudah baginya untuk mendapatkan apa yang ia inginkan, termasuk cinta. Itu sebelum ayahnya bangkrut dan usia tua menggerogoti fisiknya yang bagus. Sekarang ia hanyalah lelaki yang semakin menua, membanting tulang untuk bertahan hidup, dan tanpa cinta, tanpa kekasih, tanpa pendamping. Penuaan membuatnya kehilangan setiap jengkal keperkasaan yang ia miliki di masa mudanya, setiap helai rambut di kepalanya rontok, membuatnya tampak semakin buruk dan menyedihkan. Dan orang-orang pun juga menyadarinya. Dan bukannya membiarkan ia sendirian, rasanya orang-orang malah membuatnya semakin tersudut dan menyedihkan. Ejekan, makian, dan olokan ia dapatkan dari semua orang di semua tempat yang ia datangi. Sekian tahun menerima ejekan, ternyata tak membuatnya terbiasa, ia kejengkelan dan kebenciannya semakin menumpuk, hingga ia tak sanggup lagi menahannya. Ia berpikir untuk membalas perlakuan mereka padanya, memberi mereka pelajaran bagaimana ejekan mereka sangat menyakiti hatinya. Dendamnya sudah kian menumpuk dan hal yang terpikirkan olehnya hanyalah melenyapkan mereka. Ya, membunuh mereka yang telah membuatnya semakin menyedihkan dan terpojok. Tapi ia tak hanya ingin mereka mati, tapi benar-benar lenyap. Ia tak hanya akan membunuh mereka, tapi juga melahap mereka.