Showing posts with label 2 stars. Show all posts
Showing posts with label 2 stars. Show all posts

Saturday, 29 July 2017

Cinder-Marissa Meyer

14332181Cinder oleh Marissa Meyer

Mulai dibaca: 18 Mei 2017
Selesai dibaca: 28 Mei 2017

Judul: Cinder
Penulis: Marissa Meyer
Penerbit: Spring
Bahasa: Indonesia
Penerjemah: Yudith Listiandri
Penyunting: Selsa Chintya
Tahun terbit: Januari 2016 (cetakan pertama)
Tebal buku:384 halaman
Format: Paperback
ISBN: 978-602-715-054-6
Harga: Rp. 79.000 (Penerbit Spring)

Rating: 2/5

Sekrup yang terpasang di pergelangan kaki Cinder telah berkarat. Tanda silang yang terukir di sekrup itu sudah aus, meninggalkan sebuah lingkaran yang cacat. (hal. 7)

Bumi terserang wabah aneh. Wabah demam biru yang menjangkiti umat manusia sangat mudah menyebar dan pengidapnya dapat menemui ajal dalam jangka waktu yang sangat cepat. Sampai saat ini belum ditemukan obat untuk mencegah dan menyembuhkan penyakit itu. Penyakit tersebut bahkan telah merenggut nyawa Kaisar New Beijing, membuat Pangeran Kai naik takhta lebih cepat. Wabah yang telah meluas tersebut rupanya dimanfaatkan oleh penduduk Bulan untuk segera menguasai bumi. Pernikahan Ratu Bulan dan Pangeran Kai sudah diatur jauh sebelumnya, tapi sebenarnya hal tersebut hanyalah akal-akalan Ratu untuk menguasai bumi. Ditambah dengan wabah yang merebak, semakin memuluskan tujuan utama Ratu Bulan yang sudah kebal terhadap penyakit tersebut. Sementara itu, Cinder, gadis cyborg yang bekerja sebagai mekanik juga menyaksikan sendiri akibat dari wabah demam biru yang diidap oleh adik tirinya.

Cinder menggigil. Dia mengusap-usap lengannya, memeriksa apakah ada titik noda. Dia tidak melihat satu pun, tapi dia menatap sarung tangan kanannya dengan curiga, tidak ingin melepasnya, tidak ingin memeriksa. (hal. 55)

Dan karena Cinder yang saat itu merupakan yang pertama mengetahui bahwa adiknya tertular, dicurigai bahwa ia yang telah menyebarkan wabah tersebut. Kecurigaan tersebut akhirnya menghilang karena Cinder telah terbukti tidak mengidap penyakit tersebut, malahan ia dapat dikatakan kebal terhadap wabah demam biru. Fenomena aneh yang terdapat dalam diri Cinder dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan suatu ramuan yang dapat mengobati bahkan mencegah demam biru yang menjangkiti penduduk di bumi. Tapi, mengapa hanya Cinder saja yang kebal terhadap wabah tersebut? Mungkinkah Cinder sebenarnya merupakan salah satu penduduk bulan yang kebal terhadap penyakit tersebut? Dan siapa yang menyangka bahwa Cinder dapat memperkeruh perseteruan antara Penduduk Bumi dengan Penduduk Bulan.

Cinder mengerutkan kening, mengabaikannya. Gadis itu sedang berpikir tentang Ratu di balkon, bagaimana optobioniknya telah memperingatkannya tentang sebuah kebohongan, bahkan ketika tidak ada yang mengatakan sesuatu. Entah bagaimana, otaknya mampu membedakan antara realitas dan ilusi, bahkan ketika matanya tidak bisa. (hal.236)

DSC_0029-blog


Wednesday, 9 March 2016

Allegiant-Veronica Roth

17899904Allegiant oleh Veronica Roth

Mulai dibaca: 01 Januari 2016

Selesai dibaca: 25 Januari 2016

Judul buku: Allegiant

Penulis: Veronica Roth

Penerbit: Mizan Media Utama

Tahun terbit: Maret 2015

Bahasa: Indonesia

Penerjemah: Nur Aini dan Indira Briantri Asri

Tebal buku: 490 halaman

ISBN: 978-979-433-837-7

Format: Paperback

Harga: Rp. 65,000 (bukupedia)

Rating: 2/5

Setiap pertanyaan yang dapat dijawab harus dijawab

atau setidaknya ditanggapi.

Hal-hal yang tidak logis harus dipertanyakan begitu muncul.

Jawaban yang salah harus diperbaiki.

Jawaban yang benar harus diteguhkan.

-Dari manifesto Faksi Erudite (hal. 11)

Setelah kelompok factionless melakukan pemberontakan terhadap kekuasaan Jeanine Matthews yang mengatur semua faksi, Evelyn Eaton mengambil alih kekuasaan Jeanine dan menghapus sistem faksi. Tidak ada lagi sistem faksi, dan sekarang para factionless-lah yang berkuasa. Tris dan kawan-kawan Dauntless-nya yang telah melalui proses inisiasi untuk dapat tetap bertahan di Dauntless melakukan pemberontakan terhadap kaum factionless, sistem faksi harus tetap ada, karena sistem itulah yang membuat hidupnya selama ini teratur. Bersama dengan Tobias dan sahabat-sahabatnya Tris melakukan pemberontakan dengan kabur dari kota, jauh hingga keluar pagar pembatas. Rencana sudah dipersiapkan dengan matang, hingga akhirnya kelompok tersebut akhirnya dengan kereta terakhir yang mereka naiki menuju keluar pagar pembatas, untuk menemukan dunia baru dan jawaban atas semua teka-teki termasuk menemukan jawaban dari video yang dibuat oleh seorang wanita bernama Edith Prior. Tapi ternyata menerima jawaban dari pertanyaan-pertanyaan mereka justru membuat mereka lebih mempertanyakan kehidupan mereka sebelumnya. Seakan-akan hidup mereka semua adalah dusta.

P_20160308_111017

Sunday, 14 February 2016

Di Tanah Lada-Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie

27213435Di Tanah Lada oleh Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie

Mulai dibaca: 29 Desember 2015

Selesai dibaca: 31 Desember 2015

Judul: Di Tanah Lada

Penulis: Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie

Penyunting: Mirna Yulistianti

Penerbit: Gramedia Pustaka Utama

Tahun terbit: Agustus 2015

Tebal: 244 halaman

ISBN: 978-602-031-896-7

Format: Paperback

Bahasa: Indonesia

Harga: Rp. 49,300 (Gramedia)

Rating: 2/5

Bukan karena AC, tapi karena rasanya memang dingin. Bagian dalam rumah selalu gelap. (Kata Kakek Kia, terang itu menandakan panas. Jadi, ini ada hubungannya. Aku tidak meracau.) Seperti ada hantu yang menggentayangi seluruh bagian rumahku. (Kata orang, hantu membuat ruangan jadi dingin.) Hanya saja, di dalam sini, hantunya hidup. Hidup, berbadan besar, dan sangat menakutkan.

Nama hantunya Papa. (hal. 2)

Di ulang tahunnya yang ketiga, Kakek Kia memberi Salva sebuah kado yang agak berbeda, Kakek Kia memberi Salva sebuah kamus, itu sebabnya Salva pintar berbahasa Indonesia dan mengerti lebih banyak kata lebih cepat dari anak-anak lain seusianya. Meskipun ia pintar, tapi papanya tetap menganggapnya sebagai anak yang tak berguna. Namanya Salva, biasa dipanggil Ava, tapi papanya malah memanggilnya Saliva atau ludah. Ketika Kakek Kia meninggal, semua orang bersedih dan menundukkan kepala, semuanya kecuali Papa. Papa malah kegirangan dengan kematian Kakek Kia dan malah berteriak bahwa mereka akhirnya kaya. Setelah kematian Kakek Kia, Ava beserta Papa dan Mama pindah rumah, ke sebuah rumah susun dengan ruangan yang jelas jauh lebih kecil daripada rumah mereka sebelumnya dan tanpa tempat tidur ataupun kasur setidaknya untuk Ava, atau Mama. Dan akan selalu ada kasur atau kebutuhan lain untuk Papa. Tapi setidaknya Ava mendapatkan seorang teman, seorang teman yang sama menderita sepertinya karena memiliki Papa yang sama jahatnya dengan Papanya, namanya pun sama uniknya dengan namanya, hanya terdiri dari satu huruf, P. Bersama P, Ava mendapatkan sebuah pengalaman baru, mengembara ke tempat-tempat baru sampai jauh ke Tanah Lada.

P_20160111_132318

Friday, 5 February 2016

The Girl on the Train-Paula Hawkins

the-girl-on-the-trainThe Girl on the Train oleh Paula Hawkins

Mulai dibaca: 21 Desember 2015

Selesai dibaca: 29 Desember 2015

Judul: The Girl on the Train

Penulis: Paula Hawkins

Penerjemah: Ingrid Nimpoeno

Penyunting: Rina Wulandari

Desain sampul: Wida Sartika

Penerbit: NouraBooks

Bahasa: Indonesia

Tahun terbit: November 2015

Tebal: 428 halaman

ISBN: 978-602-098-997-6

Format: Paperback

Harga: Rp. 63.200 (Pengenbuku)

Rating: 2/5

Rachel: Pemabuk berat. Kebiasaan minumnya semakin parah sejak ia berpisah dengan Tom, mantan suaminya. Sekarang seorang pengangguran. Hidup di sebuah apartemen kecil dengan seorang wanita yang tidak terlalu ramah padanya, bahkan hampir membenci kehadirannya. Walaupun pengangguran, ia selalu pergi ke London dengan kereta. Setiap hari. Seakan-akan ia masih bekerja.

Megan: Pemilik galeri. Dulunya. Sempat menjadi pengasuh bayi bagi tetangganya yang baru memiliki seorang anak. Saudara laki-lakinya tewas karena kecelakaan. Sudah menikah. Pernah memiliki masa lalu yang traumatis sehingga membuatnya sering cemas. Diduga berselingkuh dengan lelaki lain.

Anna: Istri Tom, mantan suami Rachel. Bertetangga dengan Megan. Memiliki satu orang anak. Sering melihat Rachel berkeliaran di dekat rumahnya. Sangat ketakutan terhadap Rachel yang alkoholik.

Rachel sebenarnya sudah dipecat dari pekerjaannya berbulan-bulan yang lalu, tapi karena ia butuh tempat tinggal dan ia tidak mau diusir oleh teman seatapnya karena tidak memiliki pekerjaan, setiap hari ia akan naik kereta menuju London, berpura-pura bahwa ia masih memiliki pekerjaan. Tapi yang tidak Rachel sadari, hal itu sudah menjadi kebiasaan baginnya. Naik kereta menuju London, duduk di kursi dekat jendela, turun di stasiun manapun yang ia inginkan, lalu mengamati berbagai kejadian menarik yang terjadi di luar kereta, termasuk mengamati kehidupan Megan dan suaminya, yang sebenarnya tidak dikenal oleh Rachel, yang rumahnya selalu dilewati oleh keretanya. Pasangan itu begitu menaik, begitu cantik dan menggemaskan, bermesraan di taman belakang rumah mereka, mereka sangat manis sampai-sampai Rachel sering mengarang cerita mengenai kehidupan mereka. Tapi suatu hari Rachel melihat Megan sedang bermesraan. Dengan lelaki lain. Lalu Sabtu berikutnya, Megan, sang istri yang rumahnya sering dilewati Rachel, dikabarkan menghilang. Dan Rachel telihat oleh Anna sedang berkeliaran di daerah rumah pasangan itu, dalam keadaan mabuk. Mungkinkah Rachel terlibat dalam hilangnya Megan? Wanita yang hilang itu? Terlebih setelah Rachel melihat sendiri Megan berselingkuh.

P_20160111_155210

Sunday, 24 January 2016

The Lovely Bones-Alice Sebold

The_Lovely_Bones_book_coverThe Lovely Bones oleh Alice Sebold

Mulai dibaca: 01 Desember 2015

Selesai dibaca:20 Desember 2015

Judul: Tulang-tulang yang Cantik

Judul asli: The Lovely Bones

Penulis: Alice Sebold

Penerjemah: Gita Yuliani K.

Penyunting: Lanny Murtihardjana

Penerbit: Gramedia Pustaka Utama

Tahun terbit: Juli 2010

Tebal: 440 halaman

Format: Paperback

ISBN: 978-979-225-291-0

Harga: Rp. 30.000 (beli di pameran)

Rating: 2/5

Namaku Salmon, seperti nama ikan, dan nama depanku Susie. Umurku empat belas saat dibunuh pada tanggal 6 Desember 1973. (hal. 9)

Susie sedang berjalan pulang melalui jalan yang biasanya ia lalui, melalui ladang jagung. Ketika tepat berada di tengah ladang jagung ia bertemu dengan Tuan Harvey. Ia mengenal pria itu, pria itu merupakan salah satu tetangganya, tetapi pria itu memang sedikit aneh. Ketika berpapasan, Tuan Harvey mengajak Susie untuk melihat-lihat tempat yang baru-baru ini ia bangun, letaknya tak jauh dari ladang jagung yang Susie lewati, dan tempat itu merupakan sebuah ruang bawah tanah. Susie menyukai tempat itu, tempat yang dibangun oleh Tuan Harvey yang katanya dibangun memang untuk anak-anak yang ingin bermain rumah-rumahan. Tetapi ternyata ruang bawah tanah itu merupakan sebuah jebakan yang dibuat oleh Tuan Harvey, untuk memerangkap anak-anak perempuan seperti laba-laba yang memerangkap mangsanya melalui jaring yang ia buat. Itulah yang terjadi pada Susie di ruang bawah tanah di ladang jagung yang dibuat oleh Tuan Harvey. Tuan Harvey membunuh Susie. Sementara Susie pergi ke dunia yang lain, ke alam baka, ia melihat dan mengamati kehidupan di dunia setelah kepergiannya. Ia melihat orang-orang, termasuk keluarganya dan teman-temannya menjalani hidup mereka seperti biasa.

P_20160111_155003

Thursday, 31 December 2015

Napas Mayat-Bagus Dwi Hananto

Napas Mayat oleh Bagus Dwi Hananto
Mulai dibaca: 10 November 2015
Selesai dibaca: 22 November 2015
Judul: Napas Mayat
Penulis: Bagus Dwi Hananto
Penyunting: Mirna Yulistianti
Desain sampul: Suprianto
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Bahasa: Indonesia
Tahun terbit: April 2015
Tebal: 186 halaman
ISBN:978-602-031-522-5
Format: Paperback
Harga: Rp. 40.800 (Gramedia)
Rating: 2/5
Awalnya, hidup terasa mudah baginya. Ayahnya kaya raya, ia adalah seorang remaja tampan, mudah baginya untuk mendapatkan apa yang ia inginkan, termasuk cinta. Itu sebelum ayahnya bangkrut dan usia tua menggerogoti fisiknya yang bagus. Sekarang ia hanyalah lelaki yang semakin menua, membanting tulang untuk bertahan hidup, dan tanpa cinta, tanpa kekasih, tanpa pendamping. Penuaan membuatnya kehilangan setiap jengkal keperkasaan yang ia miliki di masa mudanya, setiap helai rambut di kepalanya rontok, membuatnya tampak semakin buruk dan menyedihkan. Dan orang-orang pun juga menyadarinya. Dan bukannya membiarkan ia sendirian, rasanya orang-orang malah membuatnya semakin tersudut dan menyedihkan. Ejekan, makian, dan olokan ia dapatkan dari semua orang di semua tempat yang ia datangi. Sekian tahun menerima ejekan, ternyata tak membuatnya terbiasa, ia kejengkelan dan kebenciannya semakin menumpuk, hingga ia tak sanggup lagi menahannya. Ia berpikir untuk membalas perlakuan mereka padanya, memberi mereka pelajaran bagaimana ejekan mereka sangat menyakiti hatinya. Dendamnya sudah kian menumpuk dan hal yang terpikirkan olehnya hanyalah melenyapkan mereka. Ya, membunuh mereka yang telah membuatnya semakin menyedihkan dan terpojok. Tapi ia tak hanya ingin mereka mati, tapi benar-benar lenyap. Ia tak hanya akan membunuh mereka, tapi juga melahap mereka.

Tuesday, 24 November 2015

Because She Can (Bos dari Neraka)-Bridie Clark

5984063Because She Can (Bos dari Neraka) oleh Bridie Clark

Mulai dibaca: 09 Oktober 2015

Selesai dibaca: 20 Oktober 2015

Judul asli: Because She Can

Judul terjemahan: Bos dari Neraka

Penulis: Bridie Clark

Penerjemah: Siska Yuanita

Penerbit: Gramedia Pustaka Utama

Tahun terbit: November 2008

Tebal: 390 halaman

Bahasa: Indonesia

Format: Paperback

ISBN: 978-979-224-227-0

Rating: 2/5

Ketika kepala editornya di Peters & Pomfret memutuskan untuk pensiun dini, Claire Truman tidak bisa menahan diri untuk bersedih. Kepala editornya begitu baik padanya dan amat menyayanginya seperti anaknya sendiri. Claire yang bersedih hati dengan kepergian kepala editornya itu malah ikut-ikutan pergi dari P & P. Beruntung, deh, pacar Claire kenal dengan editor paling top dari penerbit paling unggul di New York, Vivian Grant, sehingga pacar Claire dapat memberikan akses untuknya bertemu dengan editor nomor satu di New York itu. Dan beruntung sekali, Claire tak harus menunggu lama untuk bisa bertemu dengan Vivian, karena Vivian langsung menelepon Claire untuk memintanya bertemu di kantornya di Grant Books. Dan, tak butuh waktu lama juga bagi Claire untuk memulai bekerja di Grant Books, dua minggu setelah pertemuannya dengan Vivian ia langsung diterima sebagai editor! Dan Vivian melipattigakan gajinya! Wow, dewi fortuna benar-benar berpihak pada Claire, dan Claire senang sekali! Tapi tidak dengan teman-teman Claire, karena mereka mendengar desas-desus mengenai bos seperti apa Vivian Grant itu, tak ada pegawainya yang benar-benar betah bekerja dengan Vivian, mereka berhenti atas kemauan sendiri atau dipecat oleh Vivian. Belum lagi mengenai ucapan-ucapannya yang bisa langsung merobohkan mental, atau kelakuan-kelakuannya yang nyeleneh.

2015-11-24-18-30-08_deco

Sunday, 7 June 2015

Tempurung-Oka Rusmini

8238479Tempurung oleh Oka Rusmini

Mulai dibaca: 25 Mei 2015

Selesai dibaca: 03 Juni 2015

Judul: Tempurung

Penulis: Oka Rusmini

Penerbit: Grasindo

Tahun terbit: 2010

Tebal: 460 halaman

ISBN: 9789790810631

Format: Paperback

Rating: 2/5

Ada yang aneh dari Bu Barla, tetangganya yang sehari-hari bekerja sebagai penjaga warung, yang memiliki tubuh tambun dengan bintik-bintik aneh di wajahnya. Orang-orang seakan-akan selalu syirik dengan Bu Barla, hanya ia yang berani berdekatan dengan Bu Barla dan berbicara seperti layaknya seorang tetangga yang dekat. Tetangga lainnya hanya bisa bergunjing mengenai dagangan Bu Barla yang rasanya lebih mahal daripada dagangan di tempat lain, atau mengenai diri Bu Barla sendiri yang memiliki aura mistis. Bu Barla hanya tinggal sendiri, suaminya tidak tahu ke mana rimbanya. Bu Barla selalu dianggap sebagai orang yang memiliki ilmu mistis, ia adalah orang pertama yang menempati kawasan itu dan satu-satunya orang yang tidak pernah diganggu oleh makhluk halus.

Monday, 11 May 2015

Rendezvous-Herika Angie

clip_image002[4]Rendezvous by Herika Angie

Mulai membaca: 05 Mei 2015

Selesai membaca: 09 Mei 2015

 

Judul: Rendezvous

Penulis: Herika Angie

Penerbit: Kosa

Tahun terbit: April 2015

Tebal: 238 halaman

ISBN: 9786027122017

Format: Paperback

Harga: Rp 50.000 (bukupedia.com)

 

Rating: 2/5

 

 

 

 

Bumi akhirnya berhasil menjadi penyanyi terkenal. Ia sukses menggelar konser di mana-mana termasuk di luar negeri. Albumnya selalu laris dan rajin mendapat penghargaan bergengsi. Penggemarnya selalu meneriakkan namanya. Padahal sebelum sesukses ini ia hanyalah anak seorang pedagang susu yang masuk SMA berkelas karena beasiswa. Dulu ia selalu dicemooh tapi sekarang gadis-gadis mengantri untuk mendapatkan hatinya. Hanya saja, dari sekian banyak gadis-gadis bahkan yang tercantik sekalipun tidak ada yang bisa merebut hatinya, bahkan menarik perhatian Bumi untuk sedetik pun tidak bisa. Tidak ada yang bisa kecuali satu gadis. Gadis yang tiba-tiba pergi ke Australia tanpa berpamitan pada Bumi, gadis bernama Senja yang tiba-tiba menghilang ketika mereka berdua tengah berbahagia sebagai pasangan kekasih.