Showing posts with label Blogger Buku Indonesia. Show all posts
Showing posts with label Blogger Buku Indonesia. Show all posts

Wednesday, 16 August 2017

Perpustakaan Ajaib Bibbi Bokken-Jostein Gaarder & Klaus Hagerup

51csSSGDd5L._SY400_Perpustakaan Ajaib Bibbi Boken oleh Jostein Gaarder dan Klaus Hagerup

Mulai dibaca:18 Juni 2017
Selesai dibaca: 26 Juni 2017

Judul: Perpustakaan Ajaib Bibbi Boken (The Magic Library)
Penulis: Jostein Gaarder dan Klaus Hagerup
Penerbit: Mizan Media Utama
Bahasa: Indonesia
Penerjemah: Ridwana Saleh
Penyunting: Andityas Prabantoro
Tahun terbit: Maret 2016 (Cetakan kedua, edisi ketiga)
Tebal buku: 284 halaman
Format: Paperback
ISBN: 978-979-433-924-4
Harga: Rp.41.650 (Mizanstore)

Rating:3/5

Berit yang baik,

Senang sekali kita bisa bertemu waktu musim panas lalu. Menyenangkan sekali. Besok sudah mulai sekolah dan aku tak yakin akan gembira. Banyak sekali anak nakal. Tapi terserahlah, toh tahun depan aku tamat dan Nils Boyum Torgersen ini akan pindah ke sekolah menengah. (hal. 9)

Nils dan Berit merupakan dua sepupu yang tinggal di Norwegia. Untuk berkomunikasi mereka saling berkirim surat yang mereka tulis di sebuah buku, sehingga mereka tidak akan lupa apa yang telah mereka katakan sebelumnya, mereka tidak akan mengalami kesulitan mengumpulkan lembaran-lembaran surat, karena surat mereka ditulis dalam satu buku. Ada satu topik yang kerap diangkat dalam korespondensi mereka, yaitu tentang seorang wanita aneh bernama Bibbi Bokken yang selalu muncul di dekat mereka berdua. Melalui pengamatan mereka berdua, Bibbi Boken ternyata juga berkirim surat dengan seseorang mengenai buku yang belum ada. Dan Bibbi juga sepertinya mempelajari hal aneh tentang buku, ia ditemukan sedang mengamati tentang desimal aneh bernama Djuih.

Dewey, Nils. Itulah orang yang entah kapan mengembangkan sistem yang amat rumit, yang menjadi acuan dalam penataan bidang-bidang keilmuan di perpustakaan. (hal. 66)

Penelusuran mereka tentang Bibbi lebih jauh membawa mereka ke rumah Bibbi yang aneh, rumah perempuan yang tergila-gila dengan buku itu rupanya tidak memiliki rak buku sama sekali! Bahkan setumpuk buku saja tidak ada! Bibbi benar-benar wanita yang aneh. Dan masalah mereka mereka rupanya bukan hanya Bibbi Bokken, seorang laki-laki yang juga tak kalah anehnya tiba-tiba juga kerap muncul di manapun mereka berada. Laki-laki tersebut yang mereka sebut sebagai Smiley secara terang-terangan ingin memiliki buku surat mereka.

Tapi, kamu benar bahwa saat membaca, segala sesuatu bermain-main di kepala kita, karena sekarang aku merasa seolah melihat tali selempang biru mengilap milik Christopher Robin. Mungkin di salah satu bagian dalam otak kita tersimpan segala macam warna. Begitu pula dengan wewangian dan rasa. (hal. 46)

Buku-surat mereka memang bagus dan berisi petualangan memata-matai yang menegangkan, sih, tapi untuk apa si Smiley menginginkan buku-surat mereka? Orang-orang aneh penyuka buku ini memang mengherankan sekali.

DSC_0032-blog

Thursday, 20 July 2017

Just One Year-Gayle Forman

ID_GPU2016MTH03JOYSTS_CJust One Year oleh Gayle Forman

Mulai dibaca: 01 Juni 2017
Selesai dibaca: 08 Juni 2017

Judul: Just One Year
Penulis: Gayle Forman
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit: 2016
Bahasa: Indonesia
Penerjemah: Poppy D. Chusfani
Penyunting: Barokah Ruziati
Tebal buku: 328 halaman
Format: Paperback
ISBN: 978-602-030-734-3
Harga: Rp.55.250 (Gramedia.com)

Rating: 3/5

Mimpi ini selalu kualami: aku berada dalam pesawat, tinggi di atas awan. (hal. 11)

Willem terbangun di sebuah rumah sakit di Paris dengan beberapa jahitan di kepalanya. Ia bahkan tidak ingat bagaimana ia bisa mendapatkan luka di kepalanya tersebut. Ia bahkan tidak ingat mengapa ia sampai bisa berada di Paris. Pelan-pelan ia bisa mengingat bahwa ia sedang bersama dengan seseorang. Seorang gadis yang ia temui ketika ia menampilkan salah satu drama Shakespeare. Willem ingat bertemu kembali dengan gadis itu dan mengajaknya ke Paris di mana ia meninggalkan gadis itu di sebuah rumah. Dan kini ia tidak ingat sudah berapa lama ia meninggalkan gadis itu, gadis itu pun telah pergi.

Kami berduaberada di Paris. Aku merasakan tangan lembut gadis itu di sisi tubuhku, selagi dia kubonceng di sepeda. Aku merasakan tangannya yang tidak terlalu lembut pada sisi tubuhku, selagi kami berpelukan erat. Tadi malam. Di ruangan putih. (hal. 18)

Yang ia ingat hanyalah gadis tersebut berasal dari Amerika, ia bahkan tidak tahu nama gadis itu, Willem hanya memanggilnya ‘Lulu’ karena ia mirip dengan aktris kesukaannya. Ditinggalkan oleh seorang gadis yang baru ia kenal, yang langsung membuatnya tertarik tak hanya membuatnya menyesal, ia juga merasa bersalah. Willem harus menemukan gadis itu dan menjelaskan padanya ke mana ia pergi saat itu dan mengapa ia tak kembali. Tapi yang Willem miliki hanyalah bayangan wajah gadis tersebut yang mirip dengan aktris kesukaannya, dan bagaimana caranya ia menemukan ‘Lulu’-nya jika yang ia miliki hanyalah bayangan wajah ‘Lulu’ saja?

Kecelakaan—begitulah caraku menemukan Lulu. Kecelakaan—begitu pula caraku kehilangannya. (hal. 29)

Willem tidak menyerah tentu saja, hanya berbekal ucapan yang dikatakan ‘Lulu’, Willem menjelajah ke negara yang jauh dari rumahnya. Dan yang Willem tak sadari, ia tak hanya berusaha menemui ‘Lulu’, ia menemukan jati dirinya dan apa yang sesungguhnya ia cita-citakan.

DSC_0021-blog

Friday, 23 June 2017

The Wonderful Wizard of Oz-L. Frank Baum

101130LargeThe Wonderful Wizard of Oz oleh L. Frank Baum

Mulai dibaca: 04 April 2017
Selesai dibaca: 04 April 2017

Judul: The Wonderful Wizard of Oz
Penulis: L. Frank Baum
Penerbit: Trans Atlantic Press
Bahasa: Inggris
Tahun terbit: 2012
Tebal buku: 144 halaman
Format: Paperback
ISBN: 978-190-853-330-2
Harga: Rp.45.000 (Big Bad Wolf)

Rating: 4/5

Dorothy lived in the midst of the great Kansas prairies, with Uncle Henry, who was a farmer, and Aunt Em, who was the farmer’s wife. (hal. 13)

Dorothy tinggal di daerah Kansas bersama Paman Henry dan Bibi Em yang bekerja sebagai petani. Suatu hari, ketika sedang bermain bersama anjingnya, sebuah angin puting beliung menerjang rumah mereka. Mereka cepat-cepat bersembunyi sambil merasakan bila keadaan sudah cukup aman. Tapi angin puting beliung malah menerbangkan rumah mereka dan memutar-mutarnya. Ketika sudah merasa tidak lagi berputar dan rumah mereka kembali mendarat, Dorothy pun keluar untuk memeriksa keadaan. Tapi ia tidak dapat menemukan Paman Henry dan Bibi Em, Dorothy bahkan tidak yakin ia berada di mana sekarang. Mungkinkah angin puting beliung tadi membawanya ke tempat lain, karena ketika ia keluar dari rumahnya ia tidak melihat pemandangan seperti yang biasa ia lihat di Kansas.

“You are welcome, most noble Sorceress, to the land of the Munchkins.” (hal. 18)

Rupanya Dorothy berada di negeri yang ajaib, Negeri Oz. Negeri Oz ditinggali oleh dua penyihir jahat dan dua penyihir baik, salah satu penyihir yang baik dan penguasa negeri itu adalah Oz yang hidup di Kota Emerald. Walaupun dipenuhi dengan hal-hal menakjubkan, Dorothy tetap ingin kembali ke Kansas, ke rumah Paman Henry dan Bibi Em. Maka pergilah ia ke Kota Emerald dengan harapan Oz dapat membantunya untuk pulang.

“Where is this city?” asked Dorothy.
“It is exactly in the center of the country, and is ruled by Oz, the Great Wizard I told you of.”
(hal.22)

Dalam perjalanannya menuju Kota Emerald, Dorothy rupanya bertemu dengan makhluk-makhluk aneh yang juga memiliki permintaan, ada orang-orangan sawah yang ingin mendapatkan otak, manusia kaleng yang menginginkan perasaan, dan seekor singa yang mengharapkan keberanian. Maka, berangkatlah keempatnya menuju Kota Emerald tempat tinggal penyihir hebat penguasa negeri, Oz.

DSC_0019-blog

Saturday, 20 May 2017

Girls in the Dark-Akiyoshi Rikako

web cover gitd_29d08c0a35dd06dcede7fa50fe1cefd1Girls in the Dark oleh Akiyoshi Rikako

Mulai dibaca: 17 Mei 2017
Selesai dibaca: 18 Mei 2017

Judul buku: Girls in the Dark
Penulis: Akiyoshi Rikako
Penerbit: Haru
Penerjemah: Andry Setiawan
Penyunting: Nona Aubree
Tahun terbit: Juli 2016 (Cetakan kedelapan)
Tebal buku: 282 halaman
Format: Paperback
ISBN:978-602-774-231-4
Harga:Rp.56.000

Rating: 4/5

Saudari sekalian, terima kasih sudah bersedia datang malam ini meskipun badai sedang menerjang.
Pertemuan ini adalah pertemuan rutin Klub Sastra semester pertama yang terakhir. Izinkan saya, Sumikawa Sayuri, selaku Ketua Klub Sastra memberikan salam pembuka.
(hal. 6)

Seorang gadis ditemukan tewas sambil menggenggam bunga lily, seakan berusaha menyampaikan sebuah pesan saat meregang nyawa. Gadis tersebut adalah Shiraishi Itsumi, putri dari pengelola tempat ia bersekolah dan merupakan Ketua Klub Sastra. Ayah Itsumi terkenal karena mengelola berbagai macam fasilitas layanan publik seperti rumah sakit, mall, juga sekolah, maka tak mengherankan jika Itsumi juga populer di sekolah, apalagi Itsumi merupakan gadis yang memiliki paras cantik. Perjuangannya mendirikan Klub Sastra juga tak lepas dari bantuan ayahnya, sebenarnya klub tersebut sudah ada dari dulu tapi lama-kelamaan ditutup karena anggotanya semakin berkurang. Bersama dengan sahabatnya, Sayuri, Itsumi membangun kembali Klub Sastra dengan tempat berkumpulnya adalah di sebuah biara yang disulap sehingga menjadi tempat dengan nuansa gothic yang mewah. Yang membuat klub tersebut terlihat seperti klub eksekutif adalah anggotanya yang tidak dapat sembarangan mendaftar, anggota-anggota Klub Sastra adalah orang-orang yang diundang secara langsung oleh Ketua Klub, Shiraishi Itsumi sendiri.

Kini, setelah Itsumi ditemukan tewas, anggota-anggota Klub Sastra berkumpul kembali dalam pertemuan rutin yang bertemakan yami-nabe di mana masing-masing anggota mengumpulkan sebuah bahan untuk dimakan dalam kegelapan, tanpa ada anggota lainnya yang tahu bahan apakah yang dibawa oleh anggota yang lainnya. Dalam pertemuan tersebut, para anggota juga diwajibkan untuk membuat naskah dan membacakannya di depan anggota lainnya. Naskah-naskah tersebut tentu saja tidak jauh-jauh dengan peristiwa yang menimpa Klub Sastra tersebut. Untuk mengenang kematian ketua mereka, satu persatu anggota Klub Sastra membacakan naskah masing-masing, yang ternyata juga merupakan analisa tiap anggota mengenai kematian Itsumi. Bunuh diri kah? Dibunuh kah? Naskah dibacakan dalam salon Klub Sastra saat badai mulai menerjang.

Iya. Cerita pendek.
Meskipun dibilang
yami-nabe, tapi acara ini adalah acara Klub Sastra kita yang paling penting. Setiap tahun, masing-masing anggota harus menulis sebuah cerita pendek. Kemudian, sambil menikmati yami-nabe, kita akan mendengar anggota itu membacahkan naskahnya. (hal. 15)

DSC_0030-blog

Friday, 19 May 2017

P.S. I Still Love You-Jenny Han

book-2015-09-09-cover-psis-tumbP.S. I Still Love You oleh Jenny Han

Mulai dibaca: 12 Mei 2017
Selesai dibaca: 13 Mei 2017

Judul: P.S. I Still Love You
Penulis: Jenny Han
Penerbit: Spring
Penerjemah: Airien Kusumawardhani
Penyunting: Selsa Chintya
Tahun terbit: September 2015 (Cetakan pertama)
Tebal buku: 350 halaman
Format:
Paperback
ISBN: 978-602-715-053-9
Harga: Rp.77.000

Rating: 4/5

Dear Peter,
Aku kangen. Baru lima hari, tapi aku kangen padamu sepertisudahlima tahun berlalu. Mungkin karena aku tidak tahu apakah ini adalah akhirnya, apa kau dan aku tidak akan pernah saling bicara lagi.
(hal. 5)

Hubungan Lara Jean dengan Peter semakin erat. Awalnya mereka hanya bersandiwara, tapi tanpa disangka oleh keduanya mereka ternyata semakin saling menyukai satu sama lain. Dan sekarang ketika mereka benar-benar telah resmi berpacaran, ada saja orang yang mencari gara-gara.

Di bagian teratas timeline Anonybitch, ada video seorang cowok dan seorang cewek sedang berciuman di pemandian air panas. Anonybitch sangat terkenal dengan video-video pemandian air panasnya. (hal. 51)

Di media sosial tersebar video ketika Lara Jean dan Peter sedang berduaan di pemandian air panas saat liburan sekolah, membuat Lara Jean tampak seperti cewek nakal murahan lainnya.

Cewek itu aku. Aku dan Peter, di pemandian air panas waktu karyawisata sekolah ke tempat ski. (hal. 52)

Lara Jean mengira bahwa Genevieve, mantan pacar Peter, lah yang menyebarkan video tersebut. Bagaimana pun juga Gen masih berusaha mendapatkan Peter kembali. Dan Peter sepertinya tidak bisa melepaskan Gen begitu saja, sepertinya ada suatu hal yang membuat Peter selalu ada untuk Gen.

Walaupun begitu Peter menunjukkan bahwa ia sangat menyukai Lara Jean, dan ia adalah cewek nomor satu bagi Peter.

[Jangan menangis, Lara Jean. Kumohon jangan menangis. Aku janji aku akan mengurus semuanya. Aku akan menemukan siapa pun yang mengelola Anonybitch untuk menghapus video itu.] (hal. 60)

Lara Jean juga sangat menyukai Peter, ia bahkan tidak mengira bahwa ia benar-benar menyukai Peter, dan ia tidak mau kehilangan Peter, apalagi karena Gen. Dan saat hubungan keduanya menjadi semakin dekat dan manis, tiba-tiba saja Lara Jean mendapatkan sebuah surat. Dulu ia menulis surat untuk cowok-cowok yang ia sukai, dan surat tersebut ia simpan di sebuah kotak, namun entah bagaimana surat tersebut terkirim ke cowok-cowok tersebut. Dan sekarang Lara Jean mendapatkan balasan dari salah satu surat tersebut dari John Ambrose McClaren.

Kurasa yang membuatku penasaran adalah kenapa, setelah sekian lama, kau memutuskan untuk mengirim surat itu padaku. Jadi kalau kau mau meneleponku, atau mengirim E-mail, atau menulis surat padaku, silakan saja.
Salam, John
(hal. 169)

Lara Jean tak menyangkan akan mendapatkan surat balasan yang menyenangkan, terlebih saat hubungannya dengan Peter juga menjadi semakin dekat.

Aku yakin John tdak mengingatnya seperti itu. Aku ragu dia ingat sedikit pun. Menerima surat ini darinya, setelah sekian lama, rasanya seolah John bangkit dari kematian. (hal. 169)

DSC_0103-ed

Alasan utama mengapa saya tidak langsung melanjutkan membaca buku ini segera setelah saya menyelesaikan buku pertamanya adalah, saya punya sedikit keyakinan bahwa cerita di buku ini juga nggak akan kalah menyenangkannya seperti buku sebelumnya, dan saya yakin kalau buku ini pun juga pasti akan membuat saya jatuh hati seperti saya jatuh hati pada buku sebelumnya, setelah buku ini sebenarnya akan ada buku lanjutan lagi dan sampai sekarang masih proses penerjemahan dan saya nggak tahu sampai kapan saya harus menunggu untuk bisa membaca buku ketiga tersebut. Berhubung versi aslinya lumayan menguras kantong, jadi saya rasa saya akan bersabar menunggu versi terjemahan aja. Nah, seumpama saya langsung meneruskan membaca buku ini begitu saya selesai membaca buku sebelumnya, bisa-bisa saya dibikin nggak sabar banget akibat harus menanti buku ketiganya, jadi saya sedikit menunda membaca buku ini berharap buku ketiganya terbit nggak terlalu lama setelah saya menyelesaikan buku ini. Aamiin.

Rasanya kehidupan Lara Jean nggak bisa lepas dari keterlibatan dua orang cowok. Kalau di buku sebelumnya cowok-cowok yang terlibat dalam cerita Lara Jean adalah Peter dan Josh, di buku kedua ini cowok yang terlibat adalah Peter dan John Ambrose McClaren. John sebenarnya juga merupakan teman Peter saat masih SMP, dan berbeda dengan Peter yang menampakkan imej sebagai cowok keren dan sedikit tengil, John merupakan cowok dengan karakter yang memiliki jiwa kepemimpinan dan senang berorganisasi. Berbeda dengan Peter yang narsis dan sangat menyukai popularitasnya, menurut saya John memiliki karakter yang sedikit pemalu dan kurang percaya diri. Kurang PD di sini artinya John kurang memercayai dirinya sendiri bahwa ia sebenarnya merupakan cowok yang tampan dan di luar sana ada beberapa cewek yang menyukainya.

Asal tahu saja, satu-satunya alasan cewek-cewek memperhatikanku adalah karena aku sahabat Peter. Itulah kenapa Sabrina Fox mengajakku untuk jadi teman kencannya ke acara dansa kelas 8! Dia bahkan berusaha duduk di samping Peter di restoran Red Lobster sebelum kami pergi ke sana. (hal. 188)

Menurut saya, karakter John ini unik, ia memiliki jiwa berorganisasi yang cukup kuat sehingga mampu mengantarkannya menjadi perwakilan PBB atau semacamnya tapi ia nggak percaya bahwa Lara Jean menyukainya.

Oke, di buku ini menurut saya Lara Jean sudah berkembang menjadi cewek yang sedikit berbeda dari buku sebelumnya. Kalau di buku sebelumnya tidak dijelaskan secara terperinci mengenai kehidupan pergaulannya, jadi saya cenderung menilai Lara Jean sebagai gadis yang cenderung introvert dan tidak terlalu senang bersosialisasi, di buku ini Lara Jean benar-benar berkembang menjadi gadis yang siap menghadapi dunia.

“Kelas membuat scrapbook.” Aku berimprovisasi. “Mereka punya banyak sekali foto, benda kenang-kenangan, dan berbagai benda koleksi. Kurasa ide yang bagus untuk mengumpulkan semuanya dalam satu buku supaya tidak ada yang hilang.” Tiba-tiba otakku melaju kencang. “Dan mungkin kami bisa mengadakan pameran kecil untuk memamerkan semua scrapbook. Orang bisa melihat-lihat semua buku itu dan mengetahui kisah kehidupan mereka. Aku bisa membuat kue bantal keju, lalu ada anggur putih...” (hal. 80)

Menurut saya, sih, tampaknya seperti itu. Saya rasa, Peter dan keluarganya ikut berperan penting terhadap perkembangan Lara Jean yang baik tersebut. Di sini saya melihat Lara Jean sebagai gadis yang mulai mencari pengalaman untuk perkembangan karirnya, menjadi gadis yang lebih pemberani, pokoknya di buku ini karakter Lara Jean terlihat sebagai gadis yang kuat. Dan, saya suka itu.

Dan saya rasa perubahan yang ada pada Lara Jean nggak lepas dari keterlibatan Peter Kavinsky. Ya ampun, di buku pertama Peter udah bikin saya gemes banget, dan di buku ini rasanya Peter jadi semakin menggemaskan!

Aku bergerak untuk memukul kepala Peter, tapi dia meraih pinggangku, kemudaian menarik dan memelukku. Dia membenamkan kepalanya di perutku seperti anak kecil. Suaranya tidak jelas saat mengatakan, “Maaf, semua ini terjadi karena aku.” (hal. 92)

Yang bikin ia menggemaskan menurut saya karena sisi romantisnya yang selalu ia tunjukkan saat berkomunikasi dengan Lara Jean. Dan melalui Peter yang ada di buku ini saya jadi seperti diperkenalkan dengan berbagai macam atau berbagai bentuk dari sifat romantis. Dan mungkin karena ia merupakan cowok yang humoris, makanya saya gemes banget sama Peter yang ada di buku ini. Di buku ini Peter seakan benar-benar jatuh hati sama Lara Jean, ia mengalami banyak gangguan tentunya, tapi saya seneng banget deh waktu membaca bahwa Peter memang memperlakukan Lara Jean seperti cewek nomer satunya.

“Katakan apa permohonanmu,” desak Peter. “Mintalah apa saja, dan aku akan mengabulkannya untukmu, Lara Jean. Kau hanya harusmemintanya.” (hal. 340)

Konflik utama dalam buku ini dan merupakan penyebab Lara Jean memiliki sedikit perasaan tidak aman mengenai hubungannya dengan Peter adalah Genevieve, mantan pacar Peter. Gen digambarkan sebagai cewek populer yang cantik yang selalu berusaha mendapatkan apa yang ia inginkan. Ketika Peter dan Lara Jean mulai terlihat bersama-sama, Gen dengan jelas berusaha mendapatkan Peter kembali dengan banyak cara termasuk membuat dirinya seolah-olah berada dalam masalah yang serius, dan orang yang paling mengerti hanya Peter. Dan anehnya, Peter pun selalu mengiyakan Gen ketika Gen memintanya untuk datang. Di buku ini Gen benar-benar digambarkan sebagai cewek yang nyebelin banget! Sebenarnya kalau dipiki-pikir, Lara Jean terlalu sering memikirkan Gen, ia terlalu mencemaskan Gen, ia terlalu takut kalau Peter akan kembali kepada Gen, sehingga menurut saya Lara Jean lebih fokus kepada Gen daripada ke hubungannya dengan Peter sendiri.

Tapi di buku ini nggak hanya menceritakan tentang kisah cinta Lara Jean dan Peter, ya, ada hal menarik lainnya juga dalam hidup Lara Jean. Seperti kehidupannya dengan ayah dan adiknya yang rasanya semakin mengerti satu sama lain. Hubungan kekeluargaan yang ada di buku ini lumayan membuat saya sedikit cemburu, yah, karena akhirnya Kitty, adik Lara Jean, yang akhirnya lebih bisa diajak bekerja sama dengan Lara Jean. Overall, buku ini memang romantis dan manis banget.

Peter menjawab dengan sengit, “Memangnya kenapa kalau kita melakukannya lagi? Kalau kita terlalu berhati-hati, hubungan kita tidak akan beerarti apa-apa. Ayo kita pacaran sungguhan, Lara Jean. Ayo kita curahkan segalanya. Tidak ada lagi kontrak. Tidak ada lagi jaring pengaman. Kau boleh menyakiti hatiku. Lakukan apa saja yang kau mau dengan hatiku.” (hal. 349)

Seharusnya saya memberi nilai lebih tinggi untuk buku ini daripada nilai untuk buku sebelumnya, because I totally fall so hard for Peter Kavinsky. I’m definitely on Team Peter now, definitely. Dan lagi-lagi saya nggak menemukan kata-kata yang menurut saya nggak pas, jadi menurut saya terjemahannya baik, editorialnya juga baik banget, saya nggak menemukan adanya kesalahan tik atau apapun, ya. Dan yang saya senangi lagi, akhirnya penerbit menyusun buku dengan baik karena saya lihat ada perubahan yang lebih baik mengenai tulisan di buku dengan batas atas, bawah, dan samping, terlihat lebih rapi dan sesuai menurut saya.

Lalu kemudian aku berada dalam dekapannya. Kami berpelukan dan berciuman, dan kami berdua gemetar, karena kami berdua tahu—malam ini adalah saat hubungan kami jadi nyata. (hal. 350)

To All the Boys I’ve Loved Before-Jenny Han

book-2015-03-26-tatb-thumbTo All the Boys I’ve Loved Before oleh Jenny Han

Mulai dibaca: 09 Februari 2017
Selesai dibaca: 23 Februari 2017

Judul: To All the Boys I’ve Loved Before
Penulis: Jenny Han
Penerbit: Spring
Penerjemah: Airien Kusumawardani
Penyunting: Selsa Chintya
Tahun terbit: September 2015 (Cetakan kedua)
Tebal buku: 384 halaman
Format: Paperback
ISBN: 978-602-715-051-5
Harga: Rp.64.000

Rating: 4/5

Surat-surat cinta. Dari semua benda yang kusimpan, kurasa bisa dikatakan bahwa surat-surat cintaku adalah simpananku yang paling berharga. (hal. 4)

Lara Jean menyimpan surat-surat cintanya di dalam kotak topi pemberian ibunya. Hanya saja, surat-surat tersebut bukan surat-surat dari cowok yang menyukainya. Justru sebaliknya, surat-surat tersebut ditulis oleh Lara Jean untuk cowok-cowok yang ia sukai. Dalam suratnya ia menceritakan berbagai hal tentang cowok-cowok tersebut, dan karena ia mencurahkan semuanya dalam surat-surat tersebut akan lebih baik bila surat-surat tersebut tidak sampai ke tangan cowok-cowok tersebut, kan? Atau siapa pun. Tapi, tidak. Entah bagaimana, surat-surat tersebut terkirim ke semua cowok-cowok yang ia sukai! Surat-surat tersebut terkirim ke cowok terkeren di sekolah, cowok yang ia temui di perkemahan, sampai mantan pacar kakaknya sendiri!

Kubuka mataku. Aku tidak sedang bermimpi dan ini nyata. Ini mimpi buruk. Peter Kavinsky menggenggam suratku di tangannya. Tulisan tanganku, amplopku, perasaanku. “Bagaimana—bagaimana kau bisa mendapatkan surat itu?” (hal. 77)

Dan sekarang Lara Jean harus menghadapi cowok-cowok tersebut, terutama padaJosh, mantan pacar kakaknya, tetangga depan rumahnya, dan kakak kelasnya di sekolah. Lara Jean harus menyangkal, ia harus meyakinkan Josh bahwa ia sudah tak menyukainya lagi. Dan cara terbaik yang terpikirkan adalah berpacaran dengan Peter Kavinsky, cowok terkeren di sekolah, mantan pacar cewek terpopuler di sekolah, dan salah satu cowok yang juga mendapat surat cinta Lara Jean.

Peter menaikkan alisnya. “Oh. Oke. Masuk akal. Jadi , bagaimana kita bisa pacaran?” (hal. 126)

Tapi berpura-pura berpacaran dengan cowok terkeren di sekolah tidak langsung membuat Lara Jean terhindar dari masalah. Dari cewek yang sama sekali tidak populer, sekarang ia berpacaran dengan cewek terkeren di sekolah. Ia mungkin terhindar dari Josh, tapi ia tak bisa menghindari mantan Peter yang terus mencari gara-gara dengannya.

“Tapi jangan khawatir. Karena sekarang kau adalah seorang gadis nakal, aku yakin akan ada banyak cowok yang ingin berkencan denganmu. Untuk kencan semalam.” (hal. 341)

DSC_0101-ed

Thursday, 11 May 2017

Tentang Kamu-Tere Liye

96912Tentang Kamu oleh Tere Liye

Mulai dibaca: 13 Maret 2017
Selesai dibaca: 03 April 2017

Judul: Tentang Kamu
Penulis: Tere Liye
Penyunting: Triana Rahmawati
Penerbit: Republika Penerbit
Tahun terbit: Oktober 2016 (Cetakan pertama)
Tebal buku: vi+526 halaman
Format: Paperback
ISBN: 978-602-082-234-1
Harga: Rp.71.100 (Bukupedia)

Rating: 4/5

Pukul 07.30, masih sangat pagi untuk jalanan di Belgrave Square, London. Tapi sepagi ini, taman kecil yang dipenuhi pepohonan besar dan dikelilingi oleh berbagai kantor keduataan besar itu ramai. (hal.1)

Zaman Zulkarnaen telah bekerja selama dua tahun sebagai karyawan di firma hukum Thompson & Co di London, Inggris. Firma tersebut berbeda dengan kebanyakan firma hukum lainnya. Karyawan di sana tidak sampai sepuluh orang. Hanya ada satu orang partner firma, yaitu Sir Thompson sendiri, putra pendiri Thompson & Co; lalu enam orang pengacara senior yang memiliki reputasi sebaik perusahaan mereka; dan Zaman Zulkarnaen karyawan baru lulusan Jurusan Hukum Universitas Oxford. Thompson & Co sendiri sudah dianggap sebagai ksatria hukum oleh banyak orang yang bergelut di bidang hukum, firma hukum tempat Zaman bekerja bisa dibilang tidak semegah dan seglamor ratusan firma hukum lainnya di Inggris,tapi Thompson & Co memiliki reputasi sebagai firma hukum paling dihormati oleh siapapun.

“Mereka adalah legenda hidup yang jarang diketahui. Mereka tidak semegah Latham & Watkins, atau seglamor Baker & McKenszie, penguasa firma hukum dunia, tapi nama Thompson & Co. selalu disebut dengan penuh kehormatan. Laksana manuskrip kuno daari belantara hukum yang kadangkala kejam. Kantor mereka seperti kuil suci, pengacara mereka adalah kesatrianya.” (hal. 5)

Salah satu pengacara senior Thompson & Co memutuskan untuk pensiun, mengakibatkan satu kursi kosong di posisi tersebut. Dan Zaman dalam kesempatan sekali dalam seumur hidup ditawari posisi tersebut langsung oleh Sir Thompson  sendiri. Dengan syarat tentunya.

Beberapa hari sebelumnya Thompson & Co menerima sebuah telepon dari sebuah panti jompo di Paris, Perancis. Salah seorang penghuni tersebut meninggal dunia dan sepertinya ia memberi mandat kepada pengurus panti untuk langsung menelepon firma hukum tersebut jika terjadi apa-apa padanya. Beberapa hari kemudian Thompson & Co menerima beberapa lembar dokumen atas nama klien mereka tersebut. Setelah menyelidiki lebih dalam mengenai klien misterius mereka, Thompson & Co menemukan fakta bahwa sang klien meninggalkan nilai warisan sebesar 1 miliar Poundsterling. Klien yang diketahui bernama Sri Ningsih, asal Indonesia tersebut tidak meninggalkan surat wasiat. Dan kepada Zaman lah tugas tersebut diberikan untuk memecahkan warisan Sri Ningsih atau lebih baik lagi, menemukan ahli warisnya.

“Kamu tidak salah mendengarnya, Zulkarnaen... Klien ini mewariskan aset berbentuk kepemilikan saham senilai satu miliar poundsterling. Dalam mata uang asal negaramu, itu setara 19 triliun rupiah, bukan?” (hal. 11)

DSC_0059blog

Monday, 1 May 2017

Perebutan Takhta (A Game of Thrones)-George R.R. Martin

9780007448036A Game of Thrones oleh George R.R. Martin

Mulai dibaca: 15 November 2016
Selesai dibaca: 11 Januari 2017

Judul: Perebutan Takhta (A Game of Thrones)
Penulis: George R.R. Martin
Penerbit: Fantasious
Penerjemah: Barokah Ruziati
Penyunting: Lulu Fitri Rahman dan Tim
Tahun terbit: Maret 2015
Tebal: 948 halaman
ISBN: 978-602-090-029-2
Harga: Rp.110.000 (Bukupedia)

Rating: 5/5

“Kita harus kembali,” Gared medesak saat hutan mulai gelap di sekeliling mereka. “Orang-orang wildling itu sudah mati.(Prolog hal. V)

Sejak menjatuhkan Aerys Targaryen sebagai penguasa tujuh kerajaan, Robert Baratheon mengambil alih takhta penguasa tujuh kerajaan di King’s Landing. Dan selayaknya raja yang selalu membutuhkan perdana menteri, Robert Baratheon pun membutuhkan seseorang yang mampu menjadi tangan kanannya, orang yang dapat ia percayai sepenuhnya, untuk membantunya memimpin dan sepenuhnya menguasai ketujuh kerajaan. Maka pilihannya jatuh kepada Eddard Stark, pemimpin Klan Stark dari Winterfell yang juga sahabatnya sejak kecil.

Dia tersenyum. “Lord Eddard Sark, aku akan mengangkatmu sebagai Tangan Kanan Raja.” (hal. 40)

Maka dengan terpaksa Lord Eddard mematuhi perintah rajanya, dengan enggan meninggalkan Winterfell untuk tinggal bersama raja di King’s Landing, meninggalkan keluarganya yang hangat untuk pergi ke kerajaan yang penuh dengan orang yang haus kekuasaan dan masih memainkan permainan perebutan takhta. Lord Eddard patut khawatir terhadap semua orang yang ada di sekeliling raja, karena tewasnya Lord Jon Arryn—tangan kanan raja sebelumnya—diduga karena dilakukan oleh pihak yang tidak menginginkan Lord Arryn. Terlebih lagi, raja Robert dikelilingi oleh anggota Klan Lannister, klan yang berkuasa di Casterly Rock yang walaupun terkenal sebagai klan terkaya tapi tetap haus kekuasaan, mereka sangat ingin menguasai semua kerajaan, dan dugaan pembunuhan terhadap Lord Arryn mengarah kepada keluarga Lannister.

“Lysa berkata Jon Arryn dibunuh.”
Jari-jari Ned mengencang di lengannya. “Oleh siapa?”
“Lannister,” Catelyn menyahut. “Sang ratu.”
(hal. 58)

Sementara itu, keturunan naga terakhir, dari Klan Targaryen, Viserys Targaryen dan adik perempuannya Daenerys Targaryen, terlunta-lunta karena King’s Landing telah jatuh ke tangan musuh keluarga mereka akhirnya menemukan persinggahan sementara untuk akhirnya meneruskan perjalanan hingga ke Vaes Dothrak untuk menikahkan Daenerys dengan pemimpin Bangsa Dothraki, Khal Drogo. Viserys membutuhkan pasukan yang cukup banyak untuk bisa merebut kembali King’s Landing dan memimpin kerajaan, dan Khal Drogo memiliki ribuan bahkan puluhan ribu penunggang kuda yang tangguh.

Dengan pergolakan konflik yang terjadi di sekeliling raja, dan Viserys yang menyusun strategi untuk merebut kembali King’s Landing, maka perebutan takhta King’s Landing memanas kembali.

“Aku tahu,” sergah kakaknya. “Kita pulang dengan bala tentara, adik manis. Persisnya dengan bala tentara Khal Drogo. Dan kalau untuk itu kau harus kawin dan tidur dengannya, itulah yang mesti kau lakukan.” Dia tersenyum pada Dany. (hal. 29)

DSC_0024-blog

Friday, 17 March 2017

Anak Semua Bangsa-Pramoedya Ananta Toer

anak_semua_bangsa-500x747Anak Semua Bangsa oleh Pramoedya Ananta Toer

Mulai dibaca: 01 November 2016
Selesai dibaca: 11 November 2016

Judul: Anak Semua Bangsa
Penulis: Pramoedya Ananta Toer
Editor: Astuti Ananta Toer
Penerbit: Lentera Dipantara
Tahun terbit: Juni 2015 (cetakan ke-14)
Tebal buku: 536 halaman
Format:
Paperback
ISBN: 978-979-973-124-1
Harga: Rp.112.200 (gramedia.com)

Rating: 5/5

Annelies telah berlayar. Kepergiannya laksana cangkokan muda direnggut dari batang induk. (hal. 1)

Setelah kematian Herrman Mellema, Nyai Ontosoroh hampir kehilangan seluruh aset kekayaannya termasuk rumah dan pabrik gula. Padahal sejak dulu Herrman Mellema sudah meninggalkan Nyai Ontosoroh untuk berjudi dan bermain di rumah bordil milik Ah Tjong, pabrik gula Wonokromo bisa menjadi sebesar dan sesukses pada masa itu adalah tak lain berkat kerja keras Nyai sendiri. Tak hanya aset rumah dan pabriknya, Nyai juga harus kehilangan Annelies.

“Orang-orang tua kami bilang: di langit ada sorga, di bumi ada Hanchou,dan kami menambahkan: di hati ada kepercayaan.(hal. 89)

Tanah, rumah, dan pabrik akan diwariskan kepada anak Herrman Mellema dari pernikahannya dengan Nyai Ontosoroh, yaitu Robert dan Annelies Mellema. Dan juga dari pernikahannya dengan Amelia Maurits-Mellema, istrinya yang tinggal di Belanda, anak mereka adalah Insinyur Maurits Mellema. Dan Annelies, menurut hukum Gubermen yang berlaku harus diserahkan kepada walinya di Belanda. Seakan tak cukup membuat Nyai Ontosoroh menderita dengan merampas harta benda dan kekayaan yang ia kembangkan dari nol, Gubermen juga merampas Annelies dari pelukannya, ibu kandungnya sendiri yang telah melahirkan, merawat, dan menyayanginya. Di tengah penderitaan dan kekalahannya, Nyai tetap menolak untuk diam. Selama ia masih bernafas dan koloni tidak mengakui keberadaannya, ia tetap melawan. Walaupun hanya lewat lisan.

“Kehidupan ini seimbang, Tuan. Barangsiapa hanya memandang pada keceriannya saja, dia orang gila. Barangsiapa memandang pada penderitaannya saja, dia sakit.” (hal. 265)

DSC_0090

Tuesday, 21 February 2017

Kisah-Kisah dari Negeri Penuh Bahaya-J.R.R. Tolkien

Tolkien_-_Tales_from_the_Perilous_Realm_CoverartKisah-Kisah dari Negeri Penuh Bahaya oleh J.R.R. Tolkien

Mulai dibaca:10 September 2016
Selesai dibaca: 27 September 2016

Judul: Kisah-Kisah dari Negeri Penuh Bahaya
Judul asli: Tales from the Perilous Realm
Penulis: J.R.R. Tolkien
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Penerjemah: Poppy D. Chusfani
Tahun terbit: Agustus 2015
Bahasa: Indonesia
Format Paperback
ISBN: 978-602-031-697-0
Harga: Rp.83.300 (gramedia.com)

Rating: 4/5

Pada suatu masa ada anjing kecil bernama Rover. Dia sangat mungil, dan sangat muda, sama sekali tidak berpengalaman; (hal. 33)

Rover merupakan anjing kecil yang mungil, ia sangat senang bermain dengan bola kuningnya. Tapi suatu hari, seorang pria tua dengan pakaian compang-camping lewat di depannya, menggodanya dengan memasukkan bola kuning kesukaannya itu ke sakunya. Rover pun kesal, ia langsung saja menggigit dan merobek celana pria tua tersebut. Rover tidak tahu bahwa laki-laki itu adalah tukang tenung. Marah akibat digigit, pria tersebut langsung menyihir Rover si anjing kecil menjadi… anjing mainan yang berbentuk lebih kecil lagi.

“Idiot! Jadilah mainan!” (hal.34)

Rover yang malang, kini setelah ia disihir pria tersebut menghilang dan hanya pria itu yang bisa mengembalikan Rover seperti semula. Kalau tidak segera kembali ke ukurannya yang semula, ia bisa saja berakhir sebagai santapan kucing yang mengiranya sebagai seekor tikus. Petualangannya sebagai anjing mainan mungil yang mencari penyihir lain yang dapat mengembalikannya seperti semula pun dimulai. Ia menelusuri pantai, menyeberangi lautan, terbang hingga ke bulan, dan menyelam ke laut yang lebih dalam lagi untuk menemui setiap penyihir yang menguasai area tersebut dan menolongnya kembali ke ukuran semula. Tapi semua penyihir sama saja, mereka tak bisa membantu Rover karena sihir si tukang tenung yang digigit Rover jauh lebih kuat. Tak ada cara lain untuk Rover selain menemukan si tukang tenung yang telah menyihirnya menjadi mainan.

DSC_0091

Tuesday, 14 February 2017

The Death Cure-James Dashner

The_Death_CureThe Death Cure oleh James Dashner

Mulai dibaca:26 Juli 2016
Selesai dibaca: 09 September 2016

Judul: The Death Cure
Penulis: James Dashner
Penerbit: Mizan fantasi
Alih bahasa: Yunita Candra
Tahun terbit:Februari 2012 (Cetakan pertama)
Tebal buku: 490 halaman
Format: Paperback
ISBN: 989-979-433-678-6
Harga:

Rating: 3/5

Bau itu mulai membuat Thomas perlahan menjadi gila. (hal. 7)

Setelah petualangannya di gurun pasir yang panasnya menyengat, perjuangan Thomas untuk menemukan jawaban atas semua petualangan mengerikannya di maze masih harus menemui banyak rintangan. Semua teman-temannya akhirnya dikumpulkan di markas WICKED di sebuah perkotaan, mereka dijanjikan memori dan kenangan mereka yang dihapus sebelum mereka memasuki maze. Thomas yang mencium adanya rencana yang lebih jahat lagi, memutuskan untuk kabur dan memecahkan masalah tersebut bersama dengan teman-teman pemberontak lainnya. Petualangannya menemukan jawaban tersebut membuatnya mendarat di sebuah perkotaan yang dulunya merupakan perkotaan dengan kehidupan yang modern dan menyenangkan sebelum wabah Flare menyerang. Semenjak wabah Flare menyebar, semua penduduk dan semua orang yang tiba di kota diawasi dengan sangat ketat, orang yang diduga terjangkit penyakit tersebut harus dikarantina. Kecuali Newt yang sudah terjangkit Flare, Thomas dan temannya yang kebal dapat dengan mudah lolos dari pengawasan. Mereka meninggalkan Newt di tempat yang aman, dan bersama-sama menjelajah kota untuk menemukan jawaban dan obat untuk penyakit Flare. Tapi, berada di kota bukan berarti mereka tidak menemukan masalah dan hambatan sama sekali. Sekali lagi mereka harus berkejar-kejaran dengan pasukan WICKED yang selalu memburu mereka, juga pasukan Crank yang kabur dari karantina mereka termasuk sahabat mereka sendiri yang telah sepenuhnya berubah menjadi Crank.

DSC_0115-ed

Thursday, 9 February 2017

Honey and Milk-Rupi Kaur

23513349Honey and Milk by Rupi Kaur

Date started: 01 Agustus 2016

Date finished: 01 Agustus 2016

Judul: Honey and Milk

Penulis: Rupi Kaur

Penerbit: Andrews McMeel Publishing

Tahun terbit: 2015

Tebal buku: 206 pages

Bahasa: Inggris

Format: Paperback

ISBN: 978-144-947-425-6

Harga: Rp. 223.000 (Periplus)

Rating: 5/5

My heart woke me crying last night
how can I help
i begged
my heart said
write the book

Buku ini bisa jadi merupakan buku yang paling banyak dibicarakan tahun lalu. Seperti kalau kamu berbelanja daring lalu mengurutkan produk berdasarkan popularitasnya, buku ini akan muncul di urutan pertama, karena saking banyaknya teman-teman saya yang membicarakan buku ini. Nggak hanya itu, sih, orang-orang juga sepertinya pengen banget punya buku ini, dan entah kenapa sepertinya masih susah bagi orang-orang untuk mendapatkan buku ini.

DSC_0089-ed

Tuesday, 7 February 2017

The Old Man and the Sea-Ernest Hemingway

9780684801223_p0_v1_s1200x630The Old Man and the Sea oleh Ernest Hemingway

Mulai dibaca: 04 Januari 2017
Selesai dibaca: 18 Januari 2017

Judul asli: The Old Man and the Sea
Penulis: Ernest Hemingway
Penerbit: Wilco Publishing House, India
Tahun terbit: 2014
Bahasa: Inggris
ISBN:978-818-252-877-2
Format: Hard Cover
Harga: Rp.60.000 (Big Bad Wolf Surabaya)

Rating: 3/5

He was an old man who fished alone in a skiff in the Gulf Stream and he had gone eighty-four days now without taking a fish.

Sudah delapan puluh empat hari ia melaut, dan tak satupun ikan yang bisa ia tangkap. Ia sudah tua, tapi semangatnya untuk menangkap ikan masih terus bergolak seperti ombak lautan. Tubuhnya penuh goresan luka yang sudah lama ada di situ, tapi matanya yang sebiru laut masih memancarkan semangat. Dan di hari ke delapan puluh lima, dengan semangat yang masih tinggi dan penuh optimisme, ia kembali melaut. Ia yakin, kali ini ia akan berhasil menangkap ikan. Bukan hanya sekadar ikan biasa yang bisa dengan mudah ditangkap siapapun di lautan, tapi ikan marlin yang besar yang akan ia jadikan trofi. Di hari ke delapan puluh limanya ia melaut, ternyata ia harus menghadapi petualangan yang membahayakan hidupnya selama ia berada di tengah laut. Sinar terik matahari, dehidrasi, sekumpulan ikan besar yang mengombang-ambing perahunya, dan juga sekawanan hiu. Petualangannya kali itu tak sekadar membuatnya lebih sabar dalam menunggu ikan besar yang memakan umpannya, tapi membuatnya menghadapi sekawanan hiu yang ingin memakannya.

DSC_0092-ed

Monday, 6 February 2017

Cerita Calon Arang-Pramoedya Ananta Toer

Cerita Calon ArangCerita Calon Arang oleh Pramoedya Ananta Toer

Judul asli: Cerita Calon Arang

Penulis: Pramoedya Ananta Toer

Penerbit: Lentera Dipantara

Tahun terbit: September 2015 (cetakan kesembilan)

Terbit pertama kali oleh N.V. Nusantara (1954)

ISBN: 978-979-973-121-0

Bahasa: Indonesia

Format: Paperback

Harga: Rp.50.000 (Gramedia)

Rating: 3/5

Adalah sebuah negara. Daha namanya. Daha yang dahulu itu kini bernama Kediri. Negara itu berpenduduk banyak. Dan rata-rata penduduk makmur. (hal. 11)

Di Negara Daha itulah Raja Erlangga memerintah. Ia memerintah dengan bijaksanan dan adil, rakyatnya hidup tentram serta damai. Tetapi di sebuah dusun di Daha, di Dusun Girah namanya, hiduplah seorang wanita dengan anaknya. Calon Arang nama wanita tersebut, dan Ratna Manggali nama anaknya. Semua orang sudah tahu dan paham seberapa dahsyat kekuatan Calon Arang, ia tak hanya berperangai buruk tapi juga seorang tukang teluh, membabat dan menghabisi musuh-musuhnya adalah perkara mudah baginya. Oleh karena itu, sekalipun Ratna Manggali adalah anak yang baik, penyayang, lagi rupawan, tidak ada seorang pemuda pun yang mau memperistrinya karena takut pada ibu Ratna Manggali. Akhirnya Ratna Manggali menjadi buah bibir orang-orang dusun karena tak kunjung dipersunting oleh seorang lelaki. Desas-desus tersebut sampai juga ke telinga ibunya, Calon Arang, marahlah ia terhadap kabar tersebut, dan ia bermaksud mencelakakan semua orang di dusun bahkan di Negara Daha juga. Bersama dengan keempat muridnya yang juga buruk rupa dan sakti, Calon Arang menyebarkan sihirnya, semua orang mati dan menderita dibuatnya. Sihir Calon Arang yang tidak memasuki ibukota Daha membuat cemas Raja Erlangga, harus ada yang bisa menghentikan Calon Arang kalau tidak semua orang bisa mati dan Daha akan tidak berpenduduk.

DSC_0109