Cerita Calon Arang oleh Pramoedya Ananta Toer
Judul asli: Cerita Calon Arang
Penulis: Pramoedya Ananta Toer
Penerbit: Lentera Dipantara
Tahun terbit: September 2015 (cetakan kesembilan)
Terbit pertama kali oleh N.V. Nusantara (1954)
ISBN: 978-979-973-121-0
Bahasa: Indonesia
Format: Paperback
Harga: Rp.50.000 (Gramedia)
Rating: 3/5
Adalah sebuah negara. Daha namanya. Daha yang dahulu itu kini bernama Kediri. Negara itu berpenduduk banyak. Dan rata-rata penduduk makmur. (hal. 11)
Di Negara Daha itulah Raja Erlangga memerintah. Ia memerintah dengan bijaksanan dan adil, rakyatnya hidup tentram serta damai. Tetapi di sebuah dusun di Daha, di Dusun Girah namanya, hiduplah seorang wanita dengan anaknya. Calon Arang nama wanita tersebut, dan Ratna Manggali nama anaknya. Semua orang sudah tahu dan paham seberapa dahsyat kekuatan Calon Arang, ia tak hanya berperangai buruk tapi juga seorang tukang teluh, membabat dan menghabisi musuh-musuhnya adalah perkara mudah baginya. Oleh karena itu, sekalipun Ratna Manggali adalah anak yang baik, penyayang, lagi rupawan, tidak ada seorang pemuda pun yang mau memperistrinya karena takut pada ibu Ratna Manggali. Akhirnya Ratna Manggali menjadi buah bibir orang-orang dusun karena tak kunjung dipersunting oleh seorang lelaki. Desas-desus tersebut sampai juga ke telinga ibunya, Calon Arang, marahlah ia terhadap kabar tersebut, dan ia bermaksud mencelakakan semua orang di dusun bahkan di Negara Daha juga. Bersama dengan keempat muridnya yang juga buruk rupa dan sakti, Calon Arang menyebarkan sihirnya, semua orang mati dan menderita dibuatnya. Sihir Calon Arang yang tidak memasuki ibukota Daha membuat cemas Raja Erlangga, harus ada yang bisa menghentikan Calon Arang kalau tidak semua orang bisa mati dan Daha akan tidak berpenduduk.