Mulai dibaca: 05 Oktober 2015
Selesai dibaca: 09 Oktober 2015
Judul: Entrok
Penulis: Okky Madasari
Ilustrasi dan desain sampul: Restu Ramaningtyas
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit: April 2010
ISBN: 978-979-225-589-8
Tebal: 282 halaman
Bahasa: Indonesia
Format: Paperback
Harga: Rp 45.000, 00
Rating: 3/5
Setiap hari sejak subuh, Marni dan ibunya akan pergi ke pasar untuk mencari pekerjaan dari para pedagang, pekerjaan apapun asal dapat dikerjakan oleh wanita. Tetapi biasanya ibunya mendapatkan pekerjaan sebagai pengupas kulit singkong, upahnya pun ya singkong-singkong tersebut. Marni pun tak tahan lagi, ia harus mendapatkan sepeser-dua peser uang, untuk membeli sebuah entrok (Bra) bagi dadanya yang sudah mulai tumbuh. Demi membeli sebuah entrok—yang masih tergolong barang mewah baginya—Marni rela bekerja sebagai kuli. Ia membantu ibu-ibu membawakan belanjaan mereka ke angkutannya, hasilnya ia menerima beberapa keping uang. Hingga akhirnya Marni mampu membeli sebuah entrok. Setelah berhasil memiliki entrok walau hanya satu buah, Marni tidak langsung berhenti menjadi kuli, Marni tetap nguli, membantu ibu-ibu membawakan belanjaannya, tetap menerima beberapa keping uang yang akhirnya ia tabung, untuk membeli barang-barang lalu dijual kembali seperti yang dilakukan Nyai Dimah, ucap Marni kepada ibunya. Ibunya tidak langsung menyetujui, tapi Marni pun juga tidak mundur, Marni mewujudkan keinginannya untuk menjadi tengkulak, awalnya hanya berjualan sedikit sekali, tapi lama-kelamaan barang yang dijual makin banyak, hingga ia mampu membeli rumah sendiri. Tetapi, seiring dengan kekayaan dan kemakmurannya yang semakin besar, ternyata masalah yang dihadapi Marni juga semakin membesar, mulai dari aparat yang selalu minta jatah uang keamanan hingga anak tunggalnya yang menentangnya habis-habisan.