Friday 20 March 2015

Angel Time-Anne Rice

Toby O’Dare adalah seorang pembunuh bayaran yang bekerja untuk seseorang yang ‘baik’. Ia tengah melakukan sebuah misi di tempat yang ia sukai ketika sebuah firasat menghampiri. Setelah misinya tuntas, ternyata ia malah bertemu dengan malaikat. Malaikat penjaganya. Yang selalu ia sebut dan harapkan dalam setiap doanya walaupun ia sudah lama tidak lagi mempercayai Tuhan. Toby mengira ia berhalusinasi, tetapi malaikat itu benar berada di depannya atau dimanapun seakan ia benar-benar menempel Toby. Malaikat bernama Malchiah itu menawarkan sebuah bantuan yang dapat mengubah Toby dan sedikit demi sedikit mengurangi dosa Toby yang ia dapatkan dari pekerjaannya. Bersama Malchiah, Toby kembali ke beratus-ratus abad ke belakang untuk menyelamatkan Kaum Yahudi di Norwich.

DSC_0036

Walaupun ada unsur time-travelling, tapi buku ini bukan buku bergenre sci-fi, time-travelling dilakukan secara magis dan gaib karena ada malaikat yang hadir.

Sebelum membaca buku ini, buku hasil karya Anne Rice yang sudah saya baca baru ‘Interview with the Vampire’ aja, sih. Dan saya pun masih suka dengan cerita itu. Dan ketika saya membaca buku ini, sebenarnya ekspektasi saya adalah bahwa saya juga akan menemukan cerita mengenai makhluk magis yang juga sedang melakukan perburuan. Tapi saya lupa membaca sinopsis yang ada di sampul belakang buku, jadi nggak memperhatikan bahwa nama Toby itu lebih cocok untuk menjadi seorang manusia.

Oke, jadi setelah membaca bagian awal buku dan menemukan bahwa Toby sesungguhnya adalah seorang pria—dan seorang pembunuh—saya pun memiliki ekspektasi lainnya. Saya membayangkan bahwa buku ini akan bercerita tentang seorang buronan yang licin dan akhirnya ketemu sama aparat penegak hukum, lalu kucing-kucingan, dan Toby diselamatkan oleh malaikat, lalu ia tobat.

Ternyata salah lagi.

Oke, novel ini lebih mudah digolongkan ke dalam novel yang religius, sepertinya. Bukan religius yang seperti itu, sih, tapi ceritanya cukup membuat saya yakin bahwa Tuhan selalu memberikan pengampunan kepada makhluknya yang bertaubat dengan sungguh-sungguh. Dari buku ini saya merasa bahwa sebesar apapun dosa manusia, pengampunannya Tuhan lebih besar lagi.

Sebenarnya saya lebih suka cerita mengenai Kaum Yahudi yang diselamatkan oleh Toby. Cerita itu memberikan moral kepada saya bahwa rasa sayang antar keluarga yang bertalian darah itu sangat erat. Entah seberapa kerasanya kamu berusaha untuk menjauhkan salah satu anggota keluargamu, rasa cinta dapat mengubah semuanya.

Walaupun begitu, Toby juga mempunyai cerita yang juga menyentuh. Terima kasih kepada penulis yang dengan cerdik memberikan cerita mengenai latar belakang Toby dengan sangat jelas dan rinci tapi juga ringkas sehingga nggak memakan banyak bagian atau halaman.

No comments:

Post a Comment