Wednesday 8 October 2014

Vanishing Acts-Jody Picoult

Cordelia Hopkins memiliki kehidupan yang menyenangkan, ia bekerja dengan pihak kepolisian untuk menemukan orang hilang dan menyelamatkan mereka, dibantu Greta, anjingnya yang pintar dan setia. Delia memiliki ayah yang sangat dicintai oleh banyak orang, ia bekerja di sentra manula, ia juga memiliki putri yang cantik, Sophie. Dan ia akan segera menikah dengan pria yang dicintainya dari dulu.

Tapi suatu hari polisi datang menyerbu rumahnya dan menangkap ayahnya. Ayahnya dituduh menculik dan melarikan seorang gadis cilik berusia empat tahun bernama Bethany Matthews. Sudah dua puluh delapan tahun si gadis hilang, dan ayahnya akhirnya mengaku bahwa ayahnya memang menculik Bethany yang tak lain adalah nama Delia yang dulu sebelum diculik.

Ayah Delia—atau Beth—segera dijebloskan ke penjara Arizona di mana tuntutan terhadapnya dilayangkan. Delia hanya dapat mengandalkan Eric, tunangannya, yang juga seorang pengacara. Mau tak mau Delia segera menyusul ayahnya, berharap mendapatkan jawaban atas semua, termasuk menemukan ibunya yang menurut ayahnya sudah meninggal dalam kecelakaan mobil.

Di Arizona, keadaan ternyata tak kunjung membaik, ayahnya harus berhadapan dengan narapidana yang terus menerus memojokannya, tak jarang mukanya lebam. Belum lagi hubungannya dengan Eric yang kian hari malah kian buruk, lalu hubungannya dengan sahabatnya yang seorang jurnalis pun juga semakin tidak dimengerti.

Saya tahu Jody Picoult, si penulis buku, setelah saya membaca bukunya yang berjudul ‘My Sister’s Keeper’, buku itu pun saya tahu keberadaannya setelah saya menonton filmnya. Saya mau cerita sedikit tentang karyanya penulis yang ini dulu sepertinya. Jadi menurut saya, filmnya sangat menyentuh, sangat mengharukan, dan mau nggak mau bikin saya mikir banget. Maksudnya kalau seandainya saya jadi si adik, gitu, mau nggak ya saya berkorban buat kakak, apakah saya akan jadi adik yang bahagia. Lalu bukunya, sebenarnya nggak bisa juga kalau dibilang bahwa saya suka sama bukunya, saya malah lebih suka filmnya walaupun filmnya dilencengkan jauh banget dari bukunya. Bukunya bisa dibilang lebih membingungkan, karena gonta-ganti sudut pandang, jadi mau nggak mau juga harus gonta-ganti cerita, apalagi di buku ini tokoh yang dipakai cukup banyak.

Nah, sepertinya gonta-ganti sudut pandang sudah jadi gaya penulisannya Jody Picoult, karena di buku ini juga sama dengan buku sebelumnya yang saya baca. Beruntung juga karena tokoh yang digunakan sebagai pencerita nggak terlalu banyak, dan fokusnya tetap kepada kehidupan Delia dan ayahnya. Walaupun tokohnya nggak banyak, ternyata nggak bisa jadi jaminan bahwa bukunya akan lebih ringan dan mudah untuk diikuti. Sejujurnya, saya malah sedikit kebosanan dengan buku ini. Saya ingat deh, dulu beberapa kali mencoba membaca buku ini tapi selalu urung, karena memang di awal cerita sudah membosankan sekali.

DSC_0025

Sebenarnya ceritanya terlalu bertele-tele dan berbelit-belit, walaupun sebenarnya saya nggak keberatan dengan basa-basinya itu, saya tetap dapat poin dari gaya penulis yang membelit-belit dan memanjang-manjangkan cerita, tapi entah ya rasanya saya tetap bosan mengikuti cerita dari buku ini. Rasanya ada saja hal yang bikin cerita ini nggak sampai-sampai di ujungnya. Ya, poin pentingnya adalah ceritanya sangat membosankan. Walaupun begitu, penokohan yang ada dalam buku ini saya rasa kuat sekali, latar belakang dan sejarah hidupnya tokoh yang ada di buku diceritakan lumayan lengkap dan detil, sehingga untuk beberapa tokoh saya bisa merasa cukup bersimpati dan sedikit memahami keadaan dan kondisi si tokoh. Saya pikir bagian yang paling saya sukai adalah proses persidangan ayah Delia yang diceritakan dengan runtut dan sistematis, jadi saya juga terbawa keseruan dan ketegangan selama proses pengadilan.

Cerita bahwa Delia Hopkins, yang akan segera menikah dengan tunangannya, berhubungan seks dengan sahabat baiknya rasanya benar-benar bikin iritasi, deh. Apakah Delia berpikir, bahwa itu sahabat baiknya maka nggak apa-apa jika ia berhubungan seks dengannya.

No comments:

Post a Comment