Friday 15 August 2014

A Midsummer Night’s Dream–William Shakespeare

Demetrius dan Lysander sama-sama mencintai Hermia. Keduanya tidak ada yang mau mengalah demi mendapatkan cinta dari gadis cantik itu. Hermia sebenarnya telah dijodohkan dengan Demetrius oleh ayahnya sendiri, tapi Hermia malah mencintai Lysander. Sementara itu gadis lain bernama Helena mencintai Demetrius, tetapi Demetrius tidak pernah sekalipun menaruh hati pada Helena. Karena bertentangan dengan ayahnya, Hermia pun dibawa ayahnya untuk menghadap Bangsawan tempat mereka tinggal, Theseus, untuk mengadili Hermia. Hermia yang tetap teguh untuk tidak menikah dengan Demetrius malah diancam akan dibunuh jika tetap tidak mau menikah dengan Demetrius. Hermia yang ketakutan, malah mengiyakan ajakan Lysander untuk kabur dari kota, lari hingga ke hutan lalu tinggal dengan seseorang yang masih berhubungan keluarga dengan Lysander.

Helena ternyata mengetahui rencana mereka berdua, dan ia menceritakan hal tersebut pada Demetrius. Demetrius pun mengikuti mereka berdua. Dan Helena? Ia juga mengikuti Demetrius hingga ke hutan. Di dalam hutan, hal-hal ajaib terjadi, rasa cinta yang meledak-ledak, yang penuh persaingan, dan tak terbalas, menjadi terbalik-balik. Demetrius dan Lysander yang sebelumnya berebut untuk memiliki Hermia kini sama-sama berubah mencintai Helena.

DSC_0513

Karya kedua dari William Shakespeare yang saya baca setelah karyanya yang mendunia, ‘Romeo and Juliet’. Dari dua buku karyanya yang sudah saya baca, saya simpulkan bahwa penulis ini memang menulis sebuah cerita yang bisa dipentaskan. Buku ini isinya hanya percakapan antar tokoh aja, dan membaca buku ini sama seperti membaca sebuah script untuk seseorang yang akan tampil dalam sebuah film/serial/teater. Tema yang diambil pun hampir sama dengan buku yang sebelumnya saya baca, dua orang yang sedang jatuh cinta, lalu ada pihak yang tidak setuju, lalu ada tokoh yang melarikan diri. Bedanya adalah, kalau ‘Romeo and Juliet’ memberikan kisah cinta yang tragis dan bikin pembacanya ikut miris, kisah ini lebih memberikan cerita cinta yang—walaupun—lebih rumit, tetapi menurut saya memiliki cerita yang lebih seru plus memberikan kisah yang sedikit humoris. Ditambah dengan adegan-adegan sampingan yang memberikan humor yang cukup lucu, saya rasa kisah yang ini benar-benar kisah yang segar, sangat remaja, tapi tetap tidak menghilangkan keindahan dari kata-kata puitis yang digunakan.

Beruntung banget saya menemukan toko buku impor yang sedang memberikan diskon besar-besaran saat itu, jadi kisah ini bisa saya nikmati dengan bahasa asli yang digunakan oleh penulis. Mungkin beberapa pembaca mempertimbangkan mengenai buku ini, kalau saya rasa opini yang bilang ‘membaca dengan bahasa asli akan lebih mengena’ itu benar, jadi ketika saya membaca buku ini menggunakan bahasa asli penulisnya saya pun merasakan hal-hal puitis yang ada dalam buku ini. Versi terjemahannya bisa juga menjadi puitis, hanya saja hal itu rasanya akan lebih terasa jika membaca buku dalam bahasa aslinya. Mungkin karena penulis lahir di tahun 1500an, jadi beberapa kata masih menggunakan ejaan kuno dan benar-benar asing bagi kita. Tapi, teruskan membacanya dan saya yakin pembaca akan tetap mengerti garis besar dari buku ini.

Buku yang saya baca ini terbitannya Harper Teen, dan ada banyak bonus yang saya dapatkan dari buku versi ini. Ada beberapa cerita yang ditulis ulang oleh beberapa orang, tetapi temanya masih tentang kisah ini. Lalu kita juga diberikan fakta-fakta mengenai penulis yang—mungkin—belum kita ketahui. Lalu ada juga kuis tentang ‘pacar macam apakah kita ini?’, lalu ada juga cuplikan dari drama ‘Romeo and Juliet’.

Saya rasa buku ini terlalu manis, dan akan lebih manis lagi kalau diangkat ke panggung teater. Sayang sekali, belum sempat menonton L.

No comments:

Post a Comment