Wednesday 12 February 2014

Kinky Rain-Adimodel

Sepuluh cerita. Mengenai kisah cinta dan relasi manusia dengan sesamanya. Absurd, romantis, liar, dan tentu saja seksi, sekaligus menyentuh dan manis. Beginilah jika seorang fotografer yang kerap menangkap momen indah dan seorang pecinta seni akhirnya memutuskan untuk menulis buku fiksi. Sepuluh cerita yang terdengar sangat khayal tetapi bukan seperti cerita khayal semacam seorang pangeran yang jatuh cinta kepada budak. Khayalan yang dimiliki oleh fotografer ini terkesan sangat realistis karena melibatkan orang-orang yang sangat umum seperti kita, dan melibatkan kegalauan, perasaan dan gairah mereka terhadap tokoh lainnya (yang biasanya ditujukan kepada lawan jenis).

Sepuluh cerita yang berdasarkan khayalan dan fantasi sang fotografer. Ada beberapa persamaan yang terdapat dalam kesepuluh khayalan yang tertulis dalam buku ini, semua cerita menggambarkan suatu bentuk yang lain dan berbeda dari cinta, hubungan, opini, dan desire dari masing-masing tokoh yang ada dalam tiap cerita.

DSC_0310

Kalo buku ini dirangkum dan digambarkan dalam satu kata, maka buku ini bisa dibilang ‘gelap’. Bukan dalam artian yang jelek. Tapi karena buku ini hampir semuanya bernada ironi dan sedih. Ditambah dengan gambar-gambar dan potret beberapa objek yang meninggalkan kesan yang seram, malah semakin memperdalam kesan kalau apa yang difantasikan oleh penulis menunjukkan kesan yang menyedihkan dan—kalo bahasa saya, nih—‘sakno banget’. Beberapa cerita ditulis dengan maksud tertentu, maksudnya memiliki makna yang implisit seperti pada cerita ‘1441’ dan ‘Kinky Rain’, dan sejujurnya saya nggak nangkep maksud yang sebenarnya dari cerita yang maknanya implisit tersebut. Walaupun nggak nangkep, saya tetep merasa iba dengan tokoh yang rasanya mengalami kisah yang bener-bener menyedihkan.

Dibuka dengan cerita berjudul ‘Bibir’ yang langsung menunjukkan bahwa cerita yang akan diberikan adalah cerita yang seksi. Ditambah dengan gambar yang menunjukkan model cewek yang sedang menggigit bunga, semakin menambah kesan bahwa cerita yang akan disajikan memiliki kesan yang nakal, menggoda, dan yah tentu saja hot. Walaupun memberikan cerita yang seksi, toh ujung-ujungnya juga cerita berakhir dengan si tokoh utama yang mengisahkan tentang kesedihannya di masa lalu yang membuat ia semacam memiliki trauma.

Ya beginilah jadinya kalau fotografer memutuskan untuk menulis sebuah buku. Kalo buku ini adalah sebuah puisi, buku ini sangat puitis. Gelapnya, ironinya, ceritanya, secara keseluruhan benar-benar ngena, kalo saya bilang. Overall, good job buat penulis yang bikin saya tergoda membeli buku ini

No comments:

Post a Comment