Sunday 19 January 2014

The Adventures of Tom Sawyer-Mark Twain

Apa yang sesungguhnya terlintas di benak orang-orang ketika mereka mendengar nama ‘Tom Sawyer’. Orang-orang yang tinggal di Bukit Cardiff pastilah mengenal seorang anak yang bernama Tom Sawyer itu, mereka mengenal Tom sebagai anak yang nakal, tidak bisa diatur, senang mengganggu, usil, dan sangat merepotkan. Bibi Polly yang menjadi orang tua asuh Tom juga merasa sangat jengkel dengan kelakuan Tom yang selalu mencari-cari alasan untuk tidak mengerjakan pekerjaan rumah, membolos sekolah, membolos dari sekolah minggu, atau mendapatkan makanan yang spesial. Bagi Bibi Polly, Tom hanya seorang anak nakal yang kepalanya selalu berisi dengan bermain, bermain, dan bermain. Tom selalu mencari-cari alasan agar ia dapat menghindar dari pekerjaan rumah untuk bisa bermain bersama teman-temannya.

Tetapi, dibalik semua sifat nakal yang dimiliki anak-anak pada umumnya, Tom hanyalah seorang anak yang penuh rasa ingin tahu, haus akan petualangan dan hal-hal baru, dan selalu berambisi untuk menjadi orang yang paling dikagumi.

Tom memiliki teman dekat yang juga sama nakalnya, namanya Huckleberry Finn, ia adalah anak berandalan yang tidur menumpang di kandang seorang penduduk dan hanya bermain dan tidak ke sekolah. Suatu malam, mereka mengendap-endap ke kuburan kota untuk melakukan ritual penyembuhan kutil menggunakan kucing mati. Alih-alih melakukan ritual, Tom dan Huck malah melihat kejadian pembunuhan. Yang dibunuh adalah seorang dokter yang saat itu tengah menggali kuburan yang sepertinya hendak mencuri salah satu mayat. Dokter itu bersama dengan dua orang, yang satunya adalah seseorang yang sangat mabuk yang hanya berguna sebagai pembantu, bernama Muff Potter, yang satunya lagi adalah seorang indian yang sering disebut-sebut Tom dan Huck sebagai peranakan setan, ia bernama Injun Joe. Tom dan Huck melihat Injun Joe menikam dokter hingga tewas dan memanfaatkan Muff Potter yang mabuk berat untuk mengalihkan kesalahannya. Kedua anak tersebut pun langsung melarikan diri dari tempat kejadian karena takut akan ketahuan dan malah mereka yang nantinya akan dibunuh oleh Injun Joe. Mereka pun bersumpah untuk tidak menceritakan peristiwa tersebut pada siapapun. Tom dan Huck pun akhirnya bungkam akan pembunuhan dokter itu.

Di lain hari, karena sudah tidak tahan dengan kehidupannya yang seakan-akan selalu menekannya, dengan bibinya yang selalu menyuruh-nyuruhnya, Tom akhirnya memutuskan untuk kabur dari rumahnya, menjadi petualang atau bajak laut, menjelajahi dunia jauh dari rumahnya. Namun, ia tidak pergi sendirian, ia mengajak Joe Harper dan Huckleberry Finn untuk menjadi awaknya. Beberapa hari mereka hidup jauh dari rumah mereka dan kenikmatan hidup yang sebenarnya bisa mereka dapatkan dengan mudah. Berhari-hari mereka menjalani hidup sebagai petualang, menangkap ikan dengan tangan mereka sendiri, berteduh di bawah pohon ketika hujan badai mulai menyerang, membuat api dengan susah payah, dan semua hal yang harus mereka buat atau dapatkan sendiri. Tanpa mereka sadari, ada beberapa orang yang mencemaskan keadaan mereka, Bibi Polly bahkan mereka bahwa mereka semua telah mati, para orang tua menyesal karena tidak memperlakukan anak-anak yang sekarang menjadi bajak laut itu dengan cukup baik, para orang tua hanya menganggap mereka sebagai pengganggu.

Untuk pembaca yang seusia saya atau yang lebih tua, buku ini bikin saya mengingat-ingat masa kanak-kanak saya. Masa ketika kita seneng banget main-main, keluar rumah buat main petak umpet sama tetangga dari sore sampe jam tidur malem. Cepat-cepat menyelesaikan pekerjaan rumah agar bisa cepat-cepat bermain. Masa ketika yang kita bingungkan cuma tempat buat sembunyi, atau bingung mau mewarnai langit pake warna apa. Dan sama seperti Tom, ketika kita masih kanak-kanak, jengkel sekali rasanya ketika orang tua kita menyuruh kita untuk melakukan banyak hal, sehingga kita nggak bisa bermain bersama teman-teman lebih lama karena harus menyelesaikan pekerjaan dari orang tua kita. Benar sekali, membaca kisah Tom Sawyer bikin kita senyum-senyum sendiri. Ketawa karena membaca kisahnya Tom Sawyer yang benar-benar nakal sekaligus ikut mengingat-ingat masa kecil kita yang tentu juga nggak kalah nakal seperti Tom.

DSC_0251

Saya rasa, buku ini nggak hanya cocok buat dibaca pembaca seusia saya buat mengingat kembali masa kecil kita, saya rasa buku ini cocok banget buat dibaca anak-anak kecil yang masih polos dan imut-imut. Mungkin bukunya tebal, dan kisahnya bisa dibilang panjang banget, tapi saya rasa anak-anak pun pasti terkesima dengan petualangan Tom Sawyer. Oke, saya terpaksa berargumen kenapa buku ini sebenarnya cocok banget buat dibaca sama anak-anak yang ada pada pasa pertumbuhan.

Mari kita lihat sekali lagi tentang Tom Sawyer, ia nakal, bukan anak penurut, pembangkang, tidak ada seorang pun yang tahan berdekatan dengannya, tapi ada beberapa hal yang perlu kita ingat daari Tom Sawyer, malah kalau bisa dicontoh. Tom Sawyer memiliki jiwa petualang, pemberani, dan tentu saja ia pantang menyerah. Kisah yang paling nggambarin sifat Tom yang pantang menyerah adalah ketika Tom mencari harta karun. Berulang kali ia menggali harta karun, tapi berulang kali juga ia tidak menemukan satu pun koin berharga yang bisa memenuhi keinginannya, tapi Tom tetap tidak berhenti mencari harta karun. Begitu juga ketika Tom memutuskan untuk menjadi bajak laut, walaupun cuaca yang buruk dan bipolar, perasaan yang melanda ketika ia mulai merindukan rumahnya, ia tetap memutuskan untuk tetap tinggal dan menjadi bajak laut. Dan yang terakhir adalah ketika ia berada di gua dan tersesat, ia tetap berusaha, berjalan dan berjalan hingga akhirnya ia menemukan jalan keluar.

Tom punya tujuan, determination, dan Tom tahu bahwa akan ada pencapaian besar dari hasil usaha dan kerja kerasnya. Dan lihat hasilnya, Tom benar-benar dikagumi karena pernah menjadi bajak laut, Tom berhasil keluar dari gua, dan Tom benar-benar menemukan sepeti harta karun dengan jumlah yang berlipat-lipat. Kita selalu menginginkan banyak hal, nilai yang bagus, menjadi dikenal oleh semua orang, memiliki barang yang benar-benar indah, dan sebagainya. Untuk mendapatkannya, tentu kita harus berusaha, dan seringnya selalu ada masalah dan hambatan dalam usaha kita. Ketika mulai lelah dan pikiran untuk menyerah mulai mendominasi, selalu ingat kembali tujuan yang selalu kita inginkan, dan ingat kembali seorang bocah nakal bernama Tom Sawyer, bocah nakal yang punya banyak mimpi dan pantang menyerah.

Tidak hanya mengajarkan kita untuk pantang menyerah, Tom Sawyer juga mengajarkan kita untuk selalu jujur. Walaupun Tom ketakutan ketika dimintai keterangan mengenai pembunuhan dokter oleh Injun Joe, Tom akhirnya tetap maju menceritakan kejadian yang sebenarnya. Hasilnya, ia malah dipuja oleh semua penduduk kota sebagai anak yang pemberani. Beberapa orang mungkin menginginkan kita menceritakan hal yang menyenangkan hati walaupun itu bukan cerita yang sebenarnya, tapi akan ada lebih banyak orang yang menginginkan—bahkan membutuhkan—kita untuk menceritakan hal yang sebenarnya. Dan kejujuran akan selalu menempati posisi pertama di hati orang-orang, akan ada penghargaan untuk setiap kejujuran yang diceritakan.

Overall, saya suka banget sama kisah anak nakal ini. Ceritanya lucu, petualangannya hebat, dan kemampuannya untuk membuat pembaca mengingat kembali masa kanak-kanaknya bikin pembaca benar-benar menyukai cerita ini. Sayangnya, cerita yang bagus ini harus jatuh karena kesalahan penerjemah yang banyak sekali. Di buku ini ada banyak sekali kata yang salah ketik ataupun yang terjemahannya nggak sesuai, belum lagi kata penghubung yang—sumpah—nggak sesuai banget tempatnya. Walaupun nggak bikin pembaca kebingungan dan merusak alur cerita, kesalahan seperti itu tentu mengganggu, kan?

Walaupun begitu, ambil pesan moralnya, teman-teman. Selamat bernostalgia J

No comments:

Post a Comment