Friday 6 December 2013

The Jacatra Secret-Rizki Ridyasmara

Seorang Professor sekaligus ekonom yang berpengaruh di Indonesia, Professor Sudradjat Djayadiningrat ditemukan tewas dengan dua luka tembak di perutnya. Mayatnya tergeletak di pintu masuk Museum Fatahillah, Jakarta. Posisi mayat saat ditemukan tergolong aneh dan tak biasa, selain itu telunjuknya yang mengarah pada sesuatu dan tulisan berwarna merah yang tertulis di batu dekat mayat bisa jadi merupakan petunjuk yang dapat memecahkan kasus pembunuhan tersebut sekaligus menemukan pembunuhnya. Setelah kematian Professor Sudradjat, beberapa kasus pembunuhan pun terjadi menewaskan seorang penjaga Museum Taman Prasasti dan sekretaris senior Professor Sudradjat yang bernama Doni Samuel. Keduanya ditemukan tewas karena ditembak dengan jenis peluru yang sama dengan peluru yang menembus perut Professor Sudradjat. Polisi mengatakan bahwa pembunuhan Professor Sudradjat dan Doni Samuel bermotif cemburu terhadap seorang wanita.

Sementara itu, John Grant, simbolog ternama dari Universitas Harvard, tengah menjadi pembicara utama untuk perkumpulan penggemar teori konspirasi yang diadakan di sebuah hotel di Jakarta. Seminar yang diadakan selama empat hari itu membahas arsitektural-arsitektural di Jakarta yang berkaitan dengan kelompok persaudaraan lama yang telah mendunia dan masih eksis hingga saat ini, Freemasonry. John Grant memaparkan bahwa bangunan-bangunan arsitektural yang berada di Jakarta yang ada sejak Belanda menjajah merupakan bangunan yang serupa dengan tempat-tempat yang digunakan Freemasonry. Dan tanpa disangka-sangka oleh John Grant, ia pun akhirnya terseret kasus pembunuhan Professor Sudradjat, karena kata misterius yang ditulis oleh Professor itu sesaat sebelum menemui ajalnya. Dan secara mengejutkan petunjuk itu juga mengarah kepada persaudaraan penyembah Lucifer itu.

Mungkin kalo dipikir-pikir buku ini memiliki plot yang sama seperti buku-buku yang ditulis oleh Dan Brown, ada kasus, kode, dan berkaitan dengan persaudaraan rahasia yang sudah lama ada. Dan keduanya tentu saja ditulis berdasarkan riset mereka (mungkin kalo mereka ikut program doktoral, ini bisa jadi disertasi mereka, dan tentu saja akan menjadi disertasi yang paling banyak dicari), dan tentu saja informasi-informasi yang ada di sini dapat diuji kebenarannya (mereka pastilah orang yang tekun banget sampai menggali sejarah sampai dalam sekali). Tapi setelah dirunut-runut, ada perbedaan yang cukup lebar antara buku ini dengan buku-buku Dan Brown.

Di novel-novel Dan Brown yang menjadi fokus utama adalah kasus-kasusnya dan kasus tersebut biasanya meninggalkan beberapa petunjuk berupa kode-kode yang rumit yang biasanya nggak bisa dipecahkan oleh orang awam. Kasus pembunuhan yang ada di novel-novel Dan Brown berhubungan dengan persaudaraan rahasia yang sangat mistis, sejarah mengenai persaudaraan rahasia tersebut tidak dikupas secara detail. Diceritakan, ya, tapi hanya secara sederhana dan secukupnya sehingga pembaca tidak terlalu pusing dengan sejarah persaudaraan (yang tentu saja akan sangat panjang) dan pembaca tidak akan kehilangan fokus. Jadi pembaca akan fokus pada pemecahan kode dan pengungkapan kasusnya, pembaca akan diajak terus berlari melintasi kota-kota, mencari petunjuk tambahan, dan ikut mengalami petualangan-petualangan yang kece banget.

Di novel ‘The Jacatra Secrets’, kasus pembunuhan jadi fokus utamanya, kode yang diberikan cukup simple, tetapi ada tambahan sedikit kunci misteri yang bisa menjadi akar dari kasus pembunuhan. Nah, selain fokus pada kasus pembunuhan, sejarah dari persaudaraan Freemason ini juga menjadi fokus pada buku ini. Sejarah mengenai persaudaraan rahasia bisa dibilang cukup dalam dan mendetail. Nah! Apakah saya bingung? Apakah saya pusing? Apakah saya jadi kehilangan fokus pada kasus pembunuhan? Tidak, tidak, tidak. Kasus pembunuhan bisa dibilang dipaparkan dengan sangat simple dan nggak terlalu rumit, pembunuhnya juga terkesan bukan orang yang terlalu menutup-nutupi siapa dirinya (pembunuhnya hanya tinggal membunuh targetnya lalu menghilang), dan karena si pembunuh melakukan pembunuhan secara berulang-ulang tanpa perbedaan yang signifikan, penyidik hanya tinggal menunggu hingga si pembunuh lengah, mengejar, dan jatuhlah si pembunuh. Hal yang menarik adalah akar yang menyebabkan terjadinya pembunuhan, ada beberapa hal yang tersembunyi benar-benar dirahasiakan. Dan yang bikin menarik, tentu saja sejarah dari persaudaraan, ditambah lagi mengenai fakta bahwa Jakarta merupakan salah satu kota yang memiliki arsitektural yang sangat dipengaruhi oleh Freemason, bahkan Jakarta sendiri merupakan kota yang dibangun oleh kelompok tersebut dan dimanfaatkan untuk kepentingan itu sendiri.

DSC_0052

Oke, jadi respon pertama saya setelah baca ini adalah ‘Geez, I will never look at the world the same way anymore.’ Buku ini bener-bener mengupas habis tentang persaudaraan rahasia. Sejarahnya, pelakunya, latar belakang, tujuan, aktifitasnya, semuanya diceritakan cukup jelas di buku ini. Secara nggak sadar—ataupun sadar—ada banyak hal yang berbau masonic di sekitar kita, bangunan, jalan, logo perusahaan, semboyan, bahkan lambang negara juga masih kental dengan persaudaraan itu. I just can’t stop thanking to the author for providing us with these informations. Buku ini bener-bener bikin saya lebih melek lagi dengan lingkungan sekitar saya, ada banyak informasi tambahan mengenai hal-hal—yang tidak disadari oleh manusia—yang berkaitan dengan persudaraan ini.

Sering saya bertanya-tanya, kalo yang dipaparkan di buku ini mengenai persaudaraan rahasia itu benar, apa penulis nggak takut nantinya dia akan ‘dihapus’? Kalau berdasarkan apa yang saya baca di buku ini, persaudaraan rahasia ini terkesan sangat berhati-hati dengan eksistensinya, mereka ingin menguasai apapun tapi dengan cara yang tidak disadari oleh orang lain. Kalau ada satu orang aja yang tau satu rahasia mereka, apa orang yang tau itu nggak ‘dihapus’? Well, saya sih nggak mau ambil pusing dengan apapun, sih. Saya baca buku ini juga sebagai informasi saja. Kalo orang mau begini ya nggak apa-apa, mau begitu ya silahkan, bukankah ‘Untukmu agamamu, dan untukku agamaku’? Bagaimanapun, tema yang diangkat tergolong baru bagi saya, dan berani sumpah deh saya beum pernah dapat informasi mengenai persaudaraan ini sebanyak yang telah diceritakan penulis di buku ini.

Jadi ada satu pesan lagi yang diceritakan dalam buku ini. Negara Indonesia ini, negara yang diklaim sebagai negara yang kaya raya, negara paling subur, negara yang tidak membutuhkan negara lain untuk maju, walaupun sudah menyatakan diri sebagai negara yang merdeka ternyata Indonesia belum sepenuhnya bebas dari penjajah. Negara Indonesia masih tergantung dengan perusahaan-perusahaan asing dan negara-negara luar lainnya, sehingga akibatnya perusahaan-perusahaan dan negara-negara tersebut memeras sumber daya Indonesia sampai habis. Yang nanggung kerugiannya pun juga Rakyat Indonesia. Jadi, lewat buku ini pembaca benar-benar dibikin melek dan peduli dengan lingkungan sekitarnya, syukur-syukur kalo bisa bikin pembaca melakukan aksi yang riil yang benar-benar bikin penjajah pergi.

Buku ini bener-bener nggak membosankan deh, rasanya sehari bakalan habis karena saking serunya petualangan yang diceritakan (itu pun kalo nggak terhalang oleh tugas kuliah atau apapun yang berbau akademik). Saya sudah jelasin, bahwa sejarah mengenai persaudaraan rahasia lah yang bikin saya suka banget sama buku ini, karena saya emang belum tau apa-apa mengenai persaudaraan rahasia yang konon sekarang jadi tambah banyak. Oke, kembali ke buku, kalo diibaratkan paket makanan, buku ini isinya paket komplit deh. Petualangan ada, sejarah ada, horor ada, teka-teki juga ada, politik ada, persahabatan dan percintaannya juga ada lo. Dan akhirnya, muncul juga penulis yang bisa bikin cerita seru, keren, dan menegangkan sekelas Dan Brown. Semoga saja akan ada kisah-kisah lanjutan yang dapat memberikan pembaca banyak informasi dan sejarah mengenai Indonesia dan tentu saja mengenai persaudaraan rahasia. Mungkin buku ini bisa dijadikan contoh, bahwa buku ini akan memiliki tempat di hati para pecinta novel yang menegangkan.

No comments:

Post a Comment