Saturday 26 July 2014

Ramuan Drama Cinta-Clara Ng

Hidup Oryza bertambah runyam. Tidak cukup ia dijodohkan dengan penyihir super pintar yang tak diinginkan, Xander, yang digilai oleh tiga penyihir cantik, ayahnya tiba-tiba jatuh cinta dengan perempuan seusia Oryza yang juga musuh bebuyutan. Tidak hanya itu, ayahnya tiba-tiba juga memutuskan untuk segera menikah dengan cewek itu. Ditambah lagi dengan kakak perempuan Oryza yang juga jatuh cinta dan memutuskan untuk segera menikah dengan cowok penyihir yang super aneh, lalu adik Oryza sendiri yang tiba-tiba bertingkah aneh setiap kali melihat Oryza. Rasanya semua orang kena virus jatuh cinta, dan hanya Oryza yang tertular virus tersebut, atau sebenarnya Oryza juga kena, tetapi ia jatuh cinta pada orang yang benar?

Ini buku pertama dari serial Oryza yang saya baca. Buku ini sebenarnya serial yang kedua, jadi saya bacanya loncat-loncat. Tapi, ini bukan buku dari Clara Ng yang pertama kali saya baca. Sebelumnya sih udah baca satu buku dari Clara Ng yang berjudul ‘Malaikat Jatuh’.

Sejujurnya, saya suka banget dengan buku ‘Malaikat Jatuh’, cerita dewasa tentang perempuan dan gaya ceritanya pun sangat gamblang, benar-benar seksi abis, tapi tetap tidak merusak keindahan kata-kata yang dipilih. Mungkin dari buku inilah saya berpikir bahwa setiap buku yang dihasilkan oleh penulis ini memiliki cerita dewasa, yang hot, dan bahasanya benar-benar jelas. Hal itu juga yang jadi alasan kenapa saya beli buku ini.

DSC_0498

Dari judul sih keliatan seperti novel-novel teenager biasanya, gambarnya pun anak abg banget. Dari cerita? Benar-benar anak abg. Penuh drama, dan dramanya sangat lebay. Sepertinya sih, saya memberikan ekspektasi yang terlalu tinggi terhadap buku ini, jadinya ketika saya membaca buku ini saya jadi merasa kecewa. Harapan saya, saya bakalan menemukan cerita cinta yang lucu, yang juga dewasa, dan penuh dengan gairah. Tapi rupanya saya harus membaca cerita yang isinya tentang cinta yang dramanya lebay banget. Ditambah lagi terlalu banyak tokoh pendukung yang sepertinya pengen banget jadi main role, ceritanya jadi terkesan mencla-mencle dan membingungkan. Kalau memang ada beberapa tokoh yang harus dijelaskan, mestinya kudu ada penjelasan yang cukup dalam, sedangkan dalam buku ini sepertinya tiap tokoh digambarkan secara ala kadarnya, jadi jangankan merasa simpati terhadap tokoh-tokohnya, yang ada saya malah berpikir ‘Duhkah, siapa lagi sih ini?’.

Ceritanya pun kesannya benar-benar berantakan banget, benar-benar pecah, dan aneh banget. Saya nggak ngerti kesan apa yang sebenarnya ingin ditampilkan oleh penulis, mungkin penulis bermaksud membuat cerita jadi semacam lelucon yang mengundang tawa, tapi yang ada saya malah keseringan memutar bola mata saya saking jengkelnya sama cerita ini.

Nggak cukup dengan itu, dalam buku ini ternyata banyak banget kesalahan pengetikan. Beberapa kata malah sepertinya terhapus. Kalo buku ini adalah buku terjemahan, mungkin saya bisa aja maklum sama penulisnya, berarti kesalahannya mungkin saja dari pihak editor ataupun penerjemah. Nah, kalo ini novel yang ditulis oleh orang Indonesia asli? Gimana dong?

No comments:

Post a Comment