Saturday 14 May 2016

Gone Girl-Gillian Flynn

Gone-Girl-by-Gillian-Flynn-gone-girl-37441442-1181-1810Gone Girl (Yang Hilang) oleh Gillian Flynn

Mulai dibaca: 08 April 2016

Selesai dibaca: 11 Mei 2016

Judul: Yang Hilang

Judul asli: Gone Girl

Penulis: Gillian Flynn

Bahasa: Indonesia

Penerbit: Gramedia Pustaka Utama

Tahun terbit: 2014

Penerjemah: Ariyantri Eddy Tarman

Editor: Reita Ariyanti

Desain sampul oleh: Eduard Iwan Mangopang

Tebal: 616 halaman

Format: Paperback

ISBN: 978-602-031-072-5

Harga: Rp. 112,000 (bukupedia)

Rating: 4/5

“Teman saling melihat kekurangan. Pasangan melihat bagian yang paling buruk. Kalau Amy menghukum teman beberapa bulannya dengan menjatuhkan dirinya di tangga, apa yang akan dia lakukan kepada pria yang cukup bodoh untuk menikahinya?” (hal. 432)

Setiap ulang tahun pernikahan mereka, pasangan Nick dan Amy Dunne selalu melakukan semacam perburuan harta karun, di mana di akhir pencarian mereka akan menemukan hadiah untuk mereka. Tapi di ulang tahun pernikahan mereka yang kelima, situasi sangat jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.

Aku berbelok ke ruang duduk dan berhenti tiba-tiba. Karpet berkilauan dengan pecahan kaca, meja kopi hancur berantakan. Meja di ujung kursi terguling, buku-buku tersebar di  lantai seperti tipuan sulap. Bahkan bangku antik yang berat terbalik, empat kaki pendeknya terkatung-katung di udara seperti binatang mati. Di tengah-tengah kekacauan itu ada gunting yang amat tajam. (hal. 42-43)

Perabot rumah Nick berubah, seperti ada yang mengatur ulang, dan seketika itu juga Nick menyadari bahwa ada yang tidak beres dengan rumahnya.

Istrinya, Amy Elliott Dunne tidak menjawab teriakannya, semua petunjuk yang ada mengarahkan bahwa istrinya telah hilang. Dan semua petunjuk yang ditinggalkan oleh ‘penculik’ Amy malah mengarah kepada Nick Dunne. Nick, dalam keadaan menganggur, miskin, hidup dengan mendompleng kekayaan istrinya, dan berselingkuh, mati-matian membela dirinya sendiri yang dipojokkan oleh banyak orang, media massa bahkan mengeksposnya sebagai dalang dibalik hilangnya Amy Elliott Dunne. Tapi dalam keadaan terpojok sekalipun, Nick juga berusaha menguak kasus hilangnya Amy yang menurutnya merupakan skenario untuk menghancurkan hidupnya.

Amy cerdas, melelahkan, sarkastis. Amy bisa membuatku marah, bisa menjelaskan dengan baik dan tajam, tetapi Go selalu membuatku tertawa. Bahaya jika kau menertawakan pasanganmu. (hal. 39)

Dan parahnya lagi, Nick mengira bahwa semua petunjuk dan skenario penculikan Amy, yang dilakukan untuk menghancurkan kehidupan Nick, semuanya dibuat oleh istrinya sendiri, Amy Elliott Dunne.P_20160514_095013

Di Indonesia, filmnya lebih dulu ramai dibicarakan daripada bukunya. Rasanya baru beberapa bulan setelah filmnya tayang di bioskop, bukunya baru diterjemahkan dan dipublikasikan di Indonesia.

Gone-Girl-PosterGone Girl movie poster

Filmnya sendiri, menurut saya cukup keren, bukannya merasa bersimpati terhadap Nick yang dijebak habis-habisan oleh Amy, saya malah mengagumi kecerdikan Amy yang telah merancang skenarionya selama setahun ditambah dengan improvisasi tambahan karena keadaan yang berjalan tak sesuai rencananya. Sedangkan versi bukunya, I must say, bukunya jelas lebih rinci, deskripsinya, isi buku harian Amy, apa saja yang ia gunakan, jalan cerita, dan sebagainya, menurut saya versi buku terjemahannya pun juga keren.

Pencarian daring: bagaimana mengeringkan toiletmu untuk perbaikan.

Noelle diundang untuk minum limun. Begitu banyak limun.

Noelle pipis di toilet keringku yang tidak bisa disiram, kami berdua amat sangat malu!

Aku, stoples kaca kecil, air seni di toiletku masuk ke stoples kaca.

Aku, dengan sejarah fobia jarum/ darah yang diceritakan dengan jelas.

Aku, stoples gelas tersembunyi di tas tanganku, janji dengan dokter (oh, aku tidak bisa melakukan tes darah, aku sangat fobia dengan jarum... tes urin, itu tidak masalah, terima kasih).

Aku, kehamilan di catatan kesehatanku.

Aku berlari ke Noelle dengan kabar baik itu.

Sempurna. Nick mendapatkan motif lain, aku akan menjadi wanita hamil manis yang menghilang,... (hal. 384)

Dan saya sangat berterima kasih dan mengapresiasi usaha sutradara yang tidak mengubah jalan cerita sama sekali. Sutradara cukup cerdik meringkas isi buku tanpa harus memotong bagian penting atau bagian menarik yang ada di buku, setidaknya begitulah menurut pandangan saya serampungnya saya membaca buku ini dan mengingat-ingat kembali setiap adegan yang ada di buku. Yang terpenting adalah sutradara tidak membelokkan alur cerita secara berlebihan.

Oke, menurut saya cukup dengan versi filmnya. Mari kita bahas bukunya, dimulai dengan membahas karakternya, karena hal itulah yang paling memikat dari buku ini menurut saya, penokohan. Sudut pandang yang digunakan dalam buku ini—sama seperti di film—adalah melalui sudut pandang Nick Dunne dan Amy Elliott Dunne, tetapi latar waktu yang digunakan berbeda. Cerita Nick dimulai ketika Nick menyadari bahwa Amy hilang, disertai dengan Nick yang mengingat-ingat kembali sosok Amy dan kecerdikannya. Sementara cerita Amy dimulai jauh sebelum ia menghilang, bahkan jauh sebelum mereka menikah.

Namanya Nick. Aku menyukainya. Nama itu membuatnya terkesan baik, dan biasa, dan memang dia begitu. (hal. 27)

Melalui buku harian Amy, pembaca dibawa ke bagian sejarah pertemuan Amy dengan Nick. Sebenarnya buku harian Amy sama seperti buku harian yang ditulis oleh tokoh lainnya di novel lainnya, hari-hari Amy, perasaannya, pandangannya tentang pasangannya, hanya saja deskripsinya terasa lebih gelap dan kelam, mungkin karena Amy merupakan wanita yang berada di fase I-know-how-it-feels-bruh-I’ve-been-through-a-lot-of-situation­, mungkin juga karena ia merupakan seorang penulis yang sangat terpengaruh oleh karakter yang ia ciptakan sendiri. Apapun itu, versi bukunya pun sama dengan versi filmnya, tidak membuat saya bersimpati pada Nick Dunne, tapi justru membuat saya mengagumi sosok Amy Elliott.

Aku berpura-pura, dengan cara yang sering kulakukan, berpura-pura memiliki kepribadian. Aku tidak bisa menahannya, itu yang selalu kulakukan: Seperti wanita lain mengubah gaya berpakaian secara rutin, aku mengganti kepribadian. (hal. 331-332)

Saya mengagumi Amy yang begitu cerdik mengatur semuanya hingga ia benar-benar bisa mengarahkan seisi dunia untuk mencibir dan menyudutkan orang yang menyakitinya. Apa yang dilakukan Amy sama seperti apa yang saya baca di komik detektif kesukaan saya, seseorang yang mendendam pada orang lain lalu ia bunuh diri tapi ia meninggalkan jejak yang menunjukkan bahwa ia dibunuh oleh orang lain itu.

No. 22: Lukai diriku, sudah ada di daftar untuk waktu yang lama. Sekarang jadi nyata dan lenganku sakit. (hal. 328)

GoneGirlAmy Elliott Dunne diperankan oleh Rosamund Pike yang oke banget

Aneh sekali, rasanya saya cepat sekali jatuh hati pada tokoh brilian yang berbahaya, seakan-akan tokoh tersebut mampu mengendalikan apapun sekehendaknya dan semaunya. Dalam kasus Amy misalnya, ia hanya sakit hati—well, bagaimanapun juga, being cheated behind your back is a serious problem—tapi apa jadinya hidup Nick? Penokohan tokoh Amy begitu kuat di sini, bukan hanya dilihat dari kemampuan Amy yang bisa menjungkir balikkan hidup beberapa orang, tetapi Amy  juga bertindak seakan-akan ia adalah sutradara dari kehidupan orang-orang yang berencana ia hancurkan. Amy merupakan sosok yang mengerikan, menurut saya, walaupun pintar dan cerdik, tapi tetap saja ia mengerikan, ia mengendalikan hidup orang-orang di sekitarnya. Walaupun begitu, Amy juga merupakan sosok wanita yang lembut.

Nick dan aku cocok bersama. Aku sedikit terlalu banyak dan dia sedikit terlalu  kurang. Aku semak berduri, meremang karena perhatian berlebihan dari orangtuaku, dan dia pria dengan sejuta luka tusuk kecil dari ayahnya, dan duri-duriku masuk dengan pas dalam luka-luka itu.

Aku harus pulang kepada Nick.(hal. 523-524)

Baginya Nick terasa sempurna, dan Amy masih terus mencintai Nick dan menganggapnya seperti matahari. Amy beranggapan bahwa dirinya dan Nick saling cocok karena karakter mereka yang benar-benar bertolak belakang. Hanya saja Nick menemukan wanita lain, dan Nick mencintai wanita lain itu dan ia berhenti mencintai Amy. Well, bagaimanapun juga menurut saya Nick adalah seorang laki-laki menyebalkan, sangat menyebalkan. Ia lemah karena menyerah pada pemecatan dirinya dan ia berhenti peduli pada apapun, ia tak peduli bahwa ia menghabiskan harta Amy dengan membeli barang-barang yang ia inginkan. Dan ditambah dengan cerita bahwa ia berselingkuh.

Buku ini dibagi menjadi tiga bagian, Bagian Satu, ‘Si Anak Lelaki Kehilangan Si Anak Perempuan’, merupakan bagian ketika Nick menemukan bahwa Amy ternyata hilang dan cerita dari buku harian Amy sejak pertama kali ia bertemu Nick hingga ke kehidupan mereka setelah menikah. Nick menceritakan hari-harinya setelah Amy menghilang dan perjuangannya dalam mengikuti permainan Amy dan betapa Nick mengutuk perbuatan Amy yang ia sebut sebagai ‘Jalang Keparat’. Sementara Amy mengeluhkan mengenai kehidupan pernikahan mereka yang rasanya semakin buruk. Bagian ‘Si Anak Lelaki Bertemu Si Anak Perempuan’, sesungguhnya bukan bagian terakhir, bukan penutupnya. Di bagian ini Amy mulai menceritakan mengenai permainan menghilangnya. Dan Nick yang menyadari bahwa sesungguhnya ia dijebak oleh istrinya sendiri, ia mulai menyewa pengacara agar membelanya bahwa bukan Nick yang sebenarnya bersalah. Bagian penutup ada di bagian ‘Si Anak Lelaki Mendapatkan Si Anak Perempuan Kembali (Atau Sebaliknya)’.

Jadi aku melakukan hal yang benar, aku memeluknya dan meraungkan namanya: “Amy! Ya Tuhan! Ya Tuhan! Sayangku!” dan membenamkan wajahku di lehernya, lenganku memeluknya erat, dan membiarkan kamera mendapatkan 15 detik mereka, dan aku berbisik ke dalam telinganya, “Kau jalang keparat.” (hal. 548)

I must say, walaupun sebenarnya buku ini bergenre thriller atau mystery atau apapun itu, saya menangkap bahwa ini buku bergenre drama biasa dengan tokoh wanita yang brilian dan horrible dan tokoh laki-laki yang akan melakukan apapun untuk mendapatkan kebenaran cerita. Sebenarnya ini sama seperti membaca novel milik John Green yang berjudul ‘Paper Town’, di mana Margo akhirnya memutuskan untuk melakukan berbagai macam aksi ngawur karena ia sakit hati lalu kabur. Hanya saja di buku ini tokoh Margo merupakan wanita penulis yang sangat rinci, sistematis, teratur, dan disiplin. Dan mengerikan, that’s it.

Karena ini novel thriller yang rinci dan alur waktunya maju-mundur-maju-mundur (nggak syantikk), rasanya pembaca nggak akan merasa kebingungan untuk mengikuti jalan ceritanya. Toh di buku harian Amy yang latar waktunya adalah sebelum hari terjadinya, Amy hanya bercerita secara santai dengan perasaannya yang kelam mengenai kehidupannya, sama sekali nggak ada kaitannya dengan permainan yang ia buat dan murni hanya bercerita tentang perasaan dan kehidupan pernikahannya. Sementara rincian dan prosedur yang dilakukan Amy semuanya sangat sistematis dan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti, jadi nggak akan kebingungan membaca semua yang dilakukan oleh Amy agar skenarionya berjalan sempurna.

Entah seperti apa pengaruhnya bagi pembaca, yang jelas menurut pandangan saya, kalau buku ini dibaca oleh kaum laki-laki, mereka pasti akan berpikir bahwa wanita sesungguhnya adalah makhluk yang mengerikan tak peduli seberapa besar ia mencintaimu.  Wanita mungkin makhluk yang pintar dan memesona tapi ia bisa berubah menjadi makhluk yang mengerikan hanya karena ia sakit hati. That’s good, actually. Well, boys, you better watch out for we can break your neck if you break our heart.

ae377ae88c4e3375b2209bb1264581d3kutipan dari buku

Sementara bagi kaum perempuan, mereka mungkin akan menyadari bahwa perempuan sesungguhnya adalah makhluk yang kuat, tangguh, dan mereka bisa melakukan apapun semau mereka ketika beberapa hal berjalan tidak sesuai dengan yang mereka inginkan. Itu juga hal baik yang bisa ditangkap dari buku ini. Dan hal lainnya yang MUNGKIN ditangkap oleh wanita yang membaca buku ini, mereka mungkin akan merasa bahwa suatu hari nanti pasangannya akan berhenti mencintai mereka. Mereka akan berselingkuh dan akhirnya menyerah pada pernikahan mereka. Well, that’s bad. So please, ladies, don’t let that insecurity get you throgh your bones.

P_20160514_095047in case you’re wondering about the colourful post-it, well they mark my favorite quotes on  the book

No comments:

Post a Comment